Hangout pukul 4 atau 5 sore saat
weekday (hari Senin-Jumat) termasuk cara menyia-nyiakan hidup. Begitulah pikiran gue
sebagai orang Jakarta. Ya, macet. Gak perlu ditanya
lagi. Namun, pada tanggal 2 Februari
2016 yang jatuh pada hari Selasa, gue tidak lagi menghiraukan kemacetan itu. Gue tetap nekat
pergi karena diundang ke acara launching sebuah komik di FX Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat.
Sehingga gue pun terjebak macet di Jalan Asia Afrika, Senayan. Untuk menghindari macet,
gue memilih memotong jalan lewat kawasan Gelora Bung Karno. Begitu di pintu masuknya, petugas
memberhentikan gue dan bilang, “Lima ribu, Bang.”
Buseh. Mahal amat. Terakhir ke sini perasaan cuma 2.000 deh.
Mau tidak mau gue segera
menyerahkan selembar uang bergambar Tuanku Imam Bonjol.
Gapapalah bayar goceng daripada stres kejebak macet.
Gue langsung bergegas menuju FX
Sudirman. Berasa orang tajir, ya, numpang lewat doang terus bayar goceng.
***
Sesampainya di sana, gue mengecek
HP untuk bertanya ke beberapa teman yang juga mengikuti acara ini.
“Udah pada di mana, Gaes?”
TERUS KENAPE LU IKUTAN DATENG, KAMBING? teriak gue dalam hati.
Mereka berdua menjawab tidak tahu. Kami bertiga emang kacau. Kami pun masih duduk-duduk di The Wendy’s.
“Iya, bener,” jawab gue, lalu beranjak menuju Tjap Toean.
“Lah, tempatnya dari tadi di belakang kita, ya,” ujar Darma.
Sambil makan, gue mendengarkan si Abang Lingga (yang baju kotak-kotak) berbicara tentang Komik Baladeva. Karena makanannya agak hambar, gue pun menyudahinya dan segera fokus menyimak pembahasan Komik Baladeva tersebut.
“Di The Wendy’s, Yog,” respons
Feby di grup chat.
Ternyata Feby sudah sampai
terlebih dahulu. Ia pun memberikan informasi letak Wendy’s yang tidak begitu
jauh dari pintu masuk. Gue segera mencari tempat itu. Kampretnya, sudah muter-muter berulang kali, The Wendy’s tetap tidak ketemu juga.
Emang, sih, ini pertama kalinya gue ke FX Sudirman, tapi gak gini juga kali. Memalukan.
Masa main ke mal aja nyasar gini.
Noraq banget gue. Iya, sengaja pake “Q” biar tambah norak. Ahaha. Saking keselnya, gue pun bertanya
lagi ke Feby. Dan ternyata... The Wendy’s ada di F1 alias lantai satu,
sedangkan gue satu lantai di bawahnya. Pantesan gak ketemu. Bodoh memang.
Gue sudah duduk berdua dengan
Feby di The Wendy’s sambil menunggu yang lain. Kami pun ngobrol-ngobrol banyak
hal. Feby bahkan bercerita kalau dirinya tidak begitu menyukai komik. Gue hanya tersenyum.
TERUS KENAPE LU IKUTAN DATENG, KAMBING? teriak gue dalam hati.
“Sebenernya aku mah dateng cuma pengin
ketemu kalian-kalian aja. Kangen sama temen-temen blogger udah lama nggak
berjumpa.”
Seketika itu juga gue langsung
terharu. So sweet.
Darma, teman gue yang lain, mulai menjadi orang berikutnya yang datang. Kami masih menunggu Imas dan Vira yang sedang di perjalanan. Jam sudah menunjukkan pukul 18.00,
waktunya untuk hadir ke acara launching
komik.
“Emang Tjap Toean itu di sebelah
mana, sih?” tanya gue.
Mereka berdua menjawab tidak tahu. Kami bertiga emang kacau. Kami pun masih duduk-duduk di The Wendy’s.
