Setiap orang memiliki alasan tersendiri saat ikut CFD (Car Free Day) pada hari Minggu. Sayangnya, dua bulan belakangan ini gue malah belum menemukan alasan yang tepat untuk mengikutinya. Justru, adanya alasan-alasan untuk nggak ikut. Tentu saja karena cuaca sering hujan. Sekalinya nggak hujan, hawa dingin itu membuat gue memilih untuk selimutan (meski gue gak punya selimut dan hanya menggunakan sarung Wadimor) dan tidur lagi.
Sampai suatu hari, gue iseng melihat-lihat galeri foto dari tahun 2012-2015. Ada beberapa foto yang menampilkan seorang cowok memakai jaket merah klub bola Manchester United, bercelana pendek hitam, dan sedang menaiki sepeda fixie putih. Yang tidak lain dan tidak bukan adalah diri gue sendiri.
Gue masih saja memandangi foto itu. Gue mendadak rindu sama momen itu. Kalau gak salah foto itu diambil sekitar tahun 2014. Zaman gue masih bekerja di Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan, masih berambut pendek, dan tentunya masih rajin CFD-an di hari Minggu—minimal sebulan 2 kali. Sekarang, semuanya tak lagi sama. Kerjaan belum jelas karena gue masih seorang freelancer, rambut gondrong udah kayak preman (meski kalo jadi preman betulan, gue pasti yang malah dipalak karena nggak ada serem-seremnya), dan hampir nggak pernah olahraga atau ikut CFD.
Akhirnya untuk menjawab rasa kangen itu, hal sederhana yang bisa gue lakukan ada dua: 1) cukur rambut; 2) ikut CFD. Sebab, cari kerjaan tetap itu tidaklah mudah. Tetap menganggur itu baru gampang.
Entah kenapa gue masih pengin gondrong, maka gue tidak memilih opsi pertama. Gue pun mengambil pilihan kedua yang terasa lebih sulit, yaitu ikut CFD. Percayalah, hari Minggu itu lebih asyik buat males-malesan. Melepas jeratan kasur dan berjalan ke kamar mandi untuk cuci muka aja itu berat banget. Tau gitu, habis Subuhan tadi mah gak usah leyeh-leyeh di kasur kalau untuk bangkit lagi berasa beban gini.
Namun, pada tanggal 5 Maret 2017, berangkatlah gue CFD ke Bundaran HI. Gue lupa kenapa bisa tau-tau beranjak dari kasur dan sudah mengayuh sepeda sambil menikmati sejuknya udara Jakarta di hari libur ini. Jelas ini keren! Karena gue orang Jakarta, maka kegiatan CFD ini lokasinya di Jalan Sudirman sampai Jalan M. H. Thamrin. Waktu dilaksanakannya pada pukul 06.00 – 11.00 WIB.
Gue pun sampai di daerah Sudirman sekitar pukul 8. Ternyata di sini udah rame banget. Jalanan seluas ini jadi terasa sempit buat gue. Ya, bisa dibilang gue datangnya kurang pagi. Tapi ya, coba nikmati sajalah daripada tiduran doang di rumah.
Meskipun kadang males juga kalau olahraga hanya sendirian begini. Cuma musik yang bisa menemani gue bersepeda. Namun, bagi gue itu udah lebih dari cukup. Setidaknya, musik menjadikan kesepian itu seolah-olah menghilang. Habis mau gimana lagi? Temen-temen kalau diajakin pada nggak bisa.
Nggak terasa, sudah hampir sembilan lagu yang terputar ketika gue sepedaan dari rumah sampai gue berada di Sudirman ini. Kemudian, gue mulai menggowes lagi. Beberapa saat kemudian, gue sudah sampai di Bundaran HI. Gue perhatikan setiap orang terlihat bahagia sekali mengikuti CFD. Ya, entah deh apa motivasi mereka. Ada yang mungkin benar memang pengin berolahraga supaya tubuh sehat; ada yang terselubung untuk cuci mata; ada yang berfoto-foto supaya bisa pamer di media sosial; ada pula yang jualan. Ya, mereka yang pada jualan pas CFD ini memang jago menemukan peluang bisnis.
