Sekitar tahun 2012.
Ketika sedang seru membaca novel, tiba-tiba handphone gue berbunyi. Gue memilih untuk mengabaikannya dan tetap lanjut membaca. Gue memang termasuk orang yang malas diganggu saat fokus membaca. Hape itu berdering terus-menerus, tanda ada panggilan masuk. Sebuah panggilan dari Agus Purnama, salah satu teman SMK.
Ketika sedang seru membaca novel, tiba-tiba handphone gue berbunyi. Gue memilih untuk mengabaikannya dan tetap lanjut membaca. Gue memang termasuk orang yang malas diganggu saat fokus membaca. Hape itu berdering terus-menerus, tanda ada panggilan masuk. Sebuah panggilan dari Agus Purnama, salah satu teman SMK.
Gue segera mengangkatnya.
“Halo, Yog...,” kata Agus. “Gue boleh
minta tolong?” Suaranya terdengar begitu panik.
“Boleh aja. Kenapa deh?” tanya
gue.
“Lu lagi sibuk gak?” tanya Agus.
“Kalo lagi sibuk, mending nggak usah. Ntar ngerepotin.”
Gue bisa saja menjawab, “Duh,
sibuk banget nih. Lagi nyari duit buat ngeberangkatin Mak Ijah ke Mekkah.
Sorry, ya.”
Namun, gue tidak bisa begitu. Gue
berusaha mengatakan, “Gak, kok. Santai.” Meskipun dia sudah mengganggu waktu
santai gue. Gue mencoba ada di saat teman sedang membutuhkan bantuan.
“Jadi gini....” Agus mulai
bercerita mengenai masalahnya.
“Nih, Gus,” kata gue menyerahkan sebuah flashdisk kepada Agus di suatu warnet daerah Jakarta.
Kini, Agus bercerita lebih
detail.
Jadi, Agus baru saja kehilangan flashdisk-nya. Ia sedang mengerjakan
tugas di warnet karena belum memiliki komputer atau laptop pribadi. Tapi karena
warnet itu ternyata printer-nya sedang rusak, maka Agus pun memilih untuk main
online games saja. Ya, bermain online games memang lebih menyenangkan ketimbang mengerjakan tugas. Begitu jam sewanya habis, Agus
pun buru-buru mencari warnet lain untuk melanjutkan dan nge-print tugasnya. Bodohnya, flashdisk miliknya masih tertinggal di CPU.
Agus segera kembali ke warnet
itu. Tapi sayang, flashdisk itu telah lenyap. Ia langsung bertanya kepada orang
yang menempati bilik nomor 6—bilik yang Agus sewa tadi. Tapi orang itu menjawab
tidak tahu. Agus juga menanyakan flashdisk
ke operator warnet, tapi operator
itu pun bilang tidak tahu. Setelah itu, Agus menelepon gue
untuk meminjam flashdisk .
***
“Parah! Padahal itu cuma flashdisk, Yog.”
“Cuma?” tanya gue. “Bukannya itu
lumayan harganya kalo dijual?”
Saat itu, harga flashdisk memang tidak semurah sekarang. Kalau tidak salah masih sekitar 100-200 ribu. Nilai yang lumayan bagi seorang murid SMK.
“Iya, sih. Itu senilai uang jajan
gue dua minggu.”
“Ya udahlah. Ikhlasin aja,” kata
gue sok nasihatin.
Agus terdiam sebentar.
“Tapi banyak file bokepnya, Yog.
Kan, capek gue download-nya.”
BODO AMAT SETAN!
“Zaman sekarang, orang baik dan
jujur udah jarang, ya,” ujar Agus menyimpulkan sesuatu setelah kejadian barusan.
Gue hanya tersenyum dan segera
pulang.
***
Februari 2016.
Saat ini, gue semakin gila
membaca novel. Hampir setiap hari rasanya haus akan bacaan. Namun, berhubung
keuangan gue pas-pasan, gue hanya bisa membaca novel-novel lama. Udah jarang banget gue membeli
novel baru. Itu pun kalo beli nunggu diskonan dulu. Ehehe. Bagusnya, gue tidak
sengaja melihat sebuah tweet yang berisi gambar beberapa buku; baik itu novel maupun kumpulan cerita. Ya, orang itu sedang menjual buku-buku bekas.
Wah, banyak buku-buku lama. Asyik nih! batin gue.
Itu ialah akun Twitter Kak Sarah Puspita, istrinya Bang Roy Saputra. Karena memang berniat membeli,
gue langsung follow dan menanyakan
tentang novel itu. Kak Sarah membalas mention gue.