“Eh, itu bukan, sih?” tanya Feby
sambil menunjuk ke salah satu restoran yang tidak jauh dari tempat kami.
“Iya, bener,” jawab gue, lalu beranjak menuju Tjap Toean.
“Lah, tempatnya dari tadi di belakang kita, ya,” ujar Darma.
Kami bertiga pun masuk ke
restoran itu dan bertanya kepada waiters
mengenai meja yang dipesan atas nama Fauzi. Waiters itu pun mengantarkan kami
bertiga ke meja paling belakang. Kami segera bertemu dan bersalaman dengan beberapa
orang (peserta lain dan penyelenggara acara).
Kami disuruh memesan makanan
oleh penyelanggara acara, lalu gue pun memesan kwetiau rebus dan es teh manis. Bentar-bentar, ini es teh manis
harganya dua belas ribu segelas? Gokil! Oh iya, di restoran mah namanya sweet iced tea, wajar deh mahal.
Sekitar 15 menit berselang, Imas
dan Vira pun datang bersamaan dengan pesanan gue.
Sambil makan, gue mendengarkan si Abang Lingga (yang baju kotak-kotak) berbicara tentang Komik Baladeva. Karena makanannya agak hambar, gue pun menyudahinya dan segera fokus menyimak pembahasan Komik Baladeva tersebut.
Sharing mengenai Komik Baladeva |
Beberapa peserta memberikan
kritik dan masukan terhadap Komik Baladeva ini. Kalo gue mah, cuma diem aja.
Ehehe. Iya, gue diem aja. Itu karena
belum baca komiknya. Setelah membaca sampel yang
memang telah disediakan, gue baru lumayan paham.
Komik Baladeva ini mengangkat cerita nusantara tentang sebuah legenda kuno Jawa/Bali dari abad ke-12 berlatar belakang masa kekuasaan Raja Airlangga pada abad yang ke-11. Komik volume pertama itu menceritakan seorang pemuda bernama Kebo Parang yang sedang melatih dirinya untuk menjadi kuat dan perkasa.
Di sebuah hutan, Kebo Parang pun bertemu dengan seekor macan putih sakti. Lalu, macan putih itu menantang Kebo Parang untuk bertarung. Mereka bertarung habis-habisan selama berhari-hari sampai akhirnya berakhir imbang. Sehabis itu Kebo Parang berpisah sementara dengan macan putih untuk istirahat dan berlatih. Kebo Parang berniat untuk bertarung kembali dengan macan putih, tapi Kebo Parang malah bertemu dengan seorang perempuan cantik, dan seterusnya, dan seterusnya.
***
Komik Baladeva ini terdapat dua
versi: pertama versi dewasa (tapi adegan mesumnya nggak ada kok), dan yang kedua
versi anak-anak.
versi dewasa, sumber: Koko Giovani |
versi anak-anak |
Kalau berbicara tentang komik,
pasti itu menyangkut soal ilustrasinya. Nah, Tantraz Comic Bali ini menurut gue
memberikan ilustrasi yang sangat keren. Penggambarannya cukup detail juga. Menurut gue, tidak mudah menggambar seperti ini. Kualitasnya nggak kalah keren sama komik-komik luar
negeri.
Namun, gue merasa lebih menyukai
yang versi anak-anak. Entah kenapa, lebih lucu aja gitu ilustrasinya
dibandingkan dengan komik yang dewasa. Ini selera gue aneh, ya? Tapi serius, karena yang komik untuk versi anak-anak
lebih terlihat ciri khasnya yang lucu-lucu menggemaskan. Sedangkan yang dewasa terlalu elegan. Halah.
Tema yang dipilih ini nampaknya
bagus. Penulisnya sangat berani. Cukup berbeda dengan komik-komik yang sedang menjamur saat ini. Tapi karena
berbeda, mungkin masih sangat sedikit peminatnya.
Nah, bagi yang penasaran, boleh
langsung mampir ke media sosial mereka: Tantraz Comic Bali
At least, dengan membaca komik ini, gue sedikit-sedikit jadi lebih
mengenal sejarah dan kebudayaan di Indonesia. Merasa bersyukur jadinya bisa diundang
ke acara ini. Kemudian acara ini pun berakhir dengan foto-foto bersama. Yuhuuu.
