Saat beranjak tidur dan
memejamkan mata, sering kali ada pertanyaan-pertanyaan yang bikin kepala gue
kacau. Iya, sebelum nyenyak, pasti ada berbagai pertanyaan yang sangat mengganggu.
Baiklah. Mungkin pertanyaan-pertanyaan
itu akan gue tuliskan di sini.
sumber gambar : INI |
Kenapa kamu akhir-akhir ini
menjadi orang yang malas? Kegiatanmu lebih sering diisi dengan tidur dan
tidur-tiduran sambil main hape. Saat di pagi hari, kamu hanya melaksanakan
kewajibanmu: Subuhan. Setelah itu, malah langsung tidur lagi. Apakah status
penggangguran itu membuatmu tambah malas? Jadilah pengangguran yang rajin. Rajin
membantu orangtua misalnya. Pagi hari, orangtuamu berdagang, kamu malah tidur. Bukankah
di awal-awal menganggur kamu sering membantu. Kenapa sekarang malah malas?
Hey, jawab itu!
Mimpi-mimpi di dalam hidupmu juga apa kabarnya? Sudah ada yang tercapai belum? Memang, semua hal diawali dengan bermimpi. Namun, kamu punya dua pilihan: 1) Tetap tidur dan terus bermimpi. 2) Segera bangun dan wujudkan mimpi itu.
Bukankah untuk sukses kamu harus
menunda kesenangan-kesenangan di masa muda ini? Mau sampai kapan kamu terus
bermalas-malasan?
Oiya, sekarang soal keuangan. Apakah
kamu tidak ingat, kalau tabunganmu sudah hampir habis? Kamu sudah tidak bekerja
lagi, tidak berpenghasilan lagi. Saat ini, kamu tidak bisa sembarangan
menghabiskan uang, beda sekali dengan dahulu—saat masih menerima gaji setiap
bulannya.
Kapan mau berusaha mandiri lagi?
Ya, setidaknya untuk kebutuhan pribadimu, kamu tidak perlu merepotkan orangtua.
Semester ini, biaya kuliahmu mulai ditanggung sama orangtua. Padahal, empat
semester sebelumnya kamu berhasil membiayainya sendiri.
Memang, orangtuamu itu
menyanggupinya, tapi apakah kamu tidak kasihan melihat mereka? Dari kamu kecil
hingga berumur 20 tahun ini, kamu sudah terlalu banyak menyusahkan. Ya, mungkin
sampai kamu menikah nanti, pasti orangtuamu masih membantumu.
Ingat adikmu, dia sekarang sudah
SMA. Kebutuhan dia mulai banyak. Belum lagi kalau di SMA swasta bayaran sekolahnya
itu lumayan mahal. Orangtuamu pasti harus bekerja lebih keras lagi jika kamu
juga mengandalkan mereka untuk membiayai kuliahmu. Kamu tidak memikirkan itu?
Jadi, kapan mau mencari kerja
lagi?
Bukankah kamu membutuhkan
bacaan-bacaan baru? Biasanya, sebulan sekali kamu membeli 1-2 buku baru. Sekarang,
untuk membeli camilan saja kamu kesulitan. Kamu malu untuk meminta kepada
orangtua. Kamu memang gengsi, tapi itu justru lebih baik. Setidaknya, gengsimu
itu karena berusaha untuk mandiri. Selain biaya kuliah, kamu tidak akan meminta
hal-hal yang lain. Bagus, pertahankan itu.
Namun, jauh di dalam lubuk
hatimu, kamu membutuhkan uang untuk keperluan yang lain. Kamu ingin pemasukan
tambahan lagi, kan?
Bagusnya, kamu selalu berusaha menanamkan
sebuah gagasan, “Jangan minta. Pokoknya cari sendiri!”
Setelah beberapa kali perusahaan
menolakmu, atau karena jam kerja yang tidak sesuai dengan jadwal kuliahmu, kamu
gagal kerja. Kamu tidak pernah menyerah. Semangatmu itu tinggi sekali.
Rasa-rasanya, kamu sudah berteman dengan kegagalan. Tapi, apakah sekarang kamu
tidak mau mencobanya lagi? Kalo gagal lagi, pasti kamu tidak akan terkejut, ya?
Yang mengagetkan sebuah keberhasilan. Makanya, ayo coba lagi!