Ternyata, gowes sendirian seperti ini membuat diri gue dapat menangkap banyak hal. Awalnya, gue melihat beberapa mahasiswa/i kedokteran yang membuka praktik tes gula darah dan asam urat. Mungkin suatu hari nanti bisa-bisa ada yang buka praktik sunat. Ya, siapa tau aja.
Setelah itu, gue melihat ke arah lain. Ada tiga ibu-ibu berhijab, salah satu di antara mereka pun mengeluarkan ponselnya. Lalu, kedua temannya pun mulai mendekat dan berpose. Mereka selfie. Beberapa detik kemudian, mereka mengganti gayanya, tanda kalau ponsel itu sudah membekukan momen mereka. Nggak lama, mereka pun berganti gaya lagi. Gue hanya tertawa melihatnya.
Dari sekian banyak foto itu, gue yakin hanya akan dipilih satu foto yang terbaik untuk dipamerkan di medsos. Nggak peduli nanti temen-temennya terlihat gendut atau jelek di foto itu. Pokoknya mah dia sendiri yang kelihatan cakep.
Lagi asyik menertawakan ibu-ibu itu, eh bunyi klakson TransJakarta tiba-tiba mengejutkan gue. Taik! Beberapa orang yang berada di jalur busway itu pun minggir. Gue kemudian lanjut mengayuh sepeda kembali ke arah Sudirman.
Lalu, gue perhatikan lagi orang-orang ini. Dari sekian banyak orang yang ikut CFD, gue paling salut karena ada para relawan yang memunguti sampah di jalanan dan membuangnya ke tempat sampah. Hm, masih banyak orang yang peduli akan lingkungan rupanya. Hati gue pun tergerak akan hal itu. Gue jadi ikutan mengambil sampah di sekitar, yang kemudian gue bawa pulang untuk dijual ke pemulung. Wahaha. Nggak, kok. Nggak.
Merasa agak lelah, gue pun berhenti sejenak dan minum. Setelah itu, gue memilih satu tempat yang teduh untuk duduk sekalian istirahat. Gue kembali mengamati mereka.
Melihat beragam manusia seperti ini membuat gue semakin kecil dan nggak ada apa-apanya. Mereka nggak ada yang memperhatikan apalagi peduli sama gue. Gue yang akhirnya memperhatikan mereka. Terkadang, menyimak apa yang terjadi di sekitar ini telah menjadi hobi tersendiri buat gue. Enak aja gitu ngelihatin orang-orang bergerak dan gue sendiri memilih diam tanpa masuk ke dalam sistem. Gue mulai tersenyum sambil menontoni aktivitas mereka.
Puas dengan hal itu, gue kemudian memotret gedung dan aktivitas CFD. Setelah mendapatkan beberapa foto yang lumayan menarik, gue lalu melirik jam tangan yang sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh. Ya, setengah jam lagilah baru pulang, pikir gue.
Sampai akhirnya ada dua orang cowok remaja yang ikutan duduk di sebelah gue. Salah satu dari mereka ada yang merokok. Gue nggak tau kenapa merasa alergi dengan asap rokok itu. Gue pun terbatuk-batuk. Tapi yang lebih parah itu teman satunya lagi. Tercium bau belerang dari ketiaknya. Sungguh menyengat. Sumpah, gue langsung pengin muntah. Rasanya hari ini sudah cukup deh. Nggak perlulah nunggu-nunggu setengah jam. Sepuluh menit berdiam diri dan berada di dekat mereka aja kayaknya bisa mati gue. Tanpa berpikir panjang, gue memutuskan untuk pulang.