Btw, acara ini disponsori oleh
Indosat. Maka dari itu, kami diberikan voucher Indosat masing-masing senilai:
100.000. Kebetulan banget, provider gue itu juga Indosat. Hohoho. Setelah lebih
dari 5 tahun memakai Indosat, akhirnya gue dapet juga gratisan seperti ini.
Terima kasih Indosat. O iya, sekarang udah ganti nama jadi Indosat Ooredoo (dibaca: u-rid-u) Kalau begitu gue ralat: Terima kasih IndosatOoredoo. Ehehe.
Lumayan buat kuota 2 bulan |
Karena gue, Darma, Feby, Imas,
dan Vira masih pengin kangen-kangenan, kami pun keliling-keliling mal sekalian
mencari tempat untuk foto-foto.
Dari kiri: Agoy, Imas, Vira, Feby, dan Darma. |
Dan untuk mengakhiri tulisan ini,
gue hanya ingin bilang: Terima kasih Tim ICITY Indosat Ooredoo dan Tantraz Komik Bali sudah mengundang gue. Terima kasih juga untuk pembaca yang sudah membaca tulisan ini sampai
habis. Kalian ketjeh banget!
72 Comments
Si mas baju kotak-kotak namanya Lingga, yog...
ReplyDeleteBrb edit. Makasih. :D
DeleteKalian datang paling pagi yaaa. Btw ini Yoga yang waktu itu mau ikutan ntn festival film Korea juga bukan sih. Dr kmrn mo tanya tapi lupa. Hehehe.
ReplyDeleteMakasih ya dah datang n bikin reviewnya. Komiknya emang keren abiesss.
Ng... kayaknya bukan deh. Apa gue lupa, ya? Hahaha.
DeleteOkee. Sama-sama. :D
Yoga? Festival Korea? Wkwkwk
DeleteYoga? Festival Korea? Yog sekarang ngido juga lo?
DeleteBhahahahak
Dara dan Wahyu: Dia salah orang. Bukan Yoga gue. :(
DeleteWah keren nih komik nya, jadi penegen baca. eh adek aja deh yang baca ntar minta ceritain. Gua suka keder kalo baca komik. :D
ReplyDeleteLebih penasaran sama ilustrasi komiknya si sebenernya. :D
Itu yang "jangan sampe lolos" yang pake kaca mata yang mana? ada enem buset.
Kedernya kenapa? Hahaha.
DeleteGue dong. Yang paling depan. :p
Kalau diperhatikan, tiap foto, Yoga deket-deket sama yang namanya Imas mulu nih. Awas, baper, Yog. :D
ReplyDeletekalo diperhatiin Imas mukanya lucu yah, bang.
DeleteIya, yah. Kenapa gue deket-deket dia, ya? Ehehe. Iya lucu, kayak Komeng.
Deleteyang komik dewasanya, keker gitu ya badannya *kok malah fokus ke situ*
ReplyDeleteKirain komik baladeva, komiknya si Deva itu hmm.
Ng... kenapa malah pada mikir si Deva. Ckck.
Deletekomiknya antimainstream ya, kan sekarang kayanya yang rame yang komedi-komedi gitu ya (gak ngerti komik juga sih). tapi tetep keren sih ngangkat lagi sejarah dan budaya bangsa di jaman sekarang.
ReplyDeletewah dapet makan gratis, dapet voucher pulsa gratis, gak ngajak2 :(
Ehehe. Yoih. Anti-mainstream. :D
DeleteGue juga diajak temen. :(
Seneng dong pastinya bisa di undang ke acara launching Komik Baladeva.
ReplyDeleteCie headernya baru nih cieeee
Seneng, Wid. :D Ciyeee baru. Hahaha.