Tidakkah kamu teringat akan janjimu
itu? Sebuah janji yang akan mencari kerja setelah lebaran. Ya, lupakan soal
kecelakaan waktu itu. Sekarang kamu sudah sembuh, kan? Ayolah, apa lagi yang kamu
tunggu?
Karena itu pula, kamu memilih untuk jomlo. Kamu yang dulu biasanya kalau pacaran sering hangout ke mal, mencoba tempat makan baru, atau hal-hal lain yang memang mengeluarkan uang. Sejak keuanganmu krisis, kamu menghindari pacaran.
Karena itu pula, kamu memilih untuk jomlo. Kamu yang dulu biasanya kalau pacaran sering hangout ke mal, mencoba tempat makan baru, atau hal-hal lain yang memang mengeluarkan uang. Sejak keuanganmu krisis, kamu menghindari pacaran.
Mana kamu sempat LDR-an pula. Padahal,
kamu orangnya gampang kangen, tapi sok menjalani hubungan jarak jauh. Hahaha.
Dasar kamu ini. LDR itu justru membutuhkan biaya lebih. Untuk menghilangkan
kangen, kamu harus teleponan. Kamu tidak bisa sembarang menemuinya. Bukan hanya
jarak yang jauh, tetapi biaya transportasinya. LDR itu membuatmu membeli pulsa
tambahan untuk menelepon pacar. Ujung-ujungnya, kamu sudahi hubungan itu.
Menurutmu, pacaran itu memang
harus modal. Apalagi kamu laki-laki. Dan uang yang digunakan untuk pacaran itu bukanlah
pemberian orangtuamu. Melainkan hasil keringatmu sendiri. Ya, kamu memang aneh.
Anak-anak lain saja tetap cuek dan menghabiskan uang pemberian orangtuanya
untuk pacaran. Sok-sok-an memberikan hadiah ke pacar, padahal uangnya masih
minta. Kamu selalu bilang, “Memberikan
hadiah, tapi bukan uang sendiri. Di mana letak istimewanya?”
Kamu memang agak bodoh.
Pemikiranmu itu ada-ada saja. Kamu selalu berpikir, kalau cowok itu harus bisa
bertanggung jawab. Terutama soal uang. Bodoh sekali kamu. Ah, tidak. Kamu tidaklah
bodoh. Justru tindakanmu benar. Ketika sudah berkeluarga nanti, seorang suami
memang harus mencari nafkah untuk istri dan anaknya. Maka dari itu, saat ini kamu
selalu berusaha menghindari pacaran. Padahal, mungkin saja kamu telah jatuh
cinta kepada seseorang. Beberapa wanita yang mendekatimu, kamu tidak acuhkan. Kamu
berusaha bersikap biasa saja ke mereka semua. Ya, sampai saat ini, kamu memang belum
menemukan seseorang itu. Cewek-cewek yang kamu temui itu selalu terlihat biasa
saja. Sampai-sampai temanmu mengatakan kalau kamu terlalu pemilih.
Kamu mau cari yang seperti apa? Jangan
terlalu banyak kriteria. Pilih satu yang menurut kamu tepat, dan jalani itu.
Setiap manusia punya kekurangan, kamu harus bisa menerima itu. Apa kamu sendiri
tidak melihat kekurangan pada dirimu yang banyak itu? Apalagi kekurangan berat
badan. Hahahaha.
Bukankah kalau kamu sudah jatuh
cinta, kamu akan lebih semangat? Kamu termotivasi untuk mencari uang, tentunya
untuk masa depanmu juga. Ah, lupakan soal cinta. Ingat
saja akan dirimu saat ini. Yang menentukan masa depanmu adalah dirimu sendiri.
Kalau sampai tulisan ini selesai
dan kamu masih males-malesan. Bacalah terus, sampai kamu sadar. Kamu tidak
punya cukup banyak waktu, sehari hanyalah 24 jam. Kamu tidak tahu umur kamu sampai
kapan bukan? Ingatlah, selalu lakukan yang terbaik hari ini. Lalu, hari esok
harus lebih baik dari kemarin. Selalu ingatlah itu.
Jadi, sekarang kamu sudah mengerti untuk melakukan apa besok pagi?
Bagus. Cari kerja. Atau setidaknya,
melakukan sesuatu hal yang menghasilkan uang dengan cara yang halal.
