Malam ini, gue sedang asyik mendengarkan lagu secara acak menggunakan earphone. Di awal-awal, playlist yang terputar kebanyakan ialah lagu galau yang membuat gue kurang bersemangat. Dan sampai akhirnya,
Jakarta penuh dengan benci, penuh dengan deritanya.
Jakarta takkan pernah kembali. Seperti dulu~
Sebuah lagu dari band Thirteen yang berjudul "Jakarta Story" ini membuat mood gue lebih baik. Dan karena lagu inilah, gue tiba-tiba merenungi keadaan kota yang gue tinggali dari kecil hingga saat ini.
Menurut gue, tinggal di Jakarta itu keras, Men! Biaya hidup di sini begitu tinggi. Mana sering banjir tiap musim hujan. Apalagi masalah macetnya yang nggak kunjung selesai. Bikin stres deh tinggal di Jakarta.
Tapi anehnya, masih ada banyak orang yang berkata kalau Jakarta adalah surga dari segala-galanya. Mulai dari surga untuk mencari pekerjaan, surga berbisnis, surga makanan enak, sampai surganya fashion setanah air. Maka dari itu, nggak heran kalau di Jakarta sampai sekarang masih aja terus berdiri gedung-gedung dan mal-mal baru, apalagi malnya yang selalu ramai pengunjung.
Namun, Jakarta tidak hanya mempunyai mal-mal yang mewah itu. Kamu juga bisa mencoba berkunjung ke pasar underground di Jakarta. Berikut daftarnya:
1. Pasar Ular
Ada yang tau Pasar Ular? Nah, bagi kamu yang belum
pernah dengar Pasar Ular, apalagi belum pernah berkunjung ke pasar ini tentu
akan bertanya-tanya kenapa pasar ini disebut Pasar Ular? Apakah pasar ini
menjual berbagai macam reptil seperti ular?
Tapi bukan itu saudara-saudara. Karena Pasar Ular ini
rupanya tempat berkumpulnya siluman ular. Anjir, makin ngaco. Hahaha. Bukan, kok. Bukan. Maaf, bercanda.
Ternyata Pasar Ular ini adalah pasar yang sudah
populer sejak tahun 1959. Pasar ini terletak di ujung Jalan Plumpang, di mana
para pedagangnya berjualan tidak jauh-jauh dari bantaran kali dan mengekor
sampai panjang, makanya pasar ini disebut dengan nama Pasar Ular.
Lokasi
Berada di bantaran Kali Sunter. Kalau kamu dari arah
Senen menuju Priok, kamu bisa melewati Jalan Ahmad Yani dan harus berputar balik
di daerah yang disebut Permai. Jika kamu menggunakan jalur tol, keluar tol di
pintu Permai lalu tinggal putar balik. Pasar ini lokasinya sangat mudah dilihat
dari jalan raya, ya tentu saja karena bentuknya yang seperti ular itu.
Waktu yang Tepat untuk Belanja
Kalau punya waktu senggang dari pagi, sebaiknya kamu
sudah tiba di pasar ini sebelum pukul 09:00. Itu semua bukan karena pedagang
Pasar Ular buka lebih awal, karena pasarnya memang baru buka pada pukul sembilan
pagi. Namun, itu karena sulitnya akses untuk parkir, apalagi kalau kamu datang
di atas pukul 12:00, kamu akan putus asa hanya untuk mencari tempat parkir.
Selain itu, pertimbangan untuk tiba sekitar pukul 09:00
juga karena alasan kesegaran. Kamu yang sudah tiba di pasar ini saat padagang
baru mulai buka toko, benar-benar bikin segar mata dan suasana hati. Bukan cuma
itu, jika kamu datang pada siang hari, kamu akan pingsan karena menciumi bau
keringat para pengunjung yang datang. Kan nggak lucu kalo kamu mati karena
mabok ketek. Jadi, datanglah lebih pagi dan selamatkan paru-parumu!
Apa yang Dibeli
Ingat, ini bukan pasar reptil. Jadi, kamu datang ke sini
bukan untuk mencari ular, biawak, dan komodo. Karena pasar ini menjual berbagai
koleksi fashion mulai topi, baju, celana, sepatu, jam tangan, sampai tas
“bermerek” semua tersedia di sini.