Deletepas macet, lu motong jalan yog? wih hebat jalan bisa lu potong
ReplyDeletepotongnya pake apaan yog?
es teh manisnya mahal banget ya 12rb, mending bawa ja yog dari rumah
kebo parang ketemu sama cewek cantik, siapa namanya? dy minta pin bb nya engga?
Potong pake pisau.
DeleteZaman dulu belum ada BB, Nik. :(
komik baru ya
ReplyDeletesepertinya bagus tuh
bikinan anak negeri
Yoih. :D
DeleteCuma beda nama aja bisa mahah yah Yog kalo di resto :D
ReplyDeleteGak nyangka ternyata lo kaum GLBT, ngincer cowo yang pake kacamata :v
Gitu deh, Ki. Parah. Bahaha.
DeleteItu yang gue maksud kacamata diri gue sendiri. :(
wah asyik kak kumpul kumpul gitu...kalau mau ikutan gimana ya kak?
ReplyDeleteIkutan kumpul blogger?
DeleteGue pikir lainching gini biasanya ada jurnalis yog #mantan anak pers
ReplyDeleteTernyata cuma blogger ya hehe
Itu di foto kok darma kurusan ya?
Yg disebutin di atas blognya feby ni yg blum kukunjungin
Komik yg versi anak2 emang lucu ya karakternya, klo yg dewasa kyk yg di game2 gituh
Macan nya tp kok kyk boneka gitu ya unyuk bgt hahas
Ehehe, tapi kan blogger-nya ngeliput juga. :)
DeleteIya. Gue lebih suka yang versi anak-anak. Ahaha. Anjir boneka. XD
Kayaknya komiknya keren tuh, BALADEVA. Berasa kayak komik2 India gitu.
ReplyDeleteEh, Yoh, bdw, si Imas itu cantik juga. Maap, naluri~
Aslinya, sih, Baladewa apa. Ehehe. Entahlah.
DeleteIya, Imas cantik. Kenalan, gih. :)
Alhamdulilah yah yog bisa ketemuan sekaligus disponsorin sama indosat hheheh (=^ ^=)
ReplyDeleteYuk aah cari sponsor lain biar kita bisa ketemuan hhehe
Ehehe. Tanya Uni, dia banyak sponsor. XD
DeleteIni nggak ada adegan lo nyasar lagi yog ?? tumben ??
ReplyDeleteBaladeva yang aku tau sih karakter pewayangan, dia adiknya Khrisna kalo versi wayang jawa, pernah gue ceritain di blog juga, hehe ..
Adu enak nget dapet vocher gratisan, di kotaku minim banget nih acara yang nglibatin blogger.. :(
Nyasar di mal karena muter-muter cari tempatnya aja paling. Hahaha.
DeleteIya, bener tuh, Ka. :))
Semoga ke depannya bisa terlibat, ya. :D
Yog... Aku juga lebih suka versi anak-anak deh kayaknya kalau liat dari cover...
ReplyDeleteYang versi dewasa agak nyeremin, wkwk.
Ini mirip-mirip sama Nusantara Ranger gak sih?
Alhamdulillah ya, dunia per-komik-an Indonesia makin kece sekarang. Coba kecenya dari dulu, kan aku gak bakal khatamin komik Shinchan :')
Berarti selera kita sama, Dar. Ahaha. :))
DeleteOiya, Nusantara Ranger, ya. Keren juga tuh komik. :D
Hm... iya, sekarang mulai banyak perkembangan. Alhamdulillah deh.
Kok gue nggak diundang sih, Yog :(
ReplyDeleteAsique banget header blog lo sekarang, cuman agak kurang proporsi tuh vector lu. Jadi kelihatan gepeng, deh :v
Hehehe. Ke Jakarta makanya. :p
DeleteThanks, Ki. Duh, gapapalah gepeng. Gue emang kurus gini. XD
Yeees komik indonesia lagi trend nih kayaknyam buat covernya yang versi dewasa, ntah perasaan gue aja, berasa ini hercules versi indonesia. Terus yang versi anak anak, mirip aladin gitu covernya. Tapi cukup buat penasaran nih isinya. Udah nyebar di gramedia belum?