Kemudian, dalam menulis pun
begitu. Terkadang, kamu juga ingin karyamu menghasilkan uang. Benar, kan? Tapi sayangnya,
kamu terlalu menunggu job review
datang. Kesempatan itu hanya kamu tunggu, tidak kamu cari. Sebenarnya, bisa saja kamu mulai
menulis novel. Masih ingat tidak, ada 2 atau 3
bab draft mentah di foldermu yang
pernah kamu tulis di awal tahun?
Apakah kamu sudah lupa?
Kamu tidak ingin melanjutkannya?
Oh, atau kamu sudah lupa dengan
resolusi yang kamu buat di tahun ini? Menulis novel ialah salah satu di
antaranya.
Kamu jangan terlalu mikir yang
bukan-bukan; novel kamu ditolak, novel kamu jelek, atau novel kamu
nggak ada yang mau baca. Kamu saja belum menulisnya, kenapa
kamu bisa berpikiran seperti itu? Santai sajalah. Tulis saja dahulu. Kamu sudah
sering membaca kisah orang lain di sebuah novel. Apa kamu tidak ingin membaca
kisahmu sendiri?
Sebelum ke poin terakhir, kamu
harus memahami soal kebahagiaan. Kamu sudah bahagia belum? Jika sudah, baguslah.
Lalu, apa kamu sudah membuat
orangtuamu bahagia? Um... tak usah dijawab. Sedang
proses kan, ya? Baiklah. Lanjutkan proses itu. Sejujurnya, hal yang paling
membuatmu bahagia adalah menjadi dirimu sendiri. Itu tentu. Kamu sudah menjadi
diri sendiri, kan?
Namun, di saat dan keadaan yang
seperti ini, kamu masih belum menjadi idealis. Kamu terpaksa harus realistis. Kamu tidak ingin bekerja dan
menjadi pegawai bukan? Kamu penginnya berkarya dan berdagang? Sekarang mungkin belum bisa, tapi
nanti pasti bisa. Kumpulkan dulu modalnya, tak apa jika menjadi seorang
pegawai. Setidaknya, itu bisa menambah relasi dan wawasanmu.
Nikmati saja nanti prosesnya. Suatu
hari nanti, kamu pasti bisa menjadi diri sendiri. Yang terpenting, jangan pernah
berhenti belajar. Terus berusaha yang maksimal, dan jangan lupa berdoa. Doa itu
sebuah keajaiban. Tuhan yang berperan paling penting akan setiap hal di dunia
ini. Selalu percaya akan setiap jawaban Tuhan. Yang terlihat buruk bagimu,
belum tentu sebenarnya buruk. Tuhan yang paling tahu akan kebutuhanmu.
Berprasangkalah yang baik-baik.
Dan terakhir, pembahasannya agak
berat. Namun, kamu selalu memikirkan ini, kan?
Sudah berapa kali kamu menunda
dan meninggalkan salat? Tak terhitung? Apakah banyak sekali?
Kamu hidup tidak hanya di dunia.
Setelah kamu mati, perbuatanmu di dunia itu dipertanggungjawabkan. Perbanyaklah
berbuat kebaikan. Kamu sudah beranjak dewasa, tahu mana yang baik dan buruk
untuk dirimu. Kurang-kuranginlah hal-hal yang
buruk. Jadilah manusia yang bermanfaat. Jika belum bisa bermanfaat untuk orang
lain, setidaknya kamu harus berguna untuk diri sendiri. Mulailah dari sekarang. Kata-kata
yang kamu tulis ini, benar-benar dari hatimu bukan?
“Untuk memulai sebuah kebaikan, kenapa terasa berat?” Itu pertanyaanmu? Ya, awalnya memang berat. Tapi kamu pasti bisa. Ingat saja awal kamu menulis di blog ini. Tulisanmu buruk. Buruk sekali. Dulu kamu selalu berpikir tidak bisa menulis. Masih ingat itu?
Lalu, lama-lama kamu belajar,
tentang EYD, komedi, deskripsi, ciri khas tulisan, suara dalam tulisan, dan hal-hal yang berkaitan dengan penulisan.