Ia memberikan kontak WhatsApp, supaya tanya-tanyanya via chat saja. Tapi sayang, beberapa novel yang
gue pengin telah terjual. Alhasil, gue hanya memilih dua novel.
“Gak beli tiga aja? Kalo beli
tiga, nanti aku gratisin ongkirnya (ongkos kirim). Hehe.”
Akhirnya, gue bertanya-tanya lagi apa aja stok novelnya dan memilih satu lagi. Iya, itu semua demi bisa mendapatkan ongkos kirim. Lumayan. Ehe.
“Jadi ini totalnya berapa, Kak?”
tanya gue di WA.
“Enam puluh ribu.”
Gokil. Jarang banget gue bisa beli
tiga buah novel semurah itu. Ya, meskipun bekas, tapi gue yakin kondisinya
masih bagus.
“Eh, ini beneran gratis ongkir,
kan?” tanya gue memastikan.
“Iya.”
Wah, Kak Sarah baik banget, ya, pikir saya.
***
Tiga hari kemudian, saat gue baru
pulang dari rumah temen habis ngomongin bisnis (halah sok bisnis, padahal mah
ngerjain tugas kuliah), Bokap menyerahkan sebuah bingkisan berbungkus koran.
“Nih, ada kiriman.”
“Kiriman apaan?” tanya gue.
“Gatau. Cek aja sendiri.”
Setelah mengingat-ingat sesuatu,
gue pun menjerit-jerit dalam hati. Yeaaah.
Bukunya sampe juga. Gue langsung mengecek isi
bingkisan itu dengan hati-hati, yang mungkin siapa tau isinya malah bom. Oke, ngaco. Isinya adalah tiga buah buku sesuai pesanan gue yang keadaannya masih sangat bagus. Dengan penuh
nafsu, gue segera membuka satu per satu novel dan kumcer itu. Menciumi aroma kertas memang kesenangan tersendiri buat gue..
Namun, ada yang tidak beres di
sini. Gue kaget bukan main. Gue pun mengambil hape dan
mengontak Kak Sarah. “Kak, bukunya udah sampe nih. Makasih, ya.”
“Oke, sama-sama, ya.”
“Iya, Kak. Btw, ada yang salah
nih.”
Gue menjelaskan sebuah kesalahan
yang terjadi.
“Hah? Seriusan? Di mana?” tanya
Kak Sarah.
“Serius,” jawab gue.
“Duh, salahku nih. Aku pasti
nggak ngecek. Suamiku deh pasti yang nyelipin. Maafkan, ya. Jadi merepotkan
kamu.”
“Gapapa, kok. Santai aja.”
***
Sekitar lima menit sebelumnya, gue
menemukan uang yang terselip di salah satu novel. Dan ... jumlahnya lumayan
banget.
Yap, dua ratus ribu. Gilaaa. Rezeki
banget ini mah. Bisa buat makan dan jajan semingguan lebih untuk mahasiswa
seperti gue. Beruntung banget ini rasanya. Beli buku murah, eh malah ada bonus duit lagi di dalamnya.
Namun, di hari itu, entah kenapa ada suara di hati kecil gue untuk berbuat kebaikan. Hal yang sungguh tidak biasa, karena biasanya mah, “Ayo maksiat, Yog!”
Namun, di hari itu, entah kenapa ada suara di hati kecil gue untuk berbuat kebaikan. Hal yang sungguh tidak biasa, karena biasanya mah, “Ayo maksiat, Yog!”
Anyway, gue masih bimbang.
Dua ratus ribu loh, Yog. Lumayan banget. Lu bisa makan nasi padang
selama seminggu. Perbaikan gizi.
Hati kecil gue masih tetap menyuruh untuk berbuat kebaikan, yaitu mengembalikannya.
Orangnya kagak tahu ini. Santai, Yog!
Lagi-lagi, suara hati kecil gue menolak
untuk berbohong. Bukankah masih ada Tuhan yang Mahatahu?
Yaudah, balikin aja yang cepe. Cepenya lagi buat lu. Jadinya fifty-fifty.
Diri gue pun sudah sepenuhnya
tersadar. Ini duit bukan hak gue. Itu milik Kak Sarah. Gue yakin Kak Sarah
orang yang baik. Tidak sepantasnya dia mendapatkan balasan yang tidak baik. Gue pun mengatakan hal ini ke Kak
Sarah sejujur-jujurnya.
***
“Udah saya transfer ya, Kak.” Gue
mengirimkan pesan itu berikut bukti transfernya.
“Terima kasih banyak, ya. Nuhun
sangat. Maaf merepotkan sekali lagi,” balas Kak Sarah.