ReplyDeleteAnjirrr, Hercules. Gak sekalian Samson Betawi? XD
DeleteAladin, hmm iya yak. Sedikit mirip. Kurang tahu soal itu deh.
Waw komiknya kereen Mas, saya suka yang versi dewasa sebab suka gambar yg detail dan bikin mata bersemangat bacanya.
ReplyDeleteOh, iya keren emang. Ya, soal selera itu, Bang. :D
Deletegue setuju nih penggambarannya, keren yog, gue suka penggambaran karakter Kebo Parang, Sakuntala sama Dewi Akasa, kampret bener serasa komik luar, bisa nyaingin marvel nih. :Dhahaha
ReplyDeleteNih yog ada juga komik asal indonesia yang gak kalah seru, namanya Nusantaranger, baca deh, gak kalah keren ini komik \m/
Iyaaaa. Penggambarannya bisa saingan ama Marvel. \o/
DeleteOh, tau-tau, kok. :D
Duh dapat pocher 100K, :((
ReplyDeletebtw, gue juga sering nyasar kok yog kalau jalan ke mall, berasa asing di kehidupan mall. Di jogja ada mall yang ada lantai 1-nya, ada yang enggak. Jadi bingung. Btw, itu komik baladeva udah lounching?
Kayaknya keren...
eh tapi ada deva-devanya nih, Konspirasi bidadari magang pasti ini ._.
Mau juga, ya? :((
DeleteIya, kayaknya gue gak pantes jadi anak mal. Pantesnya anak warkop aja. Wahaha.
Ini ngapa Deva yang onoh. Anjeeer.
Itu si Feby so sweet banget. Datang ke acara itu cuma demi ketemu kamu dan teman-teman lain. :')
ReplyDeleteKomiknya berdasarkan cerita nusantara gitu ya, Yog. Bagus buat anak-anak nih. Daripada mereka baca komik manga cinta-cintaan gitu. Huhu. Jadi penasaran sama gambar wanita cantik yang disukai Kebo Parang deh :D
Btw itu aku juga suka yang versi anak-anak. Lucu aja. Si tokohnya kelihatan ngegemesin dengan badannya yang kekar dan rambut panjangnya yang terurai. Menurutku kalau yang versi dewasa, kelihatan nyata gitu gambarnya, udah kayak majalah dewasa. Huhu. *ini apa dah*
Feby memang so swit. :))
DeleteAda kok di web-nya. Cek aja. :D
Majalah dewasa gue malah belum pernah baca. Huhu.
Bang kalo ke FX Sudirman jangan lupa mampir ke lantai 4 ya, ada yang lucu-lucu disana :3
ReplyDeleteJadi komik ini ambil latar jaman kerajaan gitu ya, keren sih. Terus isinya sama nggak kayak buku dongeng bergambar gitu nggak?
Baru tau kalo ada komik versi dewasa sama anak-anaknya, kalo aku sih beli 2-2nya aja kadang suka bingung aku ini dewasa bukan anak-anak juga bukan.
Oh, Jeketi? Hahahaha. Gue kurang suka Jeketi, Ki. :(
DeleteHahaha. Gitu deh. Jadi kamu ini anak-anak yang pikirannya dewasa? Hm.
wih! mantep nih ya job nya. gue kira baladeva versi dewasa dan anak-anak dibedakan oleh mesum dan tidaknya, tapi ternyata gue salah. ternyata.. lebih ke ilustrasinya ya. yasudahlah, lanjutkan terus bro! semoga bisa kerja sama dengan sponsor yang lebih keren lagi!
ReplyDeleteYekali dibedain mesum tidaknya. Ckck. Aamiin. Thank, Jev. :)
Deletewah mantap mantap yog! bisa belajar sejarah dari komik, pas bener buat orang yang plg bosen namanya sejarah. kalau diilustrasikan kyk gitu bakalan banyak yang demen.
ReplyDeletekampret sweet iced tea 15 ribu padahal mah hanya es teh manis doank. Njir!!
Iya, belajar secara tidak langsung. Hehe.