Btw, kamu boleh bertanya mengenai barang yang akan
kamu beli itu palsu atau bukan, KW 1 atau KW 3. Santai aja, pedagang nggak
bakal tersinggung dengan pertanyaanmu itu. Namun, kamu juga juga mesti
berhati-hati dan jangan cepat percaya dengan jawaban yang dia berikan. Pastinya
sulit menemukan barang yang benar-benar asli di tempat ini. Kalaupun ada, pasti
barang tersebut reject atau sudah
usang.
Harga
Kalo untuk urusan harga, kamu mah nggak usah khawatir.
Jenis yang sangat hampir mirip dengan aslinya, kamu bisa dapatkan dengan harga
kurang dari 30% harga yang biasa kamu lihat di mal-mal atau di counter barang
tersebut. Loh, kok bisa sampai 30% gitu, Yog? Terus apa penjualnya langsung membuka
dengan harga semurah itu?
Ya, kagaklah! Penjual pasti membuka dengan harga yang
hampir mirip dengan harga di mal. Nah, sekarang baru deh pintar-pintarnya (atau
dibaca: setega-teganya) kamu dalam menawar sampai 70% dari harga yang mereka
kasih.
Datanglah sepagi mungkin, sepi dan masih segar (sumber foto: sinarharapan.co) |
Tips Khusus
Namanya juga mau beli barang dengan harga murah, maka
dari itu kamu gak perlu datang ke pasar ini dengan gaya sok mewah.
Berpakaianlah yang sederhana saja. Bergaya lusuh juga boleh, ya palingan kamu
dianggap gembel. Oiya, jangan lupa lepas aksesoris yang kamu punya, seperti: jam
tangan, kalung, anting, gelang, dll.
Karena dengan mengikuti tips ini akan ada dua keuntungan:
1) para penjual akan memberikan harga normal karena mereka menganggap kamu orang
yang biasa-biasa aja. 2) melepaskan aksesoris mewah tentu menghindari kamu dari
incaran orang yang ingin berbuat jahat atau jambret.
2. Pasar Asemka
Sejak dahulu Pasar Asemka sudah dikenal oleh masyarakat Jakarta sebagai
tempat berburu aksesoris dan mainan dengan harga miring.
Lokasi
Pasar Asemka berlokasi di kolong jembatan layang, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta
Barat.
Waktu yang Tepat untuk Belanja
Buka secara resmi pada pukul 08:00-18.00. Kamu bisa datang pagi, siang,
ataupun sore. Tapi ya, jangan ke Pasar Asemka
terlalu sore, sebab sebagian pedagang biasanya udah mulai menutup kiosnya pada
pukul 17:00.
Kalau punya waktu senggang, pergilah Pasar Asemka pada saat weekday, jangan pas weekend. Karena pengunjung di waktu weekend bisa 3 atau 4 kali lipat dari hari biasa.
Apa yang Dibeli
Bukan hanya menyediakan aksesoris, Pasar Asemka juga menyediakan berbagai
mainan anak, kebutuhan bayi, perabotan rumah tangga sampai kebutuhan alat tulis
kantor.
Segala rupa aksesoris, di sinilah surganya (sumber foto: tokogrosir.my.id) |
Harga
Seperti pasar-pasar undeground lainnya, pasar ini benar-benar melatih
“Jiwa Penawar Ulung” kamu. Ketegaan terhadap titik tawar yang kamu lontarkan
bakal terbayar oleh hasil yang bisa kamu bawa pulang. Rata-rata harga pertama
yang ditawarkan pedagang berkisar antar 50-70% dari harga akhir yang bakal
kalian sepakati. Kalau bisa, sih, ajak cewek berbelanja kan biasanya mereka paling jago soal tawar-menawar. Jadi, selamat berjuang dalam tawar-menawar!
Tips Khusus
Pada hari Sabtu atau Minggu, jangan pernah coba-coba bawa kendaraan beroda
empat. Bisa-bisa kamu nggak dapet parkir. Kalaupun terpaksa membawanya, usahakan
parkirlah di tempat yang aman dan cukup jauh dari gedung Pasar Asemka. Soalnya
kondisi parkir yang sempit dan jalan menuju tempat parkir ini benar-benar bikin
kita gampang naik darah.