Di jalan pulang, gue masih melihat banyak orang yang masih sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Salah satunya ada seorang remaja perempuan yang berbicara setengah berteriak. Gue mendengar suaranya yang sedang minta tolong fotoin kepada temannya. Hal itu membuat gue memperlambat laju sepeda.
Gue mulai memperhatikannya dari jauh ketika dia mulai berpose. Berdiri dengan satu kaki, mengangkat satu kakinya yang lain dan menempatkannya di paha. Kedua tangannya lalu ditaruh di depan dada seolah-olah sedang bertapa. Setelah difoto, kemudian dia mengganti gayanya itu. Kali ini berdiri dengan dua kaki. Lalu, tangannya dibentuk seperti sedang meninju langit ke arah kanan. Namun, dia menunduk dan menaruh mukanya di ketiak sebelah kiri. Belakangan diketahui, itu namanya pose dab. Ada-ada aja deh gaya anak sekarang.
Gue pun melanjutkan perjalanan. Entah kenapa gue jadi merenung dan mengingat hal-hal yang tadi terjadi. Beberapa dari mereka di mata gue terlihat palsu. Seolah-olah olahraga, padahal mereka ikut CFD supaya bisa menunjukkan eksistensinya di media sosial. Namun, kalau dipikir-pikir, gue nggak ada bedanya sama mereka. Gue malah lebih parah karena merangkum kegiatan olahraga menjadi sebuah tulisan yang entah kenapa penuh ketidakjelasan ini.
Setidaknya, yang masih bisa gue syukuri adalah tujuan untuk olahraga itu masih ada di dalam diri gue. Sebagai orang yang gak banyak gerak karena aktivitasnya lebih sering duduk di depan laptop alias menulis. Tampaknya gue merasa butuh olahraga. Oleh karena itu, pada hari Minggu berikutnya, 12 Maret 2017, gue berangkat CFD lagi. Sendirian. Sebenarnya, gue males kalau olahraga sendirian mulu gini. Cuma, ya mending sendirilah daripada nggak jadi-jadi karena nungguin temen. Bingung juga, sih, kenapa beberapa temen gue sering bilang susah bangun pagi, atau ngakunya kesiangan padahal malamnya semangat banget pas dia ngajakin. Gue pikir, kita nggak perlu terlalu bergantung sama orang lain. Kalau masih mampu ngelakuin hal itu sendiri, ya lakuin aja. Kayaknya untuk olahraga atau melakukan hal-hal lainnya pun memang soal kemauan.
67 Comments
Gue dulu ke CFD cuma jualan doang. Olahraganya nawar-nawarin Aqua ke orang-orang. Begitu aja udah keringetan kok. :))
ReplyDeletePada hari yang sama, adik kelas gue di ekskul juga ke CFD sana. Mereka jualan, terus salah satu dari mereka ada yang dicopet hapenya. Si copet awalnya beli dagangan mereka, terus kabur nyopet hape. Serem, yak. :(
Kalau mau beneran olahraga, paling gue lari di deket rumah. Nggak sering lagi. Sekarang mah bangun pagi, ngabisin kuota bonus, terus tidur lagi.
Ini yang bloger curhat jadinya pindah ke Robby ya?
DeleteRobby: Gitu ya berarti istilah orang-orang, mencari uang dari keringet sendiri. Halah. Waduh, parah banget tuh. Alhamdulillah gue kalau CFD selalu bawa dari rumah. Ngeri juga euy transaksi di keramaian begitu. :(
DeleteFirman: Curhat adalah koentji.
ga... potong rambut lebih cakep lo 😁
ReplyDeleteBesok deh kalau gak hujan. :D
DeleteAku gak sukak naek sepeda karena gak pinter nggenjotnya :(
ReplyDeleteOgel-ogel gitu 😭😭😭
Aku gak pernah CFDan. Jauh ya dari Cilincing. Dari kosan ke sana uda olahraga duluan. Wkwkwk 😂😂😂
Kalau mau diajarin cara nggenjot, hubungin saya aja mbak. Nomor saya ada di bio. Thanks.