Ngomong-ngomong, ini cerita asli.
Sungguh. Bukan cerita di dalam novel ataupun cerita fiksi. Jika kalian tidak percaya cerita
ini (sebenernya percaya ama gue musryik juga, sih), boleh lihat screenshot
berikut ini.
Gue tersenyum membaca pesannya. Lega
sekali bisa berbuat baik. Bahagia ternyata sesederhana itu.
“Ini aku lagi ngasih tau dia, dia malah kaget. We’re glad ditemuinnya sama orang baik.”
“Udah sewajarnya, Kak. Oke, nanti
saya mention ya.”
“Ditunggu, ya. Semoga karma
baiknya selalu menyertai kamu :D.”
“Aamiin.”
Tak lama setelah itu, gue pun
mention Bang Roy.
Oiya, gue tidak berharap apa-apa
akan kejadian barusan. Gue hanya memenuhi permintaan Kak Sarah untuk mention
Bang Roy. Gue juga tidak berharap dinilai baik di mata pembaca blog ini. Tidak.
Gue hanya ingin berbagi cerita ini. Karena passion
gue memang bercerita. Barangkali ada manfaat yang bisa kita ambil dari kejadian itu.
***
Seandainya gue bisa bertemu lagi
dengan Agus yang saat itu bilang, “Zaman sekarang, orang baik dan jujur udah
jarang, ya.”
Gue ingin sekali berkata kepadanya, “Kalau memang udah jarang, kenapa kita nggak mencoba jadi salah satunya?”
109 Comments
Kamu adalah anak baik, Yog. Beruntung saya bisa baca blog ini. Semoga makin banyak yang terinspirasi untuk jadi baik seperti kamu. :')
ReplyDeleteKurasa semua orang itu anak yang baik. Sejahat-jahatnya, pasti ada kebaikan di dalamnya. Halah.
DeleteAamiin. Semoga, ya. :)
Ya Tuhan itu kenapa si Agus lebih sayang bokepnya.. eehh..
ReplyDeleteSubhanallah.. masih ada aja orang baik di muka bumi ini ya Allah.. sebagai orang yang agak ceroboh aku seneng punya temen yang begini hehehe
Semoga Allah mengganti rizkimu yang lebih banyak dengan cara yang halal ya.. :)
Karena Agus gak punya pacar. Jadi dia sayangnya ama bokep. :(
DeleteAamiin. Makasih doanya. Semoga rezekimu juga, ya. :)
Agus bhangkaaay, masih aje sempat mikirin bokep di flashdisk.
ReplyDeleteWah keren lu, Yog. Salut. Nggak tau mau komen apa lagi :'D
Semoga dimurahkan rezekinya ya :)) Amin
#PrayForAgus :(
DeleteAamiin. Semoga lu juga, Lan. :))
Yaaap bener yog, kalau sudah jarang ada orang baik di dunia ini ya kenapa nggak kita aja yang mencoba menjadi orang baik dan mungkin orang baik di dunia ini nggak punah-punah banget. (y)
ReplyDeleteKuyakin nggak akan pernah punah, Wid. :D
DeleteGua takjub masi ada orang jujur fi jaman yg serba susah kek sekarang,
ReplyDeleteYaampun yg nemuin tu plashdisk bisa girang ni klo yg nonton sejenis anggota widy akakaaa
Tapi klo yg nemuin kayak dara, ma si agus langsung diruqyah kalik yam haha
E tapi masalah keilangan, gue dong pekan lalu, ketinggalan dompet yg idinya 1 jeti, beserta atmnya di warung bebek...panik lah, lantaran jarak yu warung ke rumah gue lumayan jauhhh, tp untunhlah pemilik warung jujur n dompet gue kembali dg aman beserta kelengkapan isinya
#emaap curhat
Novelnya judulnya apaa yog, murah beud 3 biji dpt segitu mahhh
Loh, kok jadi WIDY yang kena, Mbak? Kami berempat polos, kok. :(
DeleteDara juga dibawa-bawa. Muahaha.
Alhamdulillah ya, Mbak. Masih rezeki itu. :D
Luvv Deq Yoga Akbar Sholihin Pake H. Khusus luv nya ditulisan ini aja. Sisanya ih ogah anjir!
ReplyDeleteYang aku percaya mah, setiap kebaikan kita selain jadi catatan malaikat, akan ada balasan nya entah kapan kita gaktau.
Aku punya kalimat bagus tentang kebaikan, tapi tulisannya digambar. Nanti ku share di chat.