Btw, sebelum berlanjut ke destinasi terakhir, bagi kamu yang berasal dari
luar Jakarta jangan langsung habiskan wisata belanja di hari itu. Kamu bisa
mencoba untuk bermalam di sini. Karena di sini ada hotel yang bisa dibilang berada
di titik tengah sebelum lanjut ke pasar yang berikutnya. Yoi, kamu bisa memilih
Amaris Hotel Jakarta di Jalan
Kramat Raya, Jakarta Pusat. Lagipula, Amaris
Hotel Jakarta ini berada di antara pusat jajanan yang bisa kamu nikmati
selagi di Jakarta. Untuk keterangan lebih lanjut, kamu bisa memesannya di Traveloka.com agar dapat harga yang lebih murah.
3. Pasar Taman Puring
Kurang lebih 11 km ke arah selatan dari Amaris Hotel Jakarta, kamu sudah ada di Pasar Taman Puring—atau biasa
dikenal dengan nama “Tampur”—yang tersohor ini.
Lokasi
Berlokasi di Jalan Kyai Maja, Kramat Pela, Kebayoran Baru Jakarta. Pasar ini terbilang cukup mudah untuk dicari.
Waktu yang Tepat untuk Belanja
Berbeda dengan dua pasar di atas, aktivitas Pasar
Taman Puring biasanya mulai ramai pada pukul 11:00. Jadi, kamu nggak perlu
terlalu pagi untuk datang ke pasar ini.
Segala kebutuhan elektronik ada di Pasar Taman Puring (sumber foto: assets.kompas.com) |
Apa yang Dibeli
Pasar Taman Puring ini menjual beraneka ragam barang. Dari barang-barang elektronik
mulai kamera, handphone lawas dan antik pun semua ada di sini. Selain itu, kamu
juga bisa menemukan sepatu, tas, jaket, dan barang fashion bermerek lainnya.
Harga
Jangan cepat putus asa begitu kamu ditawari harga mahal, kamu bisa
menawarnya atau cari pedagang lain yang bisa kasih kamu harga terbaik.
Tips Khusus
Jangan cepat senang dengan item dan harga yang kamu senangi itu, cek
benar-benar kondisi barang-barang itu sebelum meninggalkan pasar. Dan jangan
lupa bertanya pada penjual jika kamu membeli barang seken, berapa lama dia
memberikan garansi.
Jakarta yang dikenal sebagai Kota Metropolitan itu pun ternyata masih memiliki pasar-pasar yang menjual dengan harga murah. Gue jadi merasa benci sekaligus cinta sama kota ini. Ehehe.
Kayaknya
itu aja deh yang bisa gue bagikan tentang pasar underground di Jakarta. Ada yang
mau nambahin? Ramaikan saja di kolom komentar.
Sekian dan terima kasih.
51 Comments
gue orang jakarta, tapi yg gue tau cuman tampur doang. ini faktor keseringan merantau kayaknya sih, jadi malah nggak tau daerah sendiri, taunya malah daerah orang lain.
ReplyDeletecie gitu
kayaknya bukan d jakarta doang yg ada pasar uler, setau gue d magelang ada juga pasar uler. dan jualannya, hape hasil curian. serem ya. hahaha
gue nggak kebayang sih, ke tiga pasar itu harus naik mobil. bakalan tua di jalan sih. apalagi klo yg lu deskripsiin itu bener, yg tentang nyari tempat parkir, gue bakalan marah'' sndri sih.
tampur itu terkenalnya emang yg jualan sepatu deh, yog. walaupun ya sepatunya gitu, abal. harus teliti ngeliatnya, sama harus tega nawarnya. gue nggak pernah tega sih, klo yg tega nawar, nyokap gue.
gue tau ada pasar yg asik, yog. tempatnya di blok M. datengnya pagi'', jualan berbagai macam makanan. ada gorengan, soto, bubur, onde-onde, duh laper jadinya. di tempat gue ga ada yg jual soalnya.
eh, tapi msih ada ga ya? terakhir udh 2 thn yg lalu sih gue ke situ
ehehe
Ciye gitu. Ahaha. Kerenlah anak rantau. :p
DeleteIya, kalo gak salah di daerah lain emang ada. Wakakaka, makanya naik motor aja. Biar kayak Boy Anak Jalanan.
Meskipun kawe, tapi menurut gue awet sih. Asal pinter milih. :)
Pasar Pagi? Kayaknya masih ada deh. Ehehe. Mainlah sini ke Jakarta. Kita kopdar~
Disini masih banyak pasar gituan Yog di Jogja... tinggal milih aja, kalau mau jual beli kendaraan bodong juga ada tempatnya, jual hardisk atau memory card isi film biru juga ada....
ReplyDeleteFilmnya biru semua di layar, kayak channel tv udah habis jam siarannya. Huahaha...
Udah lama gak ke Jogja nih gue, Yu. Ehehe. Bodo amat woy! Wakakak.
DeleteSekarang lo jadi surveyor pasar ya yog? Haha.
ReplyDeleteSekali-kali kalo gw dah pindahan ke arah barat, bolehlah ajak-ajak ke pasar. Kan, lumayan harganya, daripada nyari yang mahal-mahal :D
Ahaha. Permintaan klien. :)
DeleteBoleh-boleh. Berkabar saja. :D
jakat story suka banget lagunya 13 itu.
ReplyDeletehaha kalau masalah nawar gue jadi inget waktu di bali gue pernah nawar barang harga seratus ribu gue tawar lima belas ribu jadinya gue diajakin ribut gitu sama penjualnya....
kayaknya niat banget bikin post ini, sampai lo surve ke pasar gitu ya
Asoy. Eman anak 13 juga nih. :)
DeleteWakakak, ya jelas diajakin ributlah. Lu cari mati nawar segitu.
Ehehehe. Gue biasa belanja ke situ juga, kok. :)
Pasar ginian mah banyak yog :) eh tapi makasih sih referensinya. . Yang paling gue suka dari pasar underground jekardah pasar senen kalau gue bilang beli baju serebu serauk. . Hahaha. . Hebat kan gue tinggal di serpong mainannya pasar senen :)) itu surganya fashion banget yaog wkeke. . Tapi lo harus pinter2 cari bajunya, bajunya campyr2 sama sisa ekspir, baju second, tapi kalau lo jeli lo bakalan nemu baju yang kalau lo liat di butik harganya bikin ngeces doang wkwkw. . . Mari jelahahi pasar jekarda. .
ReplyDeleteYang gue masih penassran banget pasar item atau pasar apa gitu daerah jatinegara, itu pasar jualan barang-barang tua. . Waktu itu gue pernah cari informasinya, tapi belum nemu, sampe dateng ke jatneg nya criin dong yoa. .
Oh, Poncol ya maksudnya, Kak? Gue baru inget. Ahaha. Gue waktu itu beli kemeja 2 biji cuma 25 ribu. Tau, kok. Tau. Cuma tempatnya kurang nyaman, dan baunya itu loh. Ahaha. :D
DeleteWah, gue jarang main ke sana. Gue tanya daerah Manggarai, ada Pasar Rumput. :)
ASEMKA ITU SURGA!
ReplyDeleteGue kalo udah ke sana udah gak kenal waktu lagi udah. Mau ilang di tengah segitu banyak dagangan juga bodo amat, sukaaaaaaak!
Coba bahas pasar yang dari nama-nama hari wkwkwk kan ada tuh yang pasar hari apa sekarang berubah jadi apa namanya.
Wahahaha. Murah-murah, Coy~
DeleteNanti deh ya kalo lagi kurang kerjaan, gue survey lagi itu pasar yang nama-nama hari. :D
Kebetulan gue gak pernah gaul sama emak2, jadi gak paham soal belanja.. Gue sih trauma kalo diajak ke pasar.. Suka diajak muter2... 😂
ReplyDeleteWahaha, enak tau belanja sama emak-emak. Bisa beli murah. :D
Deletedi pasar ular, wkt itu mbak ku pernah dapet jaket winter cakeeeep :D... beneran yg utk winter, bukan cuma sekedar jaket tebal tok.. harganya cuma 150 rb, yg kalo di mall bisa 1 jt :D tapi aku sndiri blm prnh main kesana Yog, padahl ini trmasuk deket dr rumahku :D
ReplyDeleteWoh, muraaahhh. Jaket winter kan emang jutaan, Mbak. :))
DeleteCobain, Mbak. Biar down to earth. Halah.