DeleteFirman teleq. Selalu ada celah untuk nyepik. Huahaha.
DeleteBeby: Wahaha. Temenku malah gak bisa naik sepeda, kalo motor baru bisa. XD
DeleteNaik motor, parkir di Monas. :p
Firman: Woy!
Icha: Firman siapa aja disepik, ya. :(
Yah. kalo nunggu temen gabakal sukses suatu rencana. traveling, olahraga, atau sekedar ngumpul aja susah banget.
ReplyDeleteselama 19 tahun aku hidup belom pernah ikut CFD. ntar lah aku coba siapa tau ada tante-tante ngajak foto bareng :))
Iya, ya. Susah banget. Tunggu-tungguan dan banyak yang ngaret gitu nyebelin. :(
DeleteDuh, niatnya udah tante-tante aja. XD
Belum pernah ke cfd dengan niat murni olahraga. :((
ReplyDeleteMungkin sekali-kali musti dicoba.
Untuk baksos mulu, ya? Itu keren, loh. :D Mesti dicobalah yang emang beneran pengin olahraga. Asyik tau! :p
DeleteTapi ada satu olahraga yang nggak bisa dilakuin sendiri. Kamu pasti tahu lah. Udah gede kan?
ReplyDeleteMaksudnya apa?
DeleteGua ga ngerti..
Gua masih kecil...
:D
Haris: Nggak tau, Ris. Apa tuh?
DeleteLicia: Sama nih. Gue juga masih kecil. :D
Saya juga masih kecil.
DeleteSarung Wadimor tentu sarung kitaaaa~
ReplyDeleteTrus aku ngakak -ya ampun aku jahat banget btw- pas baca kalimat yang ada relawan mungutin sampahnya. Apakah itu komunitas memungut sampah yang dulu katanya sempat Haw mau ikut tapi nggak jadi? Hebat yak di Jakarta juga ada.
Menurutku lebih enak sepedaan atau olahraga sendirian. Ya, paling banyak berdua lah. Aku kalau jogging bareng lebih dari dua orang, biasanya malah berujung saling curhat, jajan, dan foto-foto. Hahahahaha. Bener kata kamu tuh. Kalau mau olahraga beneran, tergantung kemauan dari diri sendiri.
Btw aku jadi ikut ngeliat foto-foto jaman dulu waktu masih suka sepedaan jugaaaa. AAAAAAK KANGEEEEEN. Dulu karena belum bisa naik motor, aku nekat naik sepeda dari rumah ke GOR yang jaraknya lumayan jauh buat nyusul kakakku yang lagi jogging di sana. Kalau naik motor sekitar 15 menit. Kalau nggak salah waktu itu aku nyampe ke GOR dalam waktu sejam. Pas naik gunung, aku turun dari sepeda trus sepedanya aku tuntun. Nggak kuat ngegenjotnnya Dan pas udah nyampe sana, aku hampir pingsan. HAHAHA. Untung keburu duduk dan nelpon kakak, trus langsung dikasih minum :D
Iiih. Jadi kangen sepedaan kaaaaaan :((((
Malah nyanyi. XD
DeleteKayaknya di setiap daerah ada aja relawan kayak gitu. Ehe. :) Iya, ujung-ujungnya gibah deh. Kalau olahraga sendirian enak bisa berlama-lama. Kadang sama temen, suka ngeluh capek dan pengin pulang buru-buru. :(
Sepedaan yang boncengan sama si "anu"? Wqwqwq. :D Buseh lama juga yak sampai sejam gitu. Seharusnya 30 menit bisa kalau naik motor 15 menit mah. Owalah, kalau tanjakan dan berat, ya kudu dituntun emang. Apalagi kalau sepeda yang gak ada giginya. Dan geraham bungsunya belum numbuh. Apaan!
Maka, sepedaan lagi dong!
Setuju!
ReplyDeleteOlahraga itu masalah niat dan ketekunan..