Sekarang, kamu baca tulisan-tulisanmu lagi. Ternyata kamu bisa menulis? Sudah hampir
200 pos di blog ini. Meskipun tulisanmu juga masih biasa-biasa saja. Namun,
berkat konsistensimu, kamu bisa menulis lebih baik. Begitu juga dengan
kebaikan. Kamu pasti bisa memulainya. Dan semoga istikamah.
Oiya, bagaimana kamu mengakhiri
tulisan ini? Sepertinya sudah panjang sekali.
Baiklah sudah cukup pertanyaan-pertanyaan
itu. Kembalilah menulis seperti biasanya. Kepalamu sudah pusing bukan untuk
mencoba menuliskan suara-suara aneh di kepalamu?
***
Oke, sudah cukup tulisan hari
ini. Nggak terasa, banyak sekali keterkaitan dari pertanyaan-pertanyaan
barusan. Uh, awalnya gue hanya menuliskan idenya di sebuah kertas. Setelah itu,
gue menyalakan laptop dan mulai mengetiknya. Kemudian langsung mengalir begitu
saja.
Hahahaha. Maaf banget ya,
panjang. Kalau kalian sudah baca sampai sini, kalian keren! Padahal ini tulisan nggak jelas banget. Ah, pokoknya makasih banget!
Kalian juga pernah merasa begitu
nggak, sih? Ada suara-suara aneh di pikiran kalian pas mau tidur?
Terus kalian pernah nyoba menulis
pertanyaan-pertanyaan itu nggak? Cerita-cerita dong di komentar.
Ciaaaooo!
51 Comments
Ini semacam muhasabah gitu, ya?
ReplyDeleteGue nggak jarang, sih, muncul pertanyaan-pertanyaan di otak gue sebelum tidur macam gini. Malah pernah nangis, saking sebelnya sama diri gue sendiri, kenapa gue gini, kenapa gue gitu. Hehe.
Kalo masalah menuliskannya, belom pernah gue lakuin. Sepertinya gue harus nyoba, nih.
Mungkin, Bil. :)
DeleteCoba deh. Nanti setiap seminggu bisa dibaca-baca lagi. Siapa tau jadi lebih baik hidupnya. Halah.
Cie. Kamu yang ada dikisah cinta itu. Kamu memang aneh. Ini semacam tulisan cinta untukmu sendiri.
ReplyDeleteAyo selesaikan semua pertanyaanmu.
Wujudkan semua resolusimu tahun ini.
Dan yang penting imbangin sekarangmu dengan masa depanmu.
Apalah. Kayanya gue belom bisa kasih motivasi. Payah. :(
Semangat, Yog.
Yoooo, thanks!
DeleteSemangat dan sukses juga buat lu. :)
semoga segera mendapat pekerjaan Yog, biar bisa bantu orang tua, lancar kuliahnya, tetap semangat berkarya dan lebih dekat dengan sang pencipta. aamiin. ditunggu novelnya..!!
ReplyDeletegue gak pernah sih, biasanya sebelum tidur banyangin yang jorok-jorok sampe ketiduran.
Aamiin ya Rabb. Makasih. Lu juga, terus berkarya! :)
DeleteWuahaha. Anjirrrrr.
Eumm,, Itu yg terakhirr.. Kenapa jujur amat?:/
DeleteAaah keren ini yog ... Gak tau kenapa, kelar baca ini gue jadi ikut termotivasi. Huh.
ReplyDeleteJujur, gue sering banget dapatt pertanyaan kyk gitu yg mengenai diri gue sendiri. Tapi, gue sering ngabaikannya. Huhuu
Dan kamvred nya, gue udah serius baca yg tentang menerima kekurangan. Kenapa ada kalimat 'lu yg kekurangan berat badan itu sih yog? jadi ngakak :D
Kata-kata nya kereen ah yog. :)
Ayo semangat, jawab semua pertanyaan2 itu dgn tindakan yog.
Sukses teruss ya :)
Hehehe. Sa ae si Wulan. Makasih. :)
DeleteDuh, sempet ngakak baca tulisan kayak gini? Maaf deh, mungkin emang terbiasa nulis yang berbau komedi. :D
Okee, sukses juga buat lu! Aamiin. o:)
Jika sudah ketemu jawabannya jangan hanya diam tapi di implementasikan
ReplyDeleteSip. :))
Deleteya.. pernah. kurang lebih sama kayak lo, mikirin masa depan. mau jadi apa..