Luv bukannya merek sabun ya, Teh? (eh itu Lux, ya?) :(
DeleteYaps. Semua perbuatan pasti ada balasannya. :D
Makasih atas gambarnya. :D
Seandainya aja waktu itu gw yg nemuin flasdisknya si agus
ReplyDeleteBersyukur banget gw, jadi engga usah repot2 ngudud
.
Papah bangga padamu nak
Kau berani jujur dengan mengembalikan uang milik orang lain nak
Ngudud apaan, Nik?
DeleteIya, Pah. Pahit!
Seneng banget baca ginian.
ReplyDeleteGue juga pernah sekali, nih. Waktu itu lagi Pkl pas SMK, disuruh transfer uang sekian juta. Pas di hitung, eh ternyata lebih sejuta. Sempet mikir macam macam, sih. Tapi gue juga kepikiran, jangan jangan ini jebakan, biar gak lulus. Yaudah deh balikin aja daripada ribet.
Langsung di polbek gak tuh sama si bang Roy.
Jadi itu mikirnya karena lu lagi dites, ya? Waduh. Kalo di tempat PKL emang suka ada tes-tes jebakan gitu?
DeleteTadi pagi, tau-tau di-polbek. Hehe. :D
Setan-setan pun pada bilang "GAGAL MANING, GAGAL MANING BOS!"
ReplyDeleteHaha betul yog, jaman sekarang mencari orang jujur itu susah. :))
Dan gue bacanya pake nada Pampam ngomong ke Samson di pilem Tuyul dan Mbak Yul. :(
DeleteAhk, gue kesel sama si Agus. Flashdisk yang harganya 100-200, malah dibilangnya "cuma". Malah dia lebih sedih file bokepnya hilang. HAhahaha.
ReplyDeletePaling juga 3gp. Judulnya, "ngintip ank SMK mesum di warnet". Hahahaha.
Inikenapa gue tahu banyak masalah bokep beginian, yak?
Keren banget tulisan lo yang ini, Yog. Salut.
Gue juga suka sama cara penulisannya. Rapi. Kelihatan banget udah Pro dalam dunia tulis menulis. Ajarin dong.
Kata-kata diakhir postingannya juga keren. Nyambung sama pernyataan si Agus tentang orang jujur. Keren.
Hahaha. Berarti buat dia, data bokep lebih mahal. XD
DeleteMungkin pengalaman lu tentang bokep sudah banyak. :p
Ah, bisa aja. Gue juga masih belajar, kok. Sering-sering baca dan nulis aja. :D
kali aja itu uang sengaja disembunyiin suaminya, abis dapat thr, biar ga diminta mbak sarahnya, haha
ReplyDeleteNg... nggak gitu deh kayaknya. Itu mungkin emang lupa naro. Atau nabung di buku. :D
DeleteHasekk.. salut sama Yoga.. :)
ReplyDeleteUntung kejadiannya di elu yog kalau kejadiannya sama org ngk baek. Behh udah di sikat habis tuh 200 rb.
Itu masih rezeki Kak Sarah dan Bang Roy. Dan Tuhan ingin mengembalikannya lewat perantara gue. :))
DeleteWah, keren, Yog. Walaupun langkah kecil, yang intinya adalah niatnya untuk mengembalikan uangnya. Gue yang baca judulnya aja bingung,"Lah, kan emang novel pasti cerita"
ReplyDeleteTapi pas baca, ternyata..
Sejujurnya gue emang bingung mau ngasih judul apa. :(
DeleteIh ih ih nggak nyangka dibalik kemesumannya, ternyata Yoga nak baek !! Cakep Yog !!
ReplyDeleteMakanya gue males kalo ngewarnet, pasti ada aja yang kelupaan. mending minjem laptop temen aja kall lgi nggak ada laptop.
Iya keilangan disk itu nyeseknya bukan di harga tapi di data. tapi Kampret juga kalo datanya Bokep. Njirrr ..
60 K tiga novel, murah juga .. 60 K kalo beli novelnya Fredy S bisa dapet 15 tuh Yog, coba aja cari ..
Harganya disini 4000-5000 an ..
Btw, punya Novel Fredy S, Ka? Pinjem dongs..
Deletepunya nggo, punya nyokap sih. Kalo beneran mo minjem, email ajah~~
Delete((di balik kemesuman))
DeleteIya, gue juga udah jarang ke warnet. Emang sering ketinggalan.
Btw, kalian kok pada tau-tauan Fredy S? :(
Fredy S apasih? aku kepo deh.
DeleteYoga jadi salah satu dari sedikit orang baik 2016, nih.
