Pada tanggal 5 April 2015,
tepatnya hari Minggu, gue dan temen-temen blogger
janjian untuk kopdar di TIM. TIM bukanlah kepanjangan dari Tempat Istirahat
Musafir, tetapi Taman Ismail Marzuki.
Beginilah ceritanya.
Dimulai dari percakapan dan perdebatan di grup Whatsapp Jabodetabek. Beberapa hari sebelum hari H, Aziz—salah satu anggota Jamban Blogger Jabodetabek—membuat undangan berbentuk gambar digital. Di gambar itu, ada beberapa keterangan; materi yang akan dibahas tentang HTML, jam 13.00 waktu kumpul, dan contact person yang dapat dihubungi.
Seperti
biasanya, manusia selalu mempermasalahkan waktu. Karena menurut gue, jam 13.00
itu terlalu siang, beberapa orang pasti kurang setuju dengan cuaca panas dan
pastinya males untuk berangkat.
Namun, sebagai cowok gue nggak
ingin terlihat lemah, makanya gue nggak mau protes apa-apa. Setelah
dipikir-pikir, jam segitu emang lagi
panas-panasnya. Gue pun bingung gimana cara ngomongnya. Bagusnya, ada Reza—anggota
JB sekaligus pengisi materi—yang protes terlebih dahulu. “Itu serius jam 1 kumpulnya? Panas, ah.” Melihat kata-katanya yang terlalu manja, gue langsung
sok keren dengan bilang, “LEMAAHHH!”
Dia pun merespons dengan emot, “-_____-“
Setelah itu, gue berusaha protes dengan cara yang lebih keren. “Jangan jam 1 kumpulnya, jam segitu matahari lagi kurang bagus.” Beberapa anggota yang lain, termasuk Reza, langsung kesel sama kalimat gue itu: “ITU MAH SAMA AJA!”
Gue hanya nyengir dan mengetik “Hehe” tanpa rasa bersalah. Oke, gue memang keren.
Karena beberapa pertimbangan dan takut pulang terlalu malam, jadwal diubah menjadi pukul 10.00. Gue pun loncat-loncat kegirangan dan berteriak, “Akhirnya.”
***
Pada Minggu pagi sekitar jam 08.00,
hape gue begitu berisik karena notifikasi Whatsapp anak JB. Gue abaikan saja. Karena masih mengantuk, gue ngulet-ngulet di kasur sambil SMS-an sama pacar. Beberapa kali berbalas pesan, gue pun ketiduran.
Singkat cerita gue sudah
terbangun dari mimpi, gue langsung melihat jam yang menunjukkan pukul 09.50. Anjir, gue telat.
Gue langsung SMS si Pacar, “Maaf,
ketiduran. :D”
Dia hanya membalas dengan datar, “Udah nggak kaget lagi sama kebiasaan kamu.” Oke, gue memang terbiasa ketiduran kalo lagi SMS-an sambil leyeh-leyeh di kasur. Kebiasaan yang nggak pantes ditiru. Tetapi itu masih mending, daripada kebiasaan meniduri gadis-gadis lugu. Astaghfirullah.
Setelah mandi dan sarapan, gue
langsung berangkat menuju TIM dengan mengendarai motor. Nggak terasa sudah
sekitar 30 menit gue berkendara. Karena lupa-lupa ingat sama lokasinya, gue
memilih untuk bertanya kepada bapak-bapak di pinggiran jalan.
Setelah bertanya, ternyata... Gue.
Kelewatan. Taik. Banget. Harus. Puter. Balik.
Maklum, terakhir kali gue ke Taman Ismail Marzuki itu pas SD.
Nggg... kira-kira sudah 10 tahun yang lalu. Berhubung ini jalan satu arah, mau
tidak mau gue harus muter-muter lagi untuk kembali ke lokasi itu. Sekitar 10
menit kemudian gue sudah sampai di
lokasi. Gue langsung masuk dan parkir. Setelah itu membuka aplikasi Whatsapp
dan memberi kabar, “Maaf, gue ketiduran.”
Gue sengaja berbohong kepada mereka supaya nanti terlihat keren.
“Sudah gue duga,” balas Tiwi.
“Wah, parah! Gue udah sampe dari tadi ini,” balas Dika.
Imas, Yolan, Deya, dan yang lain bilang sudah di kereta.
Gue langsung muter-muter di area
TIM, tetapi tidak melihat satu pun salah satu dari mereka. Tidak ingin terlihat
seperti anak hilang, gue bertanya kepada Dika di grup WA, “Lu udah sampe, Dik? Di
mananya?”
Tidak ada respons apa-apa.
“Dik, lu beneran udah sampe?”
Baru setelah itu dia membalas, “Udah, Yog, gue di jalur 1.”
Jalur 1 itu di mana? Batin gue. Gue hanya ingat di TIM itu terdapat
Planetarium. Gue bertanya kepada dua bapak-bapak yang sedang duduk di
dekat pintu masuk. “Permisi, Pak, mau nanya, jalur 1 itu di mana, ya?”
Salah satu dari mereka hanya menggelengkan kepala, yang satu lagi menjawab, “Kayaknya nggak ada jalur 1 di sini.”
“Oh, ya udah. Makasih, Pak.” Gue tersenyum dan melangkah pergi. Nggak mau muter-muter sendirian, gue bertanya lagi kepada Dika, “Dik, jalur 1 mananya lu?”
“Pokoknya gue lagi duduk berdua sama temen gue.”
Kampret. Gue baru sadar, kalo
jalur 1 itu di stasiun. Ya, Tuhan. Goblok sekali memang gue.
“PANTESAN! Gue muter-muter di TIM ini.”
Beberapa anak yang lain kaget akan kalimat gue itu.
“Lah, katanya baru bangun? Gue lagi otw ini.”
“Hahahahaha, gue habis futsal nanti aja nyusul habis Zuhur.”
“Cepet amat lu, Yog? Pasti nggak mandi, ya?”
TAE.
Gue pikir, gue yang bangun agak
telat dan dateng ngaret. Ternyata gue yang paling pertama datang. KAMPRET
MEMANG KALIAAANNNNN. ARGHHHHH!
Ya udah, emang nasib gue begini. Melihat jam sebentar lagi menunjukkan pukul 12, gue menuju ke mushola atau masjid di area TIM.
Gue bercerita ke pacar tentang
kejadian itu, dia malah ketawa-ketawa. Pfffttt. Jahat sekali kau Dinda!
Selang beberapa menit, muncul
seorang laki-laki dengan ciri; berambut poni, tinggi sekitar 160-an, memakai kaos warna ungu agak pink atau pink agak ungu. Jika melihatnya segera hubungi ke 911. Lu kira anak hilang,
Yog? Eh, maaf.
Dia bilang, “Iya, ada nih,
Wi.” Kemudian sosok Tiwi muncul. Gue baru sadar, kalo cowok itu adalah Reza.
Ya, maklumlah, belum pernah ketemu secara langsung jadi nggak begitu engeh.
Selesai salat Zuhur, kami bertiga
menunggu kedatangan yang lain sambil mengobrol-ngobrol. Tidak berapa lama terlihat
2 orang pria dan 2 orang wanita datang menghampiri kami. Tidak lain tidak bukan
mereka adalah Dika, Bayu—temennya Dika, Yolan, dan Deya. Yolan membawa dua
kotak donat seperti biasanya.
Oiya, ini foto donat-donatnya.
Kalo diperhatikan, ada yang nggak beres sama donat itu. Gue pengin protes rasanya sama donat itu. Kenapa nama gue di donat yang pink? #YogaPinkyBoy Mengingat itu donat gratisan, gue mah bisa apa? Tinggal makan doang. Hehehe. Hehe. He.
***
Kak Yusuf yang biasa dipanggil Ucup tau-tau datang sendirian. Kami berdelapan sudah berkumpul di
area belakang Taman Ismail Marzuki. Sambil menunggu yang lain, kami
mengobrol-ngobrol seputar kabar, blog, dan lain-lain.
Tampak dari kejauhan, datanglah
seorang wanita berhijab yang tidak asing lagi. Yap, karena gue pernah kopdar
sebelumnya di cerita yang INI. Dia adalah Kak Febi Yolanda. Oiya, For Your Information, kalo Yolan sama
Kak Febi yang baru dateng ini beda. Kalo Yolan itu nama panjangnya Yolanda
Chintya. Oke, sip.
Setelah itu, datanglah beberapa
rombongan. Ada Azis, Imas, Bang Rizky (biasa dipanggil Bang Kay), Karin, Kak
Vira. Agak beberapa lama, datang juga Nurri, disusul oleh Arie. Kemudian ada
Izmi yang mengajak adiknya.
Setelah berkumpul semua, kami
mulai mengobrol-ngobrol lagi. Kalo dihitung-hitung, semuanya hampir 20 orang.
Wah, ternyata rame juga. Nggak nyangka anak-anak JB Jabodetabek pada rela meluangkan waktu
liburnya untuk berkumpul. Melihat jam tangan yang menunjukkan jam 1 lewat
beberapa menit, ingin gue mengganti kalimat barusan menjadi: “Wah, ternyata
kampret juga. Janjian jam 10, tapi baru pada kumpul jam 1.”
Sekitar jam 2, barulah pembahasan
materi tentang HTML. Reza mulai membuka materi. Ia menjelaskan tentang apa itu
HTML, CSS, kode-kode, dan struktur template
di dalam blog. Gue mulai bingung sama pembahasannya. Melihat keadaan yang lain,
mereka juga terlihat kebingungan. Jujur aja, gue nggak ngerti apa-apa tentang
HTML. Gue hanya paham sama dua huruf terakhir dari empat huruf itu. Nggak usah
diperjelas, ya. Hahaha.
Melihat yang lain gelisah, Bang
Kay dan Arie usul kalau pembahasannya lebih baik dengan sesi tanya jawab. Apa
yang mereka tidak mengerti tanyakan kepada Reza, dan Reza akan menjawabnya. Ada yang bertanya tentang menambahkan widget ini dan itu. Reza menjawab tergantung template, karena ada yang biasanya dari template bawaan.
Gue pun iseng bertanya, “Gimana caranya nambahin pembaca? Sehari 1.000 viewers gitu.” Kemudian hening. Pertanyaan gue di-skip dan lanjut ke pertanyaan-pertanyaan yang lain.
Berhubung yang membawa laptop
hanya sedikit, materi ini pun terasa kurang bagi gue. Sarana yang
kurang mendukung membuat pembahasan materi menjadi tidak efektif. Pembahasan
materi pun break sebentar karena ada
beberapa anggota yang belum mengenal satu sama lain.
Kami satu-satu memperkenalkan
diri dengan menyebutkan nama, alamat blog, akun Twitter, dan akun-akun yang lain. Saat gue selesai memperkenalkan
diri, ada beberapa orang yang berkomentar, “Oh, ini yang namanya Yoga?”
Gue hanya tersenyum.
Dalam hati ingin bilang, Iya, gue Yoga. Jelek, kan? Avatar gue di Twitter, dan beberapa foto di Instagram itu memang menipu. Halah.
Sumpah, ini kopdar kebanyakan ngobrol-ngobrolnya
daripada pembahasan materi. Cuma gue nggak begitu mempermasalahkannya. Karena
buat gue yang penting seru-seruan dan bisa kumpul bareng.
***
Gue melihat jam tangan, sudah
pukul setengah 4. Dika, Bayu, Izmi dan adiknya bilang ingin pulang. Gue
pun demikian, karena sudah ada janji sama temen gue. Materi tentang HTML juga berakhir dan lanjut ngobrol-ngobrol nggak penting lagi.
Di saat kami ingin pulang,
Kak Dzalika yang akrab disapa Uni datang menyusul. Gue dan yang lain menunda
untuk pulang karena tidak enak. Kami langsung foto-foto biar kekinian.
Berdiri paling belakang : Bayu, Arie, dan Kak Ucup Berdiri : Bang Kay, Uni, Kak Vira, Yolan, Tiwi, Imas, Deya, Nurri, Karin, Kak Feby, Izmi Jongkok : Reza, gue, Aziz, Dika |
Setelah foto-foto, kami yang tadi
ingin pulang pun segera pamit pulang. Uni terlihat bersedih atas beberapa orang
yang pamit undur diri. Dika, Bayu, dan Izmi memberikan berbagai alasan.
Dengan beberapa alasan yang cukup masuk akal, Uni langsung menyetujuinya. Tapi
tidak dengan gue. Gue ditahan supaya nggak pulang. INI NGGAK ADIL WOI!
Uni bilang, “Waktu Yoga nyusul, Uni sama yang lain rela nungguin dan menunda untuk pulang, loh. Kami jadinya pada pulang malem waktu itu. Inget, kan?”
Skakmat. Gue nggak bisa ngomong apa-apa lagi.
Beberapa yang lain mulai sibuk sendiri-sendiri; ada yang selfie, ada yang
salat Asar, ada yang curhat galau karena sebentar lagi UN. Gue termasuk orang
yang sibuk dengan salat Asar. Subhanallah si Yoga. Maaf, ini pencitraan.
Setelah berkumpul lagi di tempat
tadi, kami pun foto-foto lagi.
Cewek : Kak Vira, Karin, Imas, Deya, Tiwi, Kak Feby, Nurri, dan Uni. Cowok : Aziz, Reza, Arie, Kak Ucup, Yoga, Bang Kay Yang motoin si Yolan. |
Lalu Uni bilang ke yang lainnya,
“Oiya, kalo emang ada yang mau pulang, pulang aja.”
“Tuh, Yog, katanya tadi mau pulang?” kata Reza.
“Nggak jadi pulang, Yog?” tanya
Imas.
“Nanti temennya marah aja,”
ledek Tiwi.
Gue yang mendengar kalimat itu hanya
diam saja, dan akhirnya menjawab, “Nggak apa-apa, nggak terlalu penting, kok.
Lagian dia juga udah bilang ‘Gapapa.’ tadi di BBM.”
“Gapapa itu sebenernya
kenapa-kenapa tau.”
Duh. Ribet, kan.
“Udah gapapa Yoga kalo mau
pulang. Jadi pulang, nggak?” tanya Uni.
Mendengar kata “Gapapa” lagi, gue hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala. Sebenernya di posisi ini agak nggak enak. Mungkin serba salah. Tapi gue memilih nggak jadi pulang. Bukan karena nggak enak sama Uni, gue memilih nggak jadi pulang karena kapan lagi gue bisa kumpul dan seru-seruan bareng anak-anak blogger. Acara yang biasanya sebulan sekali, atau bahkan dua bulan sekali ini harus gue nikmati sampai selesai.
Di sini gue nggak ingkar janji.
Lagian, gue punya prinsip, kok.
Gue janji duluan sama siapa, itu yang gue tepati, kecuali urusan keluarga dan
urusan yang mendesak harus diutamakan. Gue janji sama temen gue setelah acara kumpul-kumpul
blogger ini selesai. Gue pikir acaranya bakal selesai sore, tetapi lanjut
sampai malam. Jadi begitulah.
Oke, lupakan soal gue nggak jadi
pulang.
Lanjut ke kopdar aja.