(Note: Gua aja udah lupa kapan gua terakhir olahraga)
Ngajak-ngakain temen biasanya sering gajadi siih..
Keculi temen yang kamu ajak itu memang udah dasarnya suka olahraga..
Btw,
Di medan ga ada CFD..
#Nangis
Wahaha. Parah. Sampai segitunya lupa. XD Iya, temen yang memang punya kemauan. :D
DeleteEh, beneran gak ada? Duh. :(
Punchline penutupnya kece banget nih.. Kita nggak perlu terlalu bergantung sama orang lain. Kalau masih mampu ngelakuin hal itu sendiri, ya lakuin aja. ;)
ReplyDeleteTumben aja itu lagi bener ngetiknya, Dee. Haha. :D
DeleteGa tau knapa saat ngetikin komenan ini gue dalam hati sambil nyanyi wadimor
ReplyDeleteWadimor sarung khas Indonesia...
Wadimor beragam coraknya...
Wadimor sarung istimewa...
Terasa lebih sempurna...
Wadimor sarung khas Indonesia...
Wadimor tentu sarung kita..
Wkwkkwkw kampret amat yak gue
Hahahha, gue kalo ngegowes pake sepeda federal pegel yog, lebih seneng sepeda mini
Hal yang sama yang gue lakukan minggu minggu ini adalah lari di alun2, di sana sempet bikin ngakak sih banyak cewek2 yang olah raga tapi keliatan dandan bedakan lipenan terus bawa tongsing wakakakkakakaka, olahraga apa mau selfie sih, dalam hati gue cuma ngakak, ya iya soale rombongan itu bukannya lari tapi mutarin alun2 sambil live ig gitu ceritanya
Ketek bau belerang...horrible amaat
Hafal bener kayaknya, Mbak. XD
DeleteNah, kan. Ternyata banyak yak yang begitu. Olahraga aja kudu tampil cakep. Padahal nanti kena keringet bedaknya bisa luntur. Emang yang penting update-nya deh, daripada olahraga itu sendiri. :|
Wqwq. Habis bingung itu baunya kayak apaan. Yang terlintas di kepala belerang. XD
Wuih fans emyu! Haha
ReplyDeleteLo pernah muda juga ya, keliatan muda lo di foto itu. Hehe
Yoi. Emyu. :) Duh, setua itukah gue? Itu foto masih 3 tahun yang lalu, kok.
DeleteOlahraga kalo ngga dari kemauan sendiri (dan ngga kepepet gara2 lagi pelajaran olahraga) emang susah banget memulainya. Pasti adaaa~ aja alesannya. Gara2 capek lah, gara2 ada tugas lah, sampai akhirnya diundur2 dan ngga pernah nyoba lagi buat memulai.
ReplyDeleteBtw, hati2 lho kalo naik sepeda sambil dengerin musik. Nanti bisa2 gak denger ada orang klakson. Eh, itu kalo pake earphone/headset sih, dan musiknya kuencenggg banget hehehe
Dulu pas olahraga zaman sekolah aja, kalau gak olahraga disuruh bikin kliping atau denda. Wahaha. Segitu terpaksanya. :')
DeleteIya, Asma. Volumenya gak kenceng-kenceng kok. Masih disesuaikan untuk mendengarkan keadaan sekitar. :D
Ngeliat fotonya, aku pikir awalnya kamu potong rambut Yog! Merasa tertipu, tertipu foto lama. Ckckk
ReplyDeleteTerakhir kali CFD di Malang dan itu entah kapan udah lama banget. Kalo di rumah palingan cuman sepedaan ngelilingin halaman doang.
