Apa yang paling sulit dalam melakukan sesuatu? Ya, memulai.
Seperti di saat saya ingin memulai tulisan ini. Rasanya bingung harus memulai dari mana. Saya terus berpikir, “Apa kalimat pembuka yang bisa membuat orang tertarik untuk terus membacanya sampai habis?”
Dan karena pertanyaan yang bikin bingung itulah, maka saya mencoba memulai tulisan ini dengan sebuah pertanyaan.
Ada beberapa alasan kenapa memulai itu rasanya begitu sulit. Mungkin karena kita terlalu banyak berpikir sebelum bertindak. Belum apa-apa, kita pasti sudah memikirkan risiko-risiko yang belum terjadi.
“Ntar kalo jelek gimana?”
“Nanti kalo gagal, piye?”
“Emang bakal ada yang suka?”
Itulah yang mengakibatkan susahnya memulai. Begitu pun ketika memulai sebuah bisnis atau wirausaha. Kita pasti terus memikirkan ide mengenai bisnis itu, “Saya ingin menjalankan bisnis, tapi bisnis apa yang bagus?”
“Bisnis yang bagus adalah yang segera DIBUKA, bukan yang ditanyakan terus-menerus,” jawab Bob Sadino.
Ya, kita tinggal memilih salah satu jenis bisnis, kemudian menjalankannya tanpa banyak berpikir.
Terus kalo gagal?
Tuh, kan. Belum apa-apa udah mikirin risikonya lagi. Cobalah jalankan bisnis itu terlebih dahulu. Kita nggak akan pernah tau bisnis itu bagus atau tidak kalau belum dicoba. Saya, sih, sebenarnya tidak banyak mengerti tentang bisnis, namun kebetulan pada hari Senin, 15 Agustus 2016 saya diberikan kesempatan untuk menghadiri Kopdar Opini.id bersama Kemenkop dan UMKM. Wawasan saya mengenai bisnis UKM ini pun lumayan bertambah. Maka, hal yang saya dapatkan itu alangkah baiknya saya bagikan di sini.
Karena mengikuti kopdar itu, saya jadi tahu kalau 70% bisnis atau usaha yang mengalami kegagalan karena tidak adanya pendampingan. Nah, untuk mengurangi risiko kegagalan, pemerintah katanya akan menyiapkan SDM berpengalaman yang akan mendampingi KUMK (Koperasi, Usaha Mikro, dan Kecil) untuk mengakses penjaminan dan sumber pembiayaan.
Ya, meskipun saat ini baru 19% Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dibiayai oleh Perbankan di Indonesia. Namun, kita tidak perlu khawatir untuk memulai bisnis. Karena pemerintah sudah menyiapkan banyak sekali fasilitas kepada Koperasi maupun UMKM. Pemerintah juga mengupayakan agar Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual dapat dijadikan agunan dalam mengakses pembiayaan ke Lembaga Keuangan.
Loh, bukannya daftar hak cipta dan hak merek kayak gitu mahal dan ribet, ya?
Kata siapa?
KTM dong, ah~ (anjir, iklan jadul. Ketauan banget tuanya).
“Kalau untuk mengurus hak cipta, kita hanya butuh waktu 1-2 jam, dan itu pun bisa ditunggu. Sedangkan untuk hak merek, itu memang butuh waktu yang tidak sebentar karena prosesnya agak lama. Tapi sampai saat ini, biayanya masih gratis dan gak ribet seperti yang orang-orang bilang. Kalian tinggal datang ke Gedung Kementerian Koperasi dan UKM Kuningan untuk lebih jelasnya,” ujar Pak Braman Setyo, Deputi Bidang Pembiayaan.
Tidak terasa, ternyata tulisan saya sudah mengalir sepanjang ini. Padahal saya hanya memulai menuliskannya tanpa berpikir hasilnya nanti akan bagus atau jelek. Saya pun jadi menyimpulkan, kalau cara terbaik memulai sesuatu hanya dengan memulainya tanpa banyak berpikir.
Jadi, memulai bisnis itu gak sulit, kan?
Iya, menurut saya, memulai bisnis itu memang gak begitu sulit. Yang lebih sulit adalah menjalankan dan mempertahankan bisnis itu. Benar-benar butuh kesiapan mental yang kuat, serta dedikasi yang tinggi agar bisnis yang kita jalankan itu tetap hidup. Kita juga membutuhkan konsentrasi yang tinggi dalam membangun bisnis itu dari nol. Yoi, untuk berbisnis memang nggak bisa setengah-setengah.
Seperti sebuah hubungan saja misalnya. Memulai sebuah hubungan sehabis merasakan patah hati, kecewa, atau trauma akan membuat kita sulit untuk mencoba dan memulainya kembali. Sekalipun berhasil memulai, akan selalu ada tantangan yang lebih berat, yaitu: mempertahankan hubungan itu. Bagaimana awalnya kita akan memilih seseorang yang terbaik, kemudian menjaganya, dan yang terpenting setia bersamanya. Sebuah hubungan pun butuh komitmen yang tinggi. Sama seperti bisnis.
Btw, ini ngapa analoginya ke percintaan gitu, ya? Ah, namanya juga orang lagi kasmaran. Wekaweka.
So, sekali lagi saya akan bertanya. Jadi, memulai bisnis itu gak sulit, kan? Nah, tunggu apalagi? Yuk, mari kita memulai bisnis! Agar tujuan pemerintah menciptakan satu juta bisnis UMKM di tahun 2019 dapat tercapai. Yuhuuu.
*)PS: Tulisan ini telah diedit dari tulisan sebelumnya yang pernah gue publikasikan di: opini.id
69 Comments
gue dlu pernah berbisnis pake modal hasil nabung, ehh ujung2nya labanya dipake juga buat jajan, akhirnya modal ngk kebalik :D
ReplyDeleteEhh komen gue nyambung ngak ama postingan lu yog?? :D
Nyambungin aja, Yan. :)
DeleteNgak usah banyak pertanyaan dan ketakutan, langsung jalani aja. Urusan gagal atau jelek mah belakangan
ReplyDeleteKalo kebanyakan mikir nanti malah ngak jalan2
Hohoho. Oke, Mas Cum!
Deletee vuset analoginya. tapi ada benernya, sih.
ReplyDeletekebetulan di semester 7 ini ada matakuliah entrepreneurship yg menekankan pada aplikasi. jadi pengen curhat di blog, deh. ah nulis dulu ah. segini silu komentarnya.
btw, kamu lagi kasmaran sama siapa sih, Yog?
Oke. Ditunggu tulisannya. Ya, sama ceweklah. :)
DeleteGue juga pernah denger satu kalimat kayak gini,
ReplyDelete"kalo hari ini kamu makan bubur dan besok kamu untung 10milyar, maka besok dan lusa tetaplah makan bubur"
Bener apa yg lu bilang, menjalankan dan mempertahankan bisnis lebih sulit daripada memulai.
Mentang mentang lagi kasmaran, analoginya begituan. Huahahahhaa
Etapi bener sih, Yog.
Barusan mampir di opini.id. Tahun 2017 :D
typo lu kebangetan yak
Typo aja diportes sih
DeleteOOOhhhh... gitu toh. Pantesan tukang bubur yang udah naik haji disebtnya tetep tukang bubur, bukan tukang haji. hmmm..
DeleteWulan: Tapi bubur gak kenyang, Lan. Gimana dong? Bener kan tapi analoginya? :))
DeleteWakakaka. Mana gak bisa diedit lagi di sana. Sedih gua. :(
Renggo: kamu juga typo, Mz.
Haw: Tukang haji? Hm....
gua modalnya cuma internetan saja kak..hehehe
ReplyDeletesalam
mysukmana.net
Wih, kerenlah Bang Danang. :)
DeleteTumben pake saya-saya an.. ternyata bekas dipublis di tempat lain.
ReplyDeleteUntuk bisnis, kadang modalnya yang sulit. Huvt..
Ehehe. Iya nih, Ta. Huft. Iya juga.
DeleteYAH. NAMANYA JUGA LAGI KASMARAN. LAGI KASMARAN. LAGI KASMARAN. KASMARAN. KASMARAN.
ReplyDeleteAnjir lah Yoga si calon playboy kelas tangkap. Apa-apa dihubungin ke cinta mulu.
Kamu ada jiwa pebisnis, Yog. Beda sama aku yang nggak kreatif dan lemah di bidang marketing. Yah, semoga kamu bisa memulai usaha sendiri ya. Dan bisa mempertahankannya. Seperti mempertahankan rasa sayangmu pada wanita berkacamata itu. Ihiy. Yuhuuuu~
Daripada dihubung-hubungin ke mesum melulu? :/
DeleteEhehe. Jiwa pebisnis tapi bisnisnya masih gini-gini aja, Cha. :')
Aamiin ya, Rabb.
Mngkin sdah wktunya kmu mngganti keyboard mu icha',...
DeleteAwal klimat nya udah bikin kaget pke hruf kapital aja...pdahal cuman ngungkapin orng kasmaran...ADDDDDDUUUUUUUUUUUUUUUUUUUOHHHHHHH!!!!!!
EHM YANG LAGI KASMARAN HAHAHAHAHA. Apa sih Ris.
ReplyDeleteRiska juga pengen gitu berwirausaha. Cuma apa ya, aku kan pernah tuh jualan jajanan di sekolah, terus suka males ngurusin atau badmood atau malu promosi... Kan sedih ya :( pengen nanti aja berwirausaha kalo ada pendapatan sendiri, ngumpulin duit buat usaha kue atau ternak. Ehm. :3
Iya, sekarang mah bukan cuman bank doang yang siap bantu sediain modal untuk usaha untuk modal. Ah, banyak jalan dah menuju Roma (?) :'D
.
Nggak ngerti dah sekali lagi, bisaan menyamakan bisnis dengan cinta.
Kalian jadian? 😱
DeleteRiska: Ya gapapa, Ris. Itu kan buat latihan juga. Ngapain malu? :)
DeleteKenapa harus Roma, sih? Kenapa gak Uganda gitu? XD
Untuk soal cinta tidak perlu dimengerti kok.
Renggo: hah?
Emang mulai bsnis itu gk sulit, tp setelah mulai barulah merasakan sulit, kita harus bener2 konsisten, agar hasilnya jg memuaskan.. Dari setiap kegagalan yg kita alami bisa kita jadikan pengalaman untuk lbih baik lg kedepannya :)
ReplyDeleteYoih. Belajar dari kegagalan. Dan itu adalah kesuksesan yang tertunda. :D
DeleteIni tumben nggak dihubungin ke mesum. Kirain tulisan ini bakal berisi "memulai bisnis itu tidak sulit. Cobalah kita lihat Jepang sebagai poros industri video porno". Oke, nggak sesuai bayangan.
ReplyDeleteSiap di pejwan gugel gak nih?
Ini jadinya siapa yang mesum coba?
DeleteIcha.
BAJINGAK RENGGOOOO!
DeleteRobby: Rob, gue ini tulisannya ada juga di media lain, gak berani mesum takut digetok klien. :')
DeleteRenggo: Ahaha. Icha memang, ya.
Icha: Terima sajalah gelar mesummu itu.
Punya usaha sendiri kayaknya impian banyak orang, termasuk gue, hehe. Pernah nyoba usaha kecil2an, tapi gagal. Lalu berhenti karena modalnya abis. Pedih ya.
ReplyDeleteBener juga quote-nya Bob Sadino.
Jangan nyerah aja yang penting. Pedih, Mas. Udah kayak lagunya Last Child.
DeleteUdah beberapa bisