Tanggal 5 oktober, tepatnya hari raya Idul Adha, gue dan sahabat-sahabat gue merencanakan liburan ke Taman Wisata Alam Mangrove, daerah Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Tapi sangat disayangkan, Mayang tidak dapat hadir dikarenakan neneknya sakit. Maka dari itu, Kiki mengajak pacarnya, Arcela. Kami pun jadinya tetap berempat, yaitu gue, Yuni, Kiki, dan Cela sepakat pergi tanpa Mayang dan ataupun kayang. Kami prepare dan pergi sekitar jam 11..
Kiki menjemput Cela, gue menjemput Yuni (kami belum sempat pacaran dan gue pernah naksir).
Sehabis Zuhur kami berempat ketemuan di daerah Slipi, barulah memulai perjalanan siang-siang, panas-panas, berdua-berdua, untuk menuju ke Taman Wisata Mangrove.
Yang tau jalan ke sana hanya Yuni, karena sebelumnya ia pernah ke sana. Namun sangat disayangkan, ketika daerah Pluit, ia mulai lupa-lupa ingat seperti judul lagu sebuah band, Kuburan Band, ya gue hanya sekedar mengingatkan band yang sudah hilang ditelan bumi ini. Nama band-nya yang serem, muka personilnya yang dicat dan juga serem, tapi sayang, lagunya, mellow banget. Sungguh menggelikan. Gue kira band ini sangat metal, ternyata melayu total.
Yang tau jalan ke sana hanya Yuni, karena sebelumnya ia pernah ke sana. Namun sangat disayangkan, ketika daerah Pluit, ia mulai lupa-lupa ingat seperti judul lagu sebuah band, Kuburan Band, ya gue hanya sekedar mengingatkan band yang sudah hilang ditelan bumi ini. Nama band-nya yang serem, muka personilnya yang dicat dan juga serem, tapi sayang, lagunya, mellow banget. Sungguh menggelikan. Gue kira band ini sangat metal, ternyata melayu total.
Lanjut ke topik..
Berhubung tidak tau jalan, kami ngecek GPS karena malu bertanya sesat di jalan di zaman secanggih ini udah nggak zaman lagi. Dan kami berempat males bertanya sama orang, atau lebih tepatnya malu. dan nggak mau malu-maluin diri bahwa orang Jakarta masa nggak tau jalan. Padahal sih emang iya, dan jujur gue ini mapless orangnya.
Gue sudah mengikuti jalan di GPS, jalannya gampang tinggal lurus-lurus doang, lalu baru belok kiri. Tapi setelah sebentar lagi sampai, jalanan sedang dalam perbaikan. Ini tuh berasa di-PHP-in banget. Kami berempat mau nggak mau harus putar arah, dan tak ada pilihan lain selain bertanya sama orang, karena GPS ternyata bikin nyasar.. Gapapa malu deh daripada nyasar. Gue betul-betul merasa diboongin sama GPS. Padahal GPS itu kepanjangan dari Global Positioning System, tapi sekarang berubah, Global Positioning SESAT!
Setelah mengikuti petunjuk dari seorang satpam berumur 30-an yang berkumis tipis dan bertopi, kami kebingungan lagi. Namun setelah dicek GPS, ternyata arahnya sudah mulai benar. Labil juga nih GPS.
Kami berhenti di sebelah kiri jalan untuk mampir membeli minuman di sebuah minimarket karena Yuni bilang, "Harga minuman di sana cukup mahal."
Seberesnya belanja dan bayar di kasir, taunya harganya sama aja mahalnya. Kampret!
Seberesnya belanja dan bayar di kasir, taunya harganya sama aja mahalnya. Kampret!
Kami pun melanjutkan perjalanan, mencari kitab suci lalu sekitar 15 menit kemudian sampailah kami di pintu masuk.
Dengan membayar tiket seharga Rp. 55.000 untuk 1 motor dan 2 orang--dengan rincian per orang bayar 20.000 untuk tiket masuk, menjadi 40.000 untuk 2 orang; per orang membayar biaya rekreasi, seharga Rp. 5.000 menjadi Rp.10.000 untuk 2 orang; dan karcis motor seharga Rp. 5.000. Totalnya kami berempat menjadi Rp.110.000, jago kan matematika gue? Alah, cupu!
Sangat disayangkan, terdapat gambar kamera disilang merah di dekat pintu masuk, yang menandakan kami nggak boleh bawa DSLR, maupun kamera digital, sehingga terlihat sia-sia kami membawanya dari rumah.
Maksud ingin hunting sepuas-puasnya, tetapi malah nggak jadi.. Bagusnya di zaman sekarang handphone sudah memiliki fitur kamera yang cukup bagus. Jeleknya, handphone gue masih Blackberry Gemini. Alhamdulillah Kiki dan Yuni handphone-nya bagus, yaitu iPhone dan Samsung, sehingga cukup lumayan buat berfoto.
Maksud ingin hunting sepuas-puasnya, tetapi malah nggak jadi.. Bagusnya di zaman sekarang handphone sudah memiliki fitur kamera yang cukup bagus. Jeleknya, handphone gue masih Blackberry Gemini. Alhamdulillah Kiki dan Yuni handphone-nya bagus, yaitu iPhone dan Samsung, sehingga cukup lumayan buat berfoto.
Katanya, kalo tetap nekat membawa masuk kamera, apalagi menggunakannya, akan didenda Rp1.000.000 (satu juta rupiah).
Sebelum melihat pemandangan di Mangrove dan foto-foto, kami ke mushola untuk melaksanakan kewajiban. Barulah setelah itu foto-foto Penasaran, sama penampakan foto-foto kami di Mangrove?
Baru juga di pintu masuk, udah selfi pake tongsis. Rupanya berguna juga ini alat. Sebuah penemuan keren di tahun 2014. Karena setau gue, kalo ngomongin tongkat, gue ingetnya film Kera Sakti, yaitu tongkat saktinya Sun Go Kong. Tapi belum lama ini juga ada hal yang lebih sakti dari tongkat sakti, yaitu suling saktinya Caesar yang membuat semua orang bergoyang. Baguslah acara itu sekarang udah nggak ada. Bosen juga gue nonton TV isinya orang-orang joget doang.
Lanjut, gue dan Yuni foto-foto ala orang pacaran, tapi nyatanya tidak.. :')
Kemudian bersama sahabat gue, Kiki..
Foto berempat lagi.
lalu inilah pemandangan di mangrovenya
Mangrove pict by me |
Dan foto di bawah ini dicandid oleh Kiki. Gue sama Yuni berjalan lurus ke depan, menuju cahaya di ujung jalan, masa depan yang cerah. Haha, gue ngarep ya Allah.
ciye berduaan |
Daritadi kami berempat hanya muter-muter dan foto-foto di sepanjang jalan. Ternyata melelahkan juga.
Puas dengan foto-foto, sekitar pukul empat kami pun pulang dan mencari tempat makan. Pertama, kita berniat makan di salah satu restoran Mal Ciputra, tapi sayang gue lagi bokek, terus batal. Ketika menuju ke rumah makan yang harganya lumayan standar, sudah jauh-jauh datang, eh tutup. Nyesek juga.
Akhirnya, kami berempat memutuskan untuk ke KFC, tapi begitu sudah dekat, tiba-tiba Yuni berkata bosan dan nggak jadi lagi. Yuni lalu mengusulkan ide ke Waroeng Steak, tapi gue dengan sotoy bilang, "Lebaran mah tutup, abangnya udah tau steak nggak bakalan laku, orang-orang udah punya daging di rumah."
Pada saat kami sudah malas cari tempat makan, mending pulang dan memilih makan di rumah masing-masing aja, cacing-cacing di perut gue pada teriak-teriak minta makan, malah pada moshing. Suara cacing yang tadinya jazz berubah menjadi metal. Gue pun inisiatif mengendarai motor ke suatu tempat makan.
Gue memarkirkan motor gue di Bakso Jawir. Itu satu-satunya tempat yang terdekat dari lokasi kami. Sehabis makan dan kenyang, tentunya kami segera pulang ke rumah masing-masing. Ya sudah, cuma seperti itulah weekend gue di hari raya idul Adha. Meski ini nulisnya rada telat, tapi momennya harus tetap ditaruh di blog. Ehehe.
44 Comments
tersesat adalah salah satu dari petualangan, bang :p
ReplyDeletewanjir, keren banget pemandangannya :D
huwahaha, iya bisa dijadiin cerita..
Deleteayo main ke Jakarta :)
Gak boleh bawa DSLR tapi nyatanya tetep selfie pake kamera HP ya, hahaha.
ReplyDeleteOh iya, jadi, gimana lu sama Yuni habis dari Mangrove, ada kemajuan?
Iya hanya boleh kamera henpon.. Kalo dslr lebih mantep..
DeleteSudahlah kami hanya sahabatan kok :')
Wah murah juga ya itu. Gue harus nyoba nih. Huehehe. Btw, itu mending gak usah dikasih tahu kalo pernah naksir woi! Hahaha. \:D/
ReplyDeleteCoba dong.. Kereen :p
DeleteBebas woooooiiiiii :D
Kamu harus peka terhadap perasaan jomblo yang lupa rasanya nakssir Yog.
DeleteHaha itu mah paraaahhh banget kalo lupa caranya naksir :p
DeleteYasudahlah.
Wah itu jadi pengen kesitu deh, tapi ditemenin sama Yuni *eh :D
ReplyDeletehahaha.. bisa-bisa
Deletegue jg pernah pengen kesana. Tapi rencana sudah terbakar menjadi abu dan terbang entah kemana#jadialay..
ReplyDeletewalaupun gaboleh pake dslr tapi masih bagus gambar-gambarnya kok wkwkwk...
yg namanya Yuni cantik.. semangat pdktnya wkwkwk
hahaha bahasa lu :p
Deleteasikkk, makasih :)
kamu juga cantik kok. :) ah pdktnya sudah gagal :')
nice pict bro.
ReplyDeletengebaca mangrove, jadi inget christiano ronaldo.. :)
thanks.
Deleteapa hubungannya? gue nggak ngerti.
Ronaldo jadi duta mangrove di Bali 2013 kemarin.
DeleteOalah gue malah nggak tau.. Haha, maklum nggak ngefans dia :)
DeleteTersesat adalah tantangan bang, apalagi tersesat hatinyaaaaaaaaaa hiks
ReplyDeleteduh ini kenapa jadi hati lagi..
Deletewidiiih keren amat yak itu tempat wisata.
ReplyDeleteKak yuni juga ayu banget wajahnya, pantesan aja abang naksir
haha iyaa kereen..
ReplyDeleteiyaa dia ayu.. tapi sekarang kan sudah enggak naksir :)
pemandangannya indah ya mas :)
ReplyDeleteIya nih mbak. :)
DeleteJadi kalo foto-foto HP boleh? Dilarangnya kalo pake DSLR aja?
ReplyDeleteRumah gue ga jauh dari PIK. Bahkan tiap hari gue lewat PIK kalo berangkat kuliah. Tapi belum pernah masuk ke hutan mangrove-nya, haha. Soalnya pernah baca juga kalo foto2 didenda. Taunya gitu, kalo pake kamera HP masih bisa.
Iya hape boleh.. DSLR sama camdig yang nggak boleh hehe
DeleteNah cobain, kereeen bro :)
Itu cewe 2 Blogger juga bukan tuh xD
ReplyDeleteBagusnya bukan.. Nanti lo modusin :p
DeleteJadi sebenarnya kamu pengen gendong-gendongan jugak toh, Yog.. Aku menangkap kode dalam postingan mu.. Bahahah.. :D
ReplyDeleteIh. Kampret banget sik. Masak ngga boleh bawak kamera. Alesannya kenapa cobak -_-
Enggak, pengen punya pacar tepatnya :) haha
DeleteYa soalnya kalo boleh bawa DSLR nanti takut ada yang prawed. Mungkin wkwk
Ahahah.. Ya uda gebet lagi sonoh! Kali aja mau.. :P
DeleteOoo.. Masuk akal jugak alesannya :D
nggak ah..
Deletehaha yoi dong :)
Cieeee.. Yg mau move on :P
Deleteudah lama kali move onnya.. :(
DeleteKok pakek emotnya sedih? Wkwkwk.. :D
Deletewkwkwk gue belum pernah kesitu, kata temen2 gw tempatnya emang keren n bagus2. kapan2 mampir dahh!! :D
ReplyDeleteMampir dehhh. Seru men!
Deletetempat baru Yog? gue baru tau lah ada yg begitu di jakarta ._.
ReplyDeletegue sih udah tau dari SMK.. gue nggak tau itu kapan dibuatnya.. tapi kayaknya sudah lumayan lama.. keren juga ya info gue tentang mangrove ini, banyak yang belum tau kan huwahaha..
DeleteUdah lumayan lama dong ya berarti? Haha iyaaa keren keren~ lumayan tuh info baru buat masuk ke list tempat yg akan dikunjungi fufu~
Deletehaha makasih udah bilang keren.. ayo coba, seru loh :)
DeleteNgak nyiksa banget bang, jalan2 sama orang pacaran :p
ReplyDeletenggak, kan gue juga sama cewek.. kecuali bertiga, itu baru nggak enak jadi obat nyamuk sendirian.. :(
Deleteaku pernah ke sini nih tapi tiketnya 60 rebuw kalo ga salah, apa 30 rebu yak
ReplyDeleteKalo gue mah 55 ribu berdua, Mbak.
DeleteSip. :))
ReplyDelete—Berkomentarlah karena ingin, bukan cuma basa-basi biar dianggap sudah blogwalking.