ReplyDeleteKalo gue di posisi elu, bakal balikin juga gak ya? *bayangin*
Alhamdulillah. Mas Renggo juga orang baik, kok. Pasti balikin, kan? :D
DeletePercayalah! Orang yang sering ngomong mesum itu baik-baik semua. O_O Dia ngomong mesum agar kebaikannya gak keliatan secara langsung.
ReplyDeleteSemoga rejekimu ditambah, Nak.
Yang jadi pertanyaan, itu mas Roy, nyelipin uang di buku sebagai pembatas bacaan, apa sengaja nyembunyiin biar gak ketahuan istrinya, ya?
Duh, Haw bisa aja. Itu karena lu juga sering ngomong mesum ya, Haw? XP
DeleteAamiin. Semoga rezekimu juga. :)
Itu buku lama, sih. Hm... sepertinya kejadian nyimpen uangnya sebelum menikah. Coba tanya Bang Roy. Tapi, dia pun lupa. :D
Flashdisknya ilang takut karena koleksi filmnya :D
ReplyDeletetemen lo emg keren,
kalau situasi yang u alamin, emg ada beberapa orang yang suka selipin uang di buku dan itu menjadi kebiasaan yang terusnya menjadi lupa, tpi lu termasuk jujur banget yog,
jadi lah seperti yoga, :D
Keren di bagian mananya? Masa takut kehilangan koleksi film begitu. :(
DeleteDuh, kok jadilah seperti gue? Jadilah orang baik aja dengan cara masing-masing. :D
Dasar Agus mesum! Sempet aja nyayangin bokepnya yang hilang. Bahahahahahahaha. RIP buat video bokepnya Agus :D
ReplyDeleteSoal kamu ngembaliin uang itu, aku nggak tau mau komen apa lagi, Yog. Udah puas kaget dan komen di chat. Pokoknya kagum deh sama kamu yang jujur itu. Yoga naq baiq. Yoga naq soleh. Yoga kapan dapat wanita solehah yang dihalalin? Eh :(
RIP film birunya Agus. :(
DeleteDuh, kalo bicara soleh kayaknya belum. Tapi semoga bisa! SMK BISA!
Pada waktu yang ditentukan nanti juga dapat. :))
Anjay si agus nyimpen bokep. Hahaha, pantesan doi panik :v. Awalnya sih setelah gue baca bagian si agus bilang zaman sekarang orang baik gak ada lagi, terus gue baca lagi kebawahnya, eh kok agus ini ilang? Ternyata setelah ngebaca abis postingan ini baru gue faham :D
ReplyDeleteWah keren nih bang yog, dan jarang banget mah orang yang kek gini. Bener juga kata si agus. Kebaikan akan dibalas juga dengan kebaikan~ Sungguh mulia hatimu banggg
Syukurlah kalo paham. :D
DeleteMari berbuat baik! :)
Weeyyyy, taeeee. Gila nih dalem banget pesannya. Astagfirullah, kasar banget kata-kata gue.
ReplyDeleteSebenernya, gue juga pernah beli buku dapet duit di dalemnya. Waktu itu, gue beli buku Kevin Anggara, di dalemnya ada satu amplop putih. Eh iya, gue baru inget waktu beli online ada kembaliannya. Jadi di dalem amplop itu duit kembalian gue. 2 ribu.
Jangan salah. Bukan sekedar curhat, ada pesan juga di komentar gue ini. "Nggak semua toko online penipu. Bahkan ada juga yang mulangin kembalian, walau cuma 2 ribu."
Malah bikin post sendiri di blog orang :(
Yoihhh. Keren banget itu toko buku online! Berarti, masih lumayan banyak orang baik di dunia ini, ya. Yuk, lebih perbanyak. :D
DeleteCakep ih si Yoga. Gue jg pernah nemu hape di kantor kemarin, kebetulan bgt lg gk punya duit hati terus bergejolak tp akhirnya gue balikin tuh hape punya klien bos gue.
ReplyDeleteGood, Zis! :))
DeleteIya, alhamdulillah gak jadi.
ReplyDeletePernah juga pas naik motor ke Jatibarang, ada pengemudi motor juga yang nggak kerasa dompetnya jatuh. Saya pungut saya kejar. Terus dibalikin. Sebenarnya, kalo berbuat hal baik selalu jadi momen heroik. Dan efeknya lebih kekepuasan aja. Batin kita juga perlu dikasih kepuasan yang fitrah
ReplyDeleteWah, Adin baik banget sampe ngejar pengemudi itu. :D
DeleteIya, rasanya lega gitu, ya. Bahagia itu sederhana. :))
#YogaAnakBaikMasaKini
ReplyDelete#MasihJomblo
#HausKMasihSayangJuga
lo nggak Tanya yog sama bang roy?
emmm, motifnya apa gitu nyelipin uang dibuku?
kalau buat efek jaga-jaga sih bias kali kalau ditiru, jeleknya tapi pasti ada waktunya kita lupa naruhnya wkwkwwkw
#Bodoamat
DeleteEntah deh motifnya apa.
Tapi gue juga dulu sering nyimpen duit di buku. Asyik aja pas lagi baca, tau-tau nemu harta karun. Haha. Soalnya gue tipe orang yang jarang minjemin novel ke temen. Jadi buat gue nggak ada jeleknya. :p
Kejujuran lu ternyata harganya jauh lebih mahal dari dua ratus ribu yog, alhamdulilah masih nyisa segelintir orang macam elu didunia,semoga Allah kalkuliasiin jadi ibdah jariyah ya yog :)
ReplyDeleteHm... biarpun itu lebih dari dua ratus ribu, semoga gue juga tetep balikin. Karena mengambil hak orang lain itu nggak ada bahagianya.
DeleteAamiin, Vir. Makasih. :D
wkwkw gokil .. ternyata bukan cuma cabe aja yang bisa nyelip-nyelip gitu. uang juga ternyata bisa.
ReplyDeleteliat judul postingan sama gambarnya kirain emang mas yoga dapet uang itu beneran sebagai santunan buat mahasiswa ditanggal tua, taunya faktor ketidaksengajaan doang.
btw ditempatku malah ada toko buku yang emang jual novel-novel bekas, harganya cuma 20k perbiji, malah kalo cuma teenlit , cuma 10k doang .
Cabe-cabean juga bisa nyelip gak?
DeleteWih, murah! Mau dong. :D
Mulia sekali hatimu, nak.
ReplyDeleteLagian ngapain duit di selipin di dalem novel?
Bingung sayah... :'))
Karena nyelitin duit di beha gak mungkin. :(
Deleteflashdisk emang dulu harga nya lumayan mahal. gue aja susah banget kumpulin uang buat beli itu. tapi isi flashdisk agus boleh juga #EH
ReplyDeletewih mantap bang. gue suka gaya lo ... menjadi di antara salah satu nya~
Kenapa malah fokus sama isi flash disk Agus? :(
Deletewidiiiww kereen saluutt.. yok kita berusaha buat jadi salah satu orang yang baik n jujuur
ReplyDeleteYok!
DeleteKalimat terakhirnya.... tak kasi jempol 10 ka! wedeeeh
ReplyDeleteYa kadang emang kita terlalu mikirin 'orang lain kenapa ga begini, ga begitu' padahal, diri sendiri juga suka lupa buat ikut ngaca. huaa jadi mellow kieu euy! wkwk
Dapet pelajaran berharga dari postingan ini. Terimakasih sudah menulis ka Yog! Tabik!
Kamu minjem jempol siapa aja? Apa emang jari tangan kamu jempol semua? :|
DeleteTerima kasih sudah membaca, Nur! :)
Wih... peristiwa langka ya. Ada selipan dua lembar "merah".
ReplyDeleteBtw, saya suka alur penulisan postingan ini. Pembaca bisa mengcompare peristiwa masa lalu dan masa sekarang. Lalu endingnya sebuah pesan yang kena banget buat pembaca. Keren !
Langka banget.
DeleteBtw, makasih ya, Brian. :D
Waaah. Gue suka kalimat penutupnya. Beneerr. Beneeeeerrrr! Setuju!
ReplyDeleteMakasih Sabil udah suka. :D
DeleteKenapa orang-orang pada bilang lu anak baik, sih, Yog? Bukannya itu wajar, ya? Biasa aja? *lalu dihajar massa*
ReplyDeleteInti yang aku tangkap dari cerita ini, sebuah hal yang sebenernya wajar dan merupakan keharusan untuk dilakukan (ngembaliin yang bukan hak kita, red) sudah dianggap jadi hal yang luar biasa karena begitu jarangnya orang yang melakukan hal ini.
Terima kasih Tuhan, masih ada orang seperti Yoga dan lainnya yang masih jujur dan jadi naq baiq :D
Itu, Mas Roy, pembatas bukunya mahal amat. Sampai ratusan ribu...
Oh iya, Yog. Aku barusan bikin tulisan dengan tema makanan. Maafin kelamaan haha.
Iya, seharusnya itu hal yang biasa. Mengembalikan hak orang lain yang bukan milik gue.
DeleteTapi, ya... melihat keadaan perekonomian bangsa kita sekarang, terus juga banyak orang yang gila uang. Bisa dilihat dari "Uang mah gak kenal saudara". Berebut harta warisan, misalnya. Terus juga banyak korupsi. Jadi gue perhatikan udah jarang manusia yang jujur. Gitu, sih.