Gue belom pernah ke pasar yang lo sebut semua di atas -__- norak bgt ya gue. :"((
ReplyDeletePaling penasaran sih sama asemka. Dulu sempet pengen ke situ, tp nggajadi. Sampe sekarang nggajadi-jadi-nya :/
Anak Bekasi mainlah ke Jakarta. :D
DeleteJadiin dong. Nanti kalo udah jadian jangan lupa PJ.
Hah? Apah? Pasar "Asem, Kak"?
ReplyDelete.
.
.
.
.
krik....
Btw tumben bahas ginian Yog? Lo skrg jaga pasar apa gimana?
Ahahaha, mencoba sesuatu yang beda, Us. :)
Deletehaloo bang... gua baru bet baca tulisan elu nih... sebagai warga jakarta yang hobi belanja barang KW , gua mau minta makasih banyak udah nulis ini... kerennnnn...!!!!!
ReplyDeleteEhehe. Halo Gilang. Yoi, sama-sama. :)
DeletePasar Senen gak masuk yog ?
ReplyDeletetempat ideal nyari buku-buku bahan kuliah disitu
Next ya, nanti bikin part 2 haha. Makasih tambahannya. Yoi, Kwitang emang banyak buku-buku keren. :)
DeleteYoga anak Jakarta sejati, sampe tau pasar2an. Ntaphs.
ReplyDeleteYoi dong. Mau nyaingin Fasya and Friends. Nanti gue kupas hal-hal yang ada di Jakarta. :)
DeleteWaparah ini mengajarkan untuk membeli barang kw! Parah!
ReplyDeleteTapi di tiap kota kayaknya pasti ada deh pasar2 jenis ini ya. Kalo di balikpapan ada namanya pasar klandasan, kondisinya mirip sama pasar uler itu :))
Yang ori mahal. Mending beli beras. :(
DeleteIya, setiap daerah punya pasar underground-nya masing-masing. :D
Di antara 3 pasar di atas, gue cuma tau Pasar Asemka. Kata temen-temen sih, murah-murah. Nggak pernah ke sono soalnya. Tempat wisata Jakarta Barat belum banyak dikunjungi, nih.
ReplyDeleteSebenernya gue lagi nyari-nyari info buku bekas. Butuh banget buku pelajaran nih. Ada rekomendasi nggak, bang? Wilayah Jakarta aja. Jangan daerah Estonia.
Mainlah, Rob. Jangan di rumah dan sekolah mulu. :p
DeleteKwitang di Pasar Senen, Rob. Atau di Blok M. :)
Buku bekas yaaak blo em blok M , itu paling joss, gue borong komik puluhan murah meriah loh
DeleteNovel ori juga dijual setengah harga
Seumur-umur baru dua kali ini main ke Jakarta,makanya belum nyobain deh dateng ke pasar-pasar underground-nya.
ReplyDeleteDi Bandung juga ada beberapa yang mirip kaya gini. Semisal pasar Kosambi, Cimol Gede Bage, pasar tekstil di Cigondewah dsb. Oiya belum lagi ada pasar buku yang cukup fenomenal, Palasari :)
Ngomong-ngomong, sekali-kali mah bahas atuh soal Jakarta Undercover haha.
Waduh, saya malah gak tau daerah Bandung yang Aa sebutin itu. Taunya cuma Ciwalk. :(
DeleteDuh, Jakarta Undercover berbahaya. Pembaca blog ini banyak yang belum baligh. Wakakak.
Ya allah salah banget baca ini pas kantong lagi tipis! Saya termasuk yg suka jajan di pasar tapi biasanya kalau jakarta itu cuma sekitaran pgc sih sama mangga dua sama jatinegara.
ReplyDeletePGC malah jauh dari rumah saya. Huhuhu. :(
Delete((SETEGA-TEGANYA))
ReplyDeleteLucu ya yang pasar ular itu. Kirain jual ular gitu. Ternyata nggak.