Karena yang lain mengeluh lapar
dan bosen di TIM doang, kami memilih pindah ke Kaepci daerah Cikini. Namun, Nurri memilih pulang karena dia cewek dan nggak berani pulang malem-malem. Halah. Sotoy amat gue. Gue nggak tau alasan dia pulang itu kenapa. Biarkanlah rahasia ini menjadi misteri.
***
Saat mengendarai motor, gue
merogoh kantung jaket untuk mengambil kertas bon belanjaan minimarket yang
ingin gue buang. Sesampainya di sana, kami langsung
mencari tempat terlebih dahulu sebelum memesan makanan dan minuman. Ketika di
meja kasir, gue bermaksud mengambil uang yang ada di kantung jaket. Kampretnya,
di kantong jaket hanya terdapat bon belanjaan itu, uang gue malah nggak ada. Gue baru
sadar kalo yang tadi gue buang adalah duit. Oke, gue memang bodoh. Duit
dibuang-buang, dasar pengangguran sok tajir!
Bagusnya cuma 10 rebu. Eh, tapi
itu buat isi bensin lumayan, kan. Kalo keuangan lagi krisis begini duit seribu aja itu berharga banget. Duh, bodoh
memang. Yoga sangat bodoh. Gue pun menceritakan hal itu ke
Tiwi dan Reza yang duduk di dekat gue. Mereka berdua hanya tertawa ngakak. Daripada sedih mendingan gue
ikutan ketawa. HAHAHAHA.
Kami langsung melahap makanan
yang tadi kami pesan. Setelah makan, tentunya foto-foto lagi.
Niatnya, setelah
foto-foto kami memutuskan untuk pulang. Namun, semesta tidak mengizinkan, hujan
turun begitu derasnya. Sembari menunggu hujan, kami ngobrol-ngobrol lagi. Gue, Reza,
Tiwi, Uni, dan Deya membahas tentang menulis dan seputar blog.
Gue nggak begitu mendengar apa saja
yang dibicarakan oleh yang lainnya. Untuk lebih jelasnya, boleh baca tulisan Imas
: Kumpul keblog episode 11
Nggak terasa mengobrol bisa
membuat waktu menjadi begitu cepat. Sekitar jam setengah 8 malam kami pun
pulang ke rumah masing-masing. Tepat jam 8 gue sudah sampai rumah dengan
selamat. Sesampainya di rumah, gue malah mencoba menulis beberapa paragraf tulisan
ini. Biasanya kalo aktivitas seharian pasti capek dan langsung pengin tidur. Nggak
tau kenapa, kali ini capeknya dikalahkan oleh keseruan kopdar barusan.
Terima kasih atas waktu kalian, Guys. Sampai berjumpa di kopdar-kopdar selanjutnya. Terima kasih juga sudah membaca
cerita kopdar ini. Mohon maaf jika ceritanya nggak seru seperti aslinya. Maklum masih belajar bercerita. :(
53 Comments
Pertanyaan gue tentang feby dan yolan di blog Imas kejawab di sini. xD
ReplyDeleteHiaaahh... itu beneran lu buang duit, yog? wa wa wa... ati-ati, kalo di kampungku, orang yang buang-buang duit, kabarnya akan dibuang karna permasalahan duit~
Ah, nggak sengaja. :(
DeleteParaaahhhh. Jangan,dong.
Wah seru ya. Pen ikut
ReplyDeleteIkut arisan, Bang?
DeleteKagak. Main bola bekeul -_-
DeleteHehehe. Ajarin, dong. :D
Deleteasrk nih . . regional lo kompak sih kalo ngadain kopdaran .. regional gue anteng2 aja ..
ReplyDeletekemaren waktu ada acara kopdar kancut, yang dateng juga dikit banget .. itu aja ada yg salah masuk .. Kampret !!
btw cmemew lo nggak ikutan yog ..??
siapa tu .. rim .. rimba .. iya rimba ??
Heh! RIMBA-RIMBA! EMANGNYA HUTAAAAN?!
DeleteMINTA DIGATAAK! -____-
Azka : Salah masuk gimana? Nggak ikutan dia. Nanti nggak bisa deketin cewek lain. :)
DeleteDasar kau LEMAH, Bang Zafran! LEMAAH!
ReplyDeleteMaaf, saya Yoga.
Deletewkwkw ini kagak ada yang mau ke rawa rawa dulu?
Deletewah ngaretnya kebangetan tuh,janji jam 10 baru kumpul jam 1,hehe kebiasaan
ReplyDeletewalupun pembahasannya kurang efisen tapi kopdarannya tetap terlihat seru :)
Kebiasaan jelek itu, Mbak. :(
DeleteTapi tulisan gue nggak seru. :(
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBerharap bisa ikut kopdar selanjutnya (baca : kopdar pertama JBJ gue) & pengen makan donat gratisnya sih..
ReplyDeleteOke, ditunggu kehadiran di kopdar selanjutnya. :)
DeleteBaca cerita kopdaran ini seru dah, selalu ada cerita yang nyleneh nya haha..
ReplyDeleteMencoba menulisnya dari sudut pandang yang nyeleneh, kan. :)
DeletePerasaan selalu ya, Yog. Kalau kopdar selalu ada cerita gak mulusnya. Tapi seru kalau kayak gitu mah, daripada datar aja, gak berkesan.
ReplyDeleteBtw itu pertanyaan yang di-skip, bikin ngakak.
Terus yang kata "Gapapa" itu seringnya bermakna ganda sih Yog, apalagi kalau yang ngucapin cewek, apalagi ceweknya punya kepribadian melankolis sempurna bukan sanguinis popular yang blak-blakan, apalagi kalau ceweknya pengambekan, apalagi kalau cowoknya gak peka dibilangin gitu pasti langsung bete deh--- duh kok jadi nyeritain diri sendiri sih.
Kopdar memang nggak pernah mulus. Emangnya paha personil jeketi? Mulus mulu. Eak.
DeleteWaakakakaka. Icha malah curhat.XD
Lagi lagi kata 'meniduri' errrr....bikin ilang fokus hahahhaha
ReplyDeletekok rima nda terpampang di kopdar yog..
Btw itu pertama kali kopdar yaa
Gyaaahahahah datengnya paling pagi lagi, kerajinannnn
DeleteMeniduri itu apa sih, Mbak? Aku nggak ngerti apa-apa. Tulisan itu dibajak tau. :(
DeleteRima? Nggaklah. Nanti nggak bisa deket-deket cewek lain.
Kedua, Mbak. Kan ada cerita yang pertama. Coba aja baca. :D
(KERAJINAN)
Rang kaya, uang dibuang buang gitu yaa #RESPECT
ReplyDeleteOh itu Bang rizky alias Bang Kay, si jago one liner kalo di twitter haha
Asik yaa kopdar gitu, gue mah kaga pernah di ajak. Padahal orang Bogor neh.
NGGAK SENGAJA ITU WOI!
DeleteIya. One liner, ya. Bukan eyeliner. :)
Bulan depan gue ajak kalo gitu, Don!
Seru ya kopdaran. Walaupun acaranya gitu-gitu: kenalan, ngobrol, makan, foto-foto. Dan gue yakin, fotonya pasati buanyak (pake 'u') banget.
ReplyDeleteEh bentar, denger-denger (lebih tepatnya baca-baca kali, ya?) pacar lu namanya Rima, di sini kok ditulis DINDA, sih?
Satu lagi masalah HTML, gue juga ga ngerti apa itu HTML. Taunya dua huruf terakhir aja: ML, Main Lucu-lucuan.
Si Renggo, paling cepet deh kalau masalah ML-ML an.