ReplyDeleteselaw yog.. proses memang buat di nikmati, tapi jangan lupa untuk jangan menyerah! ngomong sama diri sendiri kayak gitu kadang memang ngasih motivasi tersendiri. itu nampar banget yang sebulan belu 1-2 buku, sekarang beli cemilan susah :")
Yoi, menikmati proses. :D
DeleteYa kenyataannya emang gitu, Jev. :')
Hhmm pernah sih banyak pertanyaan muncul kenapa begini kenapa begitu, ingin itu ingin itu banyak sekali.
ReplyDeleteSayang nggak ada Doraemon yahh..
Aku doain semoga Yoga cepet dapet kerjaan dan membuka hati untuk org baru *kemudian hening
Kalaupun ada, kayaknya gue nggak mau bergantung sama Doraemon. :))
DeleteHihihi. Kak Kenanga duluan aja yang dapet orang baru. :p
Pertanyaannya bikin aku sadar juga. Ih... Aku jadi baper gini bacanya. Apalagi yang tentang shalat. :')
ReplyDeleteWaduhhh, jangan baper. Itu kan tulisan biasa aja. :/
DeleteWiiihhh, postinganmu keren banget...
ReplyDeleteJadi motivator gih... abis tulisannya motivasi banget :D hehehheh
Jangan, ah. Kan masih ada Om Mario. Gue cuma nulis untuk memotivasi diri sendiri. :D
DeleteAda pertanyaan lagi yang terlewat Yog
ReplyDeleteKAPAN KAMU PUNYA PACAR?
KAPAN KAMU NIKAH?
Hahahaha :D
Secepatnya!
DeleteSecepatnya juga jika sudah siap lahir dan batin. :)
Waduh. Semoga cepet dapet kerja Yog! Aamiin. :)
ReplyDeleteAamiin. Makasih, Di. :)
Deletegue banget deh bangun tidur ngecek hape, stalking sampe jempol jebol, dan baru mandi jam 10an.. hiks itu pun karena kelaperan gue mau mandi :(
ReplyDeleteBanyak yang begitu kok, Mas. :(
Deletekalau nganggur emang banyak banget pertanyaan aneh bersliwerran di angan, gue juga ngalamin hal yang sama
ReplyDeleteHehe. :))
DeleteKo gue jadi galau baca tulisan lo Ya Yog. Huft
ReplyDeleteKok gue juga galau baca tulisan si Yoga, ya?
DeleteBbrpa hri ini jd serius gini ya kak tulisannya? Pdhal aku ngarepnya yg kocak._. Tapi ya gapapa sih, buat memotivasi diri sndri jg, aku jg ikut termotivasi nih kak grgr baca ini.. jd baper kan:( apa aku udh bsa membahagiakan org tua, udh biasa sama yg namanya kegagalan, mnunda sholat, brmimpi jd penulis trs bkin novel jg.. Kapan aku bsa mnjawab smua prtnyaan itu ya?:'(
ReplyDeleteOya biasanya sih klo sblum tdr aku bkan kpikiran prtanyaan yg aneh2, tp malah kdang suka nemu ide gtu buat nulis postingan di blog, atau ide2 absurd lainnya deh.. AKhirnya bkannya tdr malah kbnyakan mkir :| Syukur2 bsknya msh inget apa aja yg mau ditulis.. wkwk
Tetep smangat ya kak! Smga bsa dapet krjaan baru yg cocok! :))
Waiya, tulisan gue ngapa jadi serius-serius mulu, ya? :( Besok-besok balik ke normal lagi deh. Emang kalo tulisan kayak gini nggak pantes, ya? XD
DeleteAlhamdulillah kalo ada yang termotivasi juga. :))
Lebih baik itu ide dicatet dulu, Lu. Kalo lupa kan sayang. :D
Aamiin. Yoiiihhh, semangat juga buat lu. :D
Duhh yog, pantes lo kurus. Soalnya beban pikiran lo banyak amat. Kelarin satu-satu gih sapa tau berat badan lo jd naik sedikit demi sedikit juga. Haha
ReplyDeleteSemoga cepay dapat kerja, Yog.never give up, yog.