Ya Allah.. Itu orang apa gunung?! Bau belerang. Ahahahaakk
Ini tapi kayaknya mau cukur rambut deh. Gondrong lama-lama gerah juga dan boros sampo. :|
DeleteKalau gue di rumah mah sepedaannya malem-malem, tapi itu malah banyak jajannya. :(
Wqwqwq. Manusia gunung. XD
gue udah pernah dong ke cfd nya jekardaaah *sombong banget ya Allah* XD
ReplyDeleteiya ke sudirman cuma jalan sama poto2 doang, terus diajakin sepupu ke bunderan HI, terus lanjut jalan sampe monas. dan itu jauh banget ternyata. kesel, capek'e eram -___-
salut sama orang-orang yang masih peduli sama lingkungan gitu ya, pahlawan tanpa tanda jasa.
Pengin ngasih hadis tentang orang sombong jadinya. :p Kalau jalan gitu mah emang berasa capeknya. :') Makanya nih lebih memilih gowes. :))
DeleteIya, keren banget merekalah. :D
"Gue pikir, kita nggak perlu terlalu bergantung sama orang lain. Kalau masih mampu ngelakuin hal itu sendiri, ya lakuin aja...."
ReplyDeleteAku setuju bgt sama bagian ini yog, apalah arti kemerdekaan jika mau berolahraga saja masih perlu menunggu kawan (yg masih sibuk bermimpi dalam tidurnya), toh juga manfaat yg akan didapatkan dari olahraga kan kamu kamu juga yg akan merasakannya..
Kalo menurutku sih, sekiranya jika masih bisa melakukannya sendiri, ya lakukanlah. Tog sedikit banyak, bahagia dan kesehatan sebuah jiwa hanya kita sendiri yg menentukannya, bukan orang lain...
Ingatlah jargon, mensana incorporisano yog 😂😂
Gimana mau merdeka ya, Mas Fan? XD
DeleteSiplah. Jangan terlalu bergantung sama orang lain. Yoih jargon itu nggak akan kulupa.
Gue sampe sekarang belum pernah CFD-an dong! #Salahbangga
ReplyDeleteKalo dari tempat gue ke sana naik sepeda kira-kira dari rumah mah harus jam 6 kali ya. Hari jumatnya. :/
Sebuah kebanggaan yang patut ditiru. Di daerah Bintaro bukannya ada CFD juga ya, Di?
DeleteWahaha. Kagak sekalian aja dari bulan kemarin berangkatnya? Nggak, kok. Temen gue ada yang CFD dari Pamulang ke HI berangkat habis Subuhan. Nggak sejauh itu. :(
Belum pernah ke cfd. Tapi ada gak sih mas Yog, selain cfd nama lainnya apa gitu ?
ReplyDeleteAku gagal fokus sama sepedanya, suka fixie juga ya, Mas ?
Itu ko banyak komen yang pada nyanyi ya..haha
Hari Bebas Kendaraan? XD
DeleteDi Jogja emang belum ada, ya? Iya, suka. Alias emang cuma punya sepeda itu. :(
Pokoknya mah dia sendiri yang kelihatan cakep.
ReplyDelete*wkwkwk kadang gue mah begini lalu di timpuk sama temen temen*
Hahaha
Iya sih kaalau janjian janjian itu kadang bikin males kalau gak jadi. Haha.
Aku pun sama kayak yoga. Suka jalan jalan sendiri, memperhatikan sekitar. Tapi sekalinya jalan sendiri hape ilang.
jadi.. gak mau lagi deh wkwkwkw
Dan kalau ke CFD. Selama 3 th di jakarta, kayaknya cuma sekali deh aku kesitu, buat jualan mie lidi. Wkwk.
Kapan kapan lagi deh
Wooo ternyata Ida begini! :p
DeleteDuh, kok bisa ilang, sih, Da? Itu kamu kebanyakan ngelamunnya kali. XD
Coba CFD lagi, nanti aku bantu beli. Halah gegayaan. Air putih aja bawa dari rumah. :))
Udah 8 bulan tinggal di Jakarta dan belum pernah merasakan CFD :(
ReplyDeletePengin, sih. Tapi nggak ada temen ke sananya. Apalagi masih baru. Kalau udah pernah ikutan sekali, giliran berikutnya udah bisa CFD sendirian tanpa bergantung sama orang lain.