DeleteRenggo : Iya, tapi fotonya banyakan foto-foto selfie anak cewek. :/
DeleteItu nama pacar yang lain. :(
Makan Lemper yang gue maksud.
Icha : Begitulah.
Di kota gue aja kadang ada 2 kali sebulan kumpul, Yog. Cuman gue nya aja yang belum pernah ikut :" LEMAH!!
ReplyDeleteLEMAH LU, LAM!
Deletekompak bgt. kalau kopdar banyak 'krik-krik' nya gak sih
ReplyDeleteTenang aja, nggak ada yang jualan jangkrik, Bro. :D
DeleteSerius lo Yog tanya jalur satu di TIM ke orang? Asli gue bacanya ngakak, polos ap mang ah sudahlah..haha
ReplyDeleteApa? Gue emang cerdas, Zis. Lu mau bilang begitu, kan? :D
DeleteJB batch Yogya baru beberapa kali kopdar huehehe soalnya membernya ngga terlalu banyak sekarang malah udah pada bertebaran di mana-mana. Eh aku pernah ketemu sama Imaaaaaas hehehe waktu itu dia ikutan tes di UGM (penting banget)
ReplyDeleteBertebaran. Hahahaha. Bahasamu, Ma. :D
DeleteOh, ya? *ceritanya terkejut*
Jadi pacal kamu sebenarnya siapa sih, Yog? Rima atau Dinda? Atau dua-duanya? Atau ada yang laen lagi yang belom ke-share??? *ditabok Yoga*
ReplyDeleteAh.. Apalah arti sekedar tau 2 huruf di belakang HTML kalok enggak pernah praktik. :3
Jangan dibahas, ya. Nggak enak kalo pacar yang lain baca. :(
DeleteBANGKEK! :)))
Ahelah. Rima mau sama kamu aja uda alhamdulillah. :P *ngacir*
Deletewahahaha. kopdar jamban yaa~
ReplyDeletecieeeee buang duit ciee :))
dan sejujurnya, gue juga nggak terlalu tau daerah tim. gue juga cuma tau planetarium doang disitu -____-
Ayo, kapan-kapan ikut, Jev! :)
DeleteSAMA! AHAHAHA.
gue gak nyangka lu aslinya sekurus itu
ReplyDeletenganggur ngefek ke badan lu yog ? :))))
Kayaknya nambah kurus, Rin. Dulu nggak separah itu. :)
DeleteIya, ngefek. Gue begadang mulu dan kepikiran bayar kuliah karena nganggur. Begitulah :')
sampai sekarang belum pernah ikut kopdar, gw merasa gagal sebagai blogger sejati ;(
ReplyDeleteAyo, kapan-kapan ikut, Dit. :D
Deletehihhh, ga tau deh acara ini... -___- Pgn ikutan.. Tapi itu yg ngaret ampe jam 1 sumpah parah banget :D Hihihihi...
ReplyDeleteItu dari foto-foto di atas, yang aku tau namanya cuma Tiwi ma kamu ;p... Lainnya ga tau nih..
Hahaha, ikutan aja, Mbak. Tapi kebanyakan masih pada anak kuliahan. :D
DeleteDuh, masa cuma Tiwi yang terkenal? :/
Liat donat jadi inget yolan :D
ReplyDeleteKakak nggak inget aku? :(
DeleteGue baru baca ini dan ngakak parah bacanya.
ReplyDeleteApalagi yang bagian lo mau pulang gak jadi. Subhanallah itu kasian amat.tersudutkan. Bahaha
Anjir. Gue baca tulisan ini lagi kocak juga, ya. Haha.
DeleteIya, bang, sama-sama. Terima kasih sudah mau dateng ke acara kopdar dan mendengarkan materi yang gue sampaikeun^^
ReplyDelete—Berkomentarlah karena ingin, bukan cuma basa-basi biar dianggap sudah blogwalking.