Ini mau diperbaiki, Cup. Makanya ditulis, pelan-pelan mencoba hidup lebih baik. Buat dibaca-baca sendiri, buat motivasiin diri sendiri juga, sih. :))
DeleteAamiin. Thanks! :D
Banyak, ya. Setiap orang juga pasti punya banyak pertanyaan buat dirinya sendiri. Baca postingan ini aku jadi baper deh, mendadak ada pertanyaan juga yang kepikiran :(
ReplyDeleteSemangat ka Yoga, semoga pertanyaannya cepet bisa dijawab dan semoga cepet dapet kerjaan :)) semangatt\m/
Iya, banyak amat. Gue juga bingung, kenapa bisa banyak gitu. :(
DeleteAamiin. Makasih.
Semangat juga, Nis. :)
kayaknya nampar aku juga deh...:)
ReplyDeletebtw sekarang juga masih "setelah lebaran". bulan depan juga masih "setelah lebaran". santai aja. *suara setan*
gue sih suka muncul pertanyaan gini kalau lagi eek. kalau mau tidur jarang nongol, orang serignya ketiduran
Tampar lagi. *PLAAAAKKKKK*
DeleteOke, santai aja.
Gue lupa rasanya ketiduran. :(
iya sih bro makin gede makin gengsi minta jajan sama ortu
ReplyDeleteditunggu deh novelnya
Jangan ditunggu. :(
Deletesemoga pertanyaan dan jawaban yang semua berasal dari diri lu sendiri bisa membuat lu makin jadi lebih baik dan baha gia, Yog :)
ReplyDeleteAamiin. Makasih.
DeleteMungkin bentar lagi kamu akan jadi orang sukses ni !
ReplyDeletebiasa nya orang2 yang sukses memang suka seperti itu ?
Contohnya yasa singgih, kalo bangun pagi dia baca impian nya yang dia tulis dan ditempel didinding kamar
atau rangga umara yang menulis dreambook...
Aamiin ya Rabb.
DeleteOh, ya? Gue baru tau.
Hehe, kalo Rangga Umara emang keren. :D
Yog, yang tentang mimpi-mimpimu itu.
ReplyDeleteMenurutku, mimpi adalah sesuatu yang membuat kita jadi gak bisa tidur, bukan malah sesuatu yang didapatkan saat tidur hehehe.
Jadi, kapan nyari kerja lagi? *biar gak lupa*
Itu maksud mimpinya udah beda, Dar. Mimpi yang bunga tidur. Gitu. XD
DeleteHehehe. :))
Yogaaa. Aku izin pinjem mimpimu buat dijadiin bahan nulis postingan, yak. Gapapa kan yak? :'D
DeleteBoleh-boleh aja. Hm... sekalian promosiin blog gue, ya. Terinspirasi dari postingan ini. Gitu. Halah. Dasar si Yoga. Waakakak. Bercanda. :D
DeleteKalo aku sih biasanya bukan berbentuk pertanyaan atau renungan. Nggak tau kenapa kalau sebelum tidur berpikir banyak hal yang mau aku lakukan, bahkan bisa sampai 2 jam tertunda tidurnya gara gara pikiran gak bisa berhenti XD
ReplyDeleteKamu nih Yog, pertanyaan dan renungan seabreg gini jangan jangan malah jadi gak tidur semaleman.
Menjadi orang yang baik dan bermanfaat memang susah kalau dipikirkan dan dicari caranya. Padahal kita cuma butuh melepaskan pikiran itu, mulai menghadapi hidup dengan sabar, ikhlas dan menjaga sikap, seterusnya hidup akan terasa lebih mudah dan indah :)
Banyak pikiran emang menunda tidur, ya. :(
DeleteIya, jadi susah banget tidur gue. Habis Subuh baru tidur. Wuahahaha. Kacau.
Makasih ya, ah kamu ini. Super sekali kata-katanya. Oke, mulai sekarang mencoba menghadapi hidup dengan lebih sabar dan ikhlas. :))
Pertanyaannya lu terintimidasi or justru termotivasi dg pertanyaan pertanyaan itu??
ReplyDeleteBiar bisa nyenyak , jangan lupa hitung domba sebelom molor gkgkgk
Awalnya terintimidasi. Asli, semua perasaan jadi campur aduk. Terus agak stres juga.
DeleteYa udah, gue tulis aja. Sekarang gue jadiin motivasi. :)
Kagak bisa juga. :(
—Berkomentarlah karena ingin, bukan cuma basa-basi biar dianggap sudah blogwalking.