Yog, aku cewek tapi aku nggak jago nawar. Bego mah kalau soal tawar menawar. Beli mah beli aja. Kalau nggak ada uang, ya diem mendem di rumah. Apakah itu menandakan aku bukan cewek? Mohon pencerahannya, Yog :(((
Sekarang kalau dengar atau baca soal Hotel Amaris, aku ngakak gitu. Gara-gara parodi AADC-nya Bang Haris di Wattpad. :'D
Ehehe. Dulu gue juga mengira jual ular. Ular kadut. Hm... beberapa perempuan emang ada yang kurang suka tawar-menawar, sih. Tapi ya, kebanyakan perempuan itu sangat suka belanja, dan otomatis kudu bisa menawar. Tentu saja agar-agar swallow, eh maap. Agar bisa dapet barang banyak dengan harga murah. Soal pencerahan, coba nyalain dulu itu lampu kamarnya. :)
DeleteWah, gue malah belum baca. :))
Gue pikir tadinya pasar ular itu yg deretan dagang ular kobra di jln menuju kota tua huhu
ReplyDeleteTernyata sunter
Klo yang pernah gue sambangi pasar asemka yog, beughhh bingung blanja asesoris di situ..padettt buanget, cuma gedungnya agsk horror ya, udah tua jd ada hawa2 yg bikin merinding
Gue ke asemka waktu bli tanda terima kasih buat kawinan tuh, cek cek harga pi teteu aja mahaaal
Wahaha bukan. XD
DeleteIya, bangunan daerah situ kebanyakan emang tua. Mungkin gak lu tawar dengan tega, Mbak. :p
yang familiar di kuping gue cuma pasar taman puring. Disana banyak bet sepatu2 bagus n murah. Dulu pas sekolah abis dari senayan mampir dulu ke pasar taman puring buat liat2 spatu bagus :D
ReplyDeleteEhehe liat doang? Beli kagak? :))
DeletePasar ular? Gue kira beneran ini semacam pasar berkumpulnya ular-ular gitu. Terus, ada ular keket atau nyiroro kidul ada juga jualan ular di sini. XD
ReplyDeletePasar Asemka : Apa cuman gue nih, yang bacanya Asem.... ka.... ada endorsnya.. hahahaha
Pasar Taman Puring : Ini nih, pasar yang sering gue denger dari temen-temen yang pulang dari jakarta. Gue awalnya dengerti Pasar Turing. Duh... banyak motor gede dong.. Pasti keren.. Atau yang jualan pake harley davidson gitu. XD
Btw, makasih yog, referensinya. Kapan-kapan bisalah ya, ajakan gue ke Arisman Hotel. :)
Maksudnya biar gue bisa ngerasain belanja di pasar dan kalo capek tidur di hotel. GItu.. XD
DeleteTernyata ya cuma pasarnya yang berbentuk seperti ular memanjang gitu. Bahaha endorse. :)
DeleteOke, sama-sama.
Bisa diatur, Her. Nanti gue yang ajak, lu yang bayar. Ehehe.
Pasar ular. Disana tempatnya siluman ular.
ReplyDeleteBhangkaiii, apa2an iniii.
Semua pasar pasti bisa di tawar sih, cuman ada yg nggak. Itu loh, pasar saham. Keren kan komen gue, berbobot sekali.
Btw baru sekali kesini gue yog, lam nal yeahhh, uhuyy
Yehahaha.
DeleteSungguh luar biasa sekali kau anak muda.
Uhuy. Salam kenal juga, San.
Yeay. Dapet juga si Yoga! :D
ReplyDeleteAlhamdulillah~
DeletePernah sekali nemenin temen beli sepatu ke Pasar Taman Puring. Entah temen gue jago nawar atau karena hal lain, sepatu yang tadinya 300ribuan bisa dibeli dengan harga 135K.
ReplyDeleteIya, gue malah bisa 100 rebu, kok. Muahaha. Karena gue beli 2 pasang. :D
Deletedi medan juga ada tuh pasar ular,
ReplyDeletebedanya, orang medan ga menggunakan kata "pasar" tapi "pajak"
jadi kami nyebutnya pajak ular.
Kebanyakan sih jual gadget second harga miring semiring-miringnya.
Menara Pisa mah kalah.
—Berkomentarlah karena ingin, bukan cuma basa-basi biar dianggap sudah blogwalking.