Ya ilah. Mau gue temenin dulu apa nih biar bisa sendirian? Wqwq.
Deletemalesnya ke CFD itu kadang gak bisa olahraga leluasa
ReplyDeletemau lari susah, mending ke kompleks olahraga atau mblasak2 sekalian,. hehe
Betul, sih. Yang beneran mau olahraga jatuhnya malah ribet karena kepenuhan orang yang dateng CFD dan seolah-olah olahraga. Haha.
Deletesetujuuu olahraga itu memang niat dan kemauan doang kok ;p.. nth udh berapa kali aku kepikiran mau olahrga bseok, tapi ttp aja ga jalan2... krn memang ga diniatin serius.. trs sekalinya mau serius, masalah lain muncul, ga pgn sendiri ;p.. tapi temen yg diajakin g ada juga..:D.. pdhl umur udh segini, udh waktunya ya Yog hrs olahraga...
ReplyDeleteaku juga seneng aktifitas memperhatikan orang2... kalo sdg traveling, dan sedang duduk santai ato lg ga tau mau ngapain, aku lgs aja melihat sekeliling... kdg nemu hal2 yg bikin aku bengong, ga percaya ato ketawa.. dulu sdg nunggu dijemput pas di bandara di Berlin, aku shocked pas tau kalo banyak banget bule2 yg dr pakaian sih terlihat rapi, tp kerjaannya, mungutin sampah minuman di tog sampah, daaaaan, kalo masih ada isinya, mereka minum ! :O .. ntahlah, apa ga jijik ato mereka segitu miskinnya utk beli miuman sendiri, ato memang pelit luar biasa??? tapi kata sepupuku yg menjemput, itu semacam pemulung di sana... Rada kaget aja, krn pakaiannya ga sekumel kayak pemulung di jakarta :D
tapi at least dr pengamatan begitu, aku jd banyak tau kebiasaan2 ga biasa di tempat2 lain :)
Dari muda sebenernya juga udah waktunya olahraga, Mbak. Kan tujuannya biar sehat. :D
DeleteOh, jadi kalau di sana itu pemulungnya gak terlihat seperti orang-orang di sini, ya. Nyaru gitu. Wahaha.
Tepat sekali. Mengamati bisa menciptakan atau menemukan hal-hal baru. Kadang aja sering gak engeh sesuatu hal padahal sering lewat situ. Pas lagi mengamati baru sadar. :)
ajak pacarnya lah, biar tambah semangat.
ReplyDeletejangankan cfd.an di bundaran HI yang lokasinya jauh dari tempatku. cuma sekedar jogging aja rasanya males banget.
punya jatah libur satu hari, mending dimanfaatin buat tidur kalau bisa sampe mata bengkak.
dan ya, memang bener kok. olahraga yang bener2 olahraga itu di sekolah. kalau kita olahraga sendiri, misal cfd, jogging, ngegym, renang, itu pasti ada unsur buat pamernya. pasti.
Kami berbeda aktivitas. Dia ngajar di hari Minggu. :))
DeleteItu pasti balas dendam sehabis nonton Korea, ya? Hm. Iya, pasti ada unsur pamernya. Termasuk gue nulis ini. Wqwq.
Ya ampun. Sering banget denger kata CFD di media sosial, tapi baru tahu kalo itu singkatan dari Car Free Day. Di Bandung mah disebutnya Kar Pri Dei. Maklum lidah sunda, cees. Haha.
ReplyDeleteUdah lama banget euy gak olahraga, selain futsal, maksudnya. Suka jogging juga gak, Yog? Keringatnya lebih kerasa lho dibanding sepedahan. Sensasinya juga beda.
Gue kalau ngetik juga kadang karpridey kok, Cees. Wahaha. XD
DeleteKayaknya udah lama nggak nih. Tahun kemarin, sih, masih suka. Coba deh besok-besok gak usah gowes, coba jogging. :)
ternyata, tujuan mencukur rambut itu karena melihat foto masalalu, cie cie...