DeleteLaris manis jadi blogger, diundang teroooos. Wkwkwkw
ReplyDeleteWuahaha. :D
DeleteAsek asek asek asek. Dapet gratisan vocer pulsa dari Indosat. Tapi bakal sayang banget tuh kalo gak pake provider yang sama :D
ReplyDeleteBiarpun gue nggak terlalu suka komik, tapi banggasa rasanya ada komik buatan anak negeri yang konsepnya cakep. Coba gue bisa begitu
Oiya, header blog baru nih. Asyik lah ehehe
Alhamdulillah provider gue sama. :D
DeleteIya, Rob. Nah, lu bikin konsep yang keren juga dong. :))
Asyeq
Waaa header baruu~ bagus bagus, tapi sayang agak gepeng gitu.
ReplyDeleteKomik versi dewasanya kayak bukan komik, yaa. Lebih suka yang versi anak anak juga.
Oiya, kalo boleh tau pake paket apaan 100 rb bisa buat paket internet 2 bulan?
Itu si Darma lagi sibuk skripsian bisa sempet ke undangan Komik Baladeva juga ya. Keren keren.
Udah diedit. :)
DeletePaket yang 50 rebu. Kan sebulan-sebulan jadinya. Hahaha.
Udah kelar kalo gak salah.
Bagi ih pulsanya! Ku juga pake indosat. *gak ada yang nanya*
ReplyDeleteCiyee Indosat juga. Sini kubagi, tapi tar tunggu dapet voucer gratisan lagi. XD
DeleteMantap lo Yog, diundang acara launching komik :D
ReplyDeleteJujur, mata gua pun lebih milih yang versi anak-anak ketimbang yang dewasa. Jadi kayak semacam versi "Disney"-nya si Baladeva. Entahlah, masalah selera aja kali ya. Apapun itu, hebat juga ada segmentasi pasar begitu. Mungkin sasarannya semua umur, karena ini kan budaya asli Indonesia. Harus didukung nih niat baik mengenalkan budaya Indonesia lewat komik. Luar biasa.
Wah, pas banget ya Yog dapet voucher yang sesuai sama provider lo :D
Iya. Berarti selera kita sama ya, Bay. Ehehe. :D
DeleteLuar biasa sekali emang. Ngangkat tema begini kemungkinannya kurang dilirik, tapi mereka berani. :))
Ya ampuuun ternyata kalian rombongan yang mampir di wendys juga ya? Duhh tau gitu kan gabung *sok ikrib* :D
ReplyDeleteNext time kalo ketemuan lagi ya, Kak. :D
DeleteOh jadi dari ini asal usul gue dan Icha dapat stiker line hahahaaa
ReplyDeleteSering sering aja kayak gini ya, Yog.
Feby sosuit banget, terharu pas tau dia datang cuma karena kangen sama anak blogger.
Doakan aja rezeki gue mengalir terus ya, Lan. Ngalir deras kayak air terjun 999 itu. Taek. XD
DeleteFeby memang baik. :)
iya ih, akupun lbh suka yg versi anak2 gbrnya ;).. ga tau knapa, buatku komik itu ya yg gbrnya lucu2 gitu :D.. kalo yg versi dewasa kesannya serius bgt.. udh lama ga baca komik lg.. soalnya suka sebel sih yog, episodenya kdg suka kepanjangan.. mnding ya kalo kepanjangan tp bisa tamat... lah kalo kyk topeng kaca ato conan, hihhhhh, tau gitu ga aku baca dr awal -__-
ReplyDeleteIya, Mbak. Komik kalo terlalu detail malah aneh. Hidup komik versi anak-anak! :p
DeleteGue akhirnya stop baca Conan. Puyeng gak tamat-tamat. :(
ngeliat komentarnya iri kayak anak baru :( emang anak baru sih, salam kenal aja dulu ya .
ReplyDeleteGak ada yang perlu diiriin. :D
DeleteSalam kenal. :))
—Berkomentarlah karena ingin, bukan cuma basa-basi biar dianggap sudah blogwalking.