Terima kasih udah ikutan, yaaa. :D
ditraktri nasi padang gak waktu balikin duitnya?
ReplyDeleteEnggak. Gak berharap apa-apa juga. :D
Deleteanjir lebih menting filem bokepnya dari pada flashdisknya eh tapi emang rugi sih apa lagi kalau film bokepnya HD semua wahh rugi banget tuh si Agus ish... ish.. ishh...
ReplyDeleteweh keren lu bang, salut ane sama lu. mana quote penutupnya keren lagi (y)
Film bokep HD itu kualitasnya bagus-bagus, ya. Eh, astagfirullah. :(
DeleteLu juga keren udah baca! :D
gue merinding baca kalimat terakhir. proud of you, yog...
ReplyDeletemangat terus berkarya, semoga selalu barokah apa yang dikerjakan dunia akhirat.
Makasih, Ucup. Begitu juga dengan elu, ya. Aamiin. :D
DeleteUwuwuwuwwuwu sangar kamu Yog :D Alhamdulillah kamu nggak kebawa nafsu buat 'ngambi' aja itu duitnya ya :D
ReplyDeleteDaaaaaan. Yap. Tulisan ini diakhiri dengan kalimat yang manis banget :) keren :D
Alhamdulillah lagi bener nih. Dan gue pun belajar banyak atas pengalaman ini. :))
DeleteMakasih yaaa, Feb. :D
Subhanallah~
ReplyDeleterejeki anak sholeh itu sebnernya. Rejeki nya bukan berupa duit, tapi Pahala. Allahu Akbar!
Subhanallah. Alhamdulillah. Allahu Akbar!
Deleteah, gue takkan mengomentari aksi agus karena yang namanya cowok memang selalu begitu. keren bro, aksi heroik. jarang jug asih ada fenomena alam berupa 200.000 terselip di buku, orang mah biasa jadiin pembatas bukunya semacam kertas panjang atau apalah itu, ini malah menjadikan 200.000 sebagai pembatas. tapi, emang keren bro karena udah mau membalikkan. pantes aja dompet lo yang waktu itu sempet ilang bisa kembali...
ReplyDeleteIya, gue belajar dari pengalaman itu juga. Bersyukur banget deh sama pengalaman-pengalaman ini. :D
Deleteciyee yogaa. closingnya ntaps banget!
ReplyDeleteeh yoga butuh no rekeningku sekalian? biar jadi orang baik? *HAHAHAHA DI TABOK KEMUDIAN*
btw apa yang terjadi sama kita, katanya sih reflek dari apa yang kita lakukan ke orang lain. jadi suatu saat kalau duitmu ilang yog. semoga ada yg ikhlas ngembaliin:D
Iya, hukum alam, sih. Baik ataupun buruk selalu ada balesannya. :))
Deleteeh nanya lagi nih gue. Butuh nomor rekening aku nggak ? hahah *gak tau malu*
DeleteWih. Anak baik elu Yog. Kalau gua..ahh entahlah. Mungkin uangnya bakal gua pake untuk beliin flashdisk dan gua kasih ke temen lo
ReplyDeleteJangan kasih Agus, nanti diisi bokep lagi. :(
DeleteCeritanya bagus ga, berbuat baik banyak bisikannya ya buat nggak jadi? Tapi akhirnya lo jadi juga kan buat balikin uangnya ke yang punya, good job.
ReplyDeleteOh iya, gue udah follow blog lo yog, mane sama follow balik ya. Thanks
Salam Kenal
Agung Kharisma
Daily Blogger Pro
Iya, selalu ada bisikan gaib untuk bertindak buruk. :))
DeleteSalam kenal!
Dunia butuh banyak orang-orang seperti mu,
ReplyDeleteyang tahu mana yang hak dan mana yang bukan :)
coba setidaknya pejabat2 di negara kita punya sifat jujur ky km, hehe insyaAllah Indonesia makin tentram dan damai :D
btw, novel yg dibeli judulnya apaan ya?
Semoga makin banyak orang baik, terutama bagian pemerintahan. Aamiin. :D
DeleteThe Not So Amazing Life of aMrazing. :)
epic bray.
ReplyDeleteThanks, Bray!
DeleteMungkin orang yang ngambil flashdisknya Agus kemotivasi gara-gara banyak filmnya di flashdisknya makanya diambil, tapi bisa aja diambil sama op warnetnya sih. Ada banyak teori dibalik hilangnya flashdisknya Agus.
ReplyDeleteItu lumayan juga 200ribu, tapi kalau kita pakai uang itu pasti ada rasa gak tenang soalnya bukan punya sendiri. Salut deh buat bang Yoga. Semoga dengan baca kisah ini banyak yang terinspirasi melakukan kebaikan :)
Coba tanya Conan nih. Misteri hilangnya flashdisk Agus.
DeleteAamiin. Semoga, ya. :D
Kirain setelah flasdisknya hilang si Agus sedih karna ada banyak file tugas kuliah di flashdisk taunya bokep. x_x
ReplyDeleteWih. Subhanallah, salut, hanya orang-orang baik & jujur yang bakal lakuin hal yg sama kayak yang kamu lakuin, Yog. Suka sama quotenya, bener tuh, kalau memang orang jujur dan baik itu jarang, kenapa kita gak menjadi salah satunya? Niceee :D
Itu yang Agus pas tahun 2012, cerita zaman SMK, Nov. Belum kuliah. :)
DeleteNice, gak pake so. Nanti jadi sosis. :D
MasyaAllah, salut sama si Agus. Rela beli flashdisk yang harganya lumayan fantastis cuma buat diisiin bokep doang. Lu nggak minta apa, Yog?
ReplyDeleteYoga naq baeq. Semoga postingan kali ini bisa menjadi amal dan jalan dakwah fisabilillah. Demen gue ama quotes terakhirnya \:3/
Baru mau minta tadinya, Lam. Eh, udah keburu ilang. :(
DeleteAamiin ya, Rabb. o:)
Terlepas dari ceritanya yg menginspirasi. Gaya tulisan lu kali ini lebih oke! Rapi dan greget!
ReplyDeleteSering-sering nulis aja nulis begini.. Hahay
Hahahay. Mungkin lagi bener-benernya ini pas nulis, Ta. Makasih, ya! :D
DeleteUntung cuma 200 ribu ya? Kalau 200 juta mah dijamin Iman tidak lagi bicara. :P
ReplyDeleteGua sih gitu~
Gue rasa nggak mungkin nyelip di novel kalo 200 juta. Tapi kalo kayak duit sogokan, sepertinya gue tolak juga. Bukan hak gue. :))
Delete200rb? Angka yang lumayan banget emang.. Buat kopdar bisa buat tuh neraktir tuh. *halah..
ReplyDeleteTapi, yang namanya bukan hak milik ya gak boleh kita ambil.
Bagus lu balikin, Yog. Hhah
Btw, Semoga lu dipertemukan lagi dengan Agus, Yoga. :D
Buat kopdar? Buahaha. XD
DeleteBagus lagi bener.
Kusuka sekaliiiiii.
ReplyDeleteAyok sana samperin si agus ngomong deh. Huehehe.
Makasih sekaliiii. :D
DeleteIni Agus Purnama beneran nama belakangnya Purnama atau emang si "Agus" tokoh lo itu, Yog? Haha.
ReplyDeleteDuh, commentnya udah panjang aja, maaf ya baru sempet mampir kemari lagi. Kehilangan flashdisk emang nyebelin banget. Untungnya sih gua belom pernah ngalamin, pernahnya "sempet" kehilangan. Waktu itu lagi nyari bahan untuk kuliah di warnet, terus ketinggalan, alhamdulillah petugasnya baik, masih mau nyimpenin. Mungkin flashdisk mesti dipasangin GPS kali ya, jadi next-nya kalo ilang bisa dipantau haha.
Lagi haus membaca novel? Bagus Yog, "rasa haus" yang elegan haha. Tiga novel enam puluh ribu? Wow, lumayan tuh, abaikan masalah harga, yang penting dapet bahan bacaan untuk nambah wawasan, ya kan? Mantap.
Ah, quote di akhir tulisannya keren banget :D Ngga perlu tuding sana-sini masih ada apa ngga kebaikan di dunia ini, kalo sejatinya kita sendirilah yang bisa mewujudkan hal itu. Semua dimulai dari diri kita sendiri.
Tokoh gue. Dia asli, tapi nama gue samarin. :))
DeleteGapapa. Makasih udah komen, gue malah baru sempet bales. :D
Masih rezeki lu, Bay. :)) Anjir. Yekali GPS. XD
Hooh. Mulailah dari diri sendiri.
keren Yogaa ;).. Rezeki mu bakal melimpah dibalas Tuhan.. itu memang bukan hak kita.. untuk apa disimpen, cuma bikin jd penyakit juga kalo dipake... percaya deh...
ReplyDeleteEhehe. Betul. Percaya kok, Mbak. :D
Delete—Berkomentarlah karena ingin, bukan cuma basa-basi biar dianggap sudah blogwalking.