ReplyDeleteitu napa orang keteknya bau belerang dah, abis kuli dia? :')
Gak usah cie-cie!
DeleteDari kemarin Sabtu orang itu gak mandi kali, ya? Nggak ngerti juga deh, Yan. :(
Udah lama banget gak CFD, soalnya kalo niatnya joging mending jangan ke cfd deh. Di sana lebih banyak yang kulineran atau foto2 doang 😂
ReplyDeleteWqwq. Iya, mending di sekitaran rumah aja. Temen gue yang cewek ada tuh begitu. Ngajakin CFD, katanya pengin diet. Eh, taunya di sana malah banyak banget jajannya. Larinya bentar, eh istirahat dan makannya lama. XD
DeleteGue gak pernah CFDan ya Yog. Tapi tiap pagi gue pasti jalan lima belas menit yang malah bikin betis gue kayak tales ehehehehe
ReplyDeleteJalan kaki kan emang sehat kok, Li. Asal rutin mah juga bagus itu. :D
DeleteAku pernah CFD karena jualan doang bareng temen2 atau share flyer buat acara kampus. Selebihnya gak pernah, karena gak doyan. Katanya CFD tapi kanan kiri ku banyak yang ngerokok, belum lagi yang kanan kiri jualan makanan dan menimbulkan kegelisahan diri - beli kagak - beli kagak. Syialan kan ku kesel wkkk
ReplyDeleteAku malah gak pernah jualan di CFD. Selalu gak jadi mulu. Males bawa berat-berat dari rumah. Huhu. :')
DeleteIya tuh, yang ngerokok ngeselin pas CFD banget deh. Olahraga sih, tapi bikin polusi. :(
Kalo diinget-inget, gue CFD-an bisa dihitung pake sebelah jari tangan. Anjir, males banget olahraga dah gue. Pantesan rapuh :/
ReplyDeleteAtuhlah itu bau belerang kek apaaa wakakak
Badan rapuh, hati rapuh juga gak? :))
DeleteYa baunya kayak gitulah. Atau cobain sendiri deh cium ketek remaja itu! :(
yog aurat yog #salahfokus
ReplyDeleteAstagfirullah. :(
Deleteaku CFD biasanya nyari somay, aku liat anak-anak ganteng yang latihan juggling ato ngajarin sepatu rida. mmmm centil amat.
ReplyDeletetapi semakin tua semakin males ganjen, terus beli hulahup biar bisa olga di rumah. nyatanya hulahup cuma jadi pajangan. iyah yah yog. olah raga emang ga cukup niat tapi kemauan dan ngelakui lebih penting
Wih, doyan jajan dan cuci mata, ya. Itu buat melangsingkan perut apa gimana deh? :D
DeleteIya, May. Kudu kuat kemauannya. Macam menulis aja. :)
Mau olahraga pagi itu yang berat dibangun paginyaaa, kalo udah olahraga mah udah asyikkk.
ReplyDeleteSoal olahraga bareng temen, biasanya kalo temen kabarinnya kelamaan atau tiba tiba ilang, dan kalau kitanya beneran lagi pewe dikasur, jadinya nganggep temen ketiduran dan jadinya kita tidur lagi deh gak jadi olahraga huahhaha.
Soal mengamati orang orang kayak gitu btw gue juga suka. Asyik aja gitu ya mengamati aktivitas makhluk hidup :D
Yap, memulainya yang sulit. Pas udah lari mah senang bisa menghirup udara pagi yang menyegarkan~ Kalau emang niat olahraga, saya beranjak dari kasur sih, meski temen nggak respons. Sehat buat diri sendiri ini. Ehe.
DeleteMenjadi pengamat seperti itu pun bisa jadi ide tulisan. Contohnya tulisan ini. :)
—Berkomentarlah karena ingin, bukan cuma basa-basi biar dianggap sudah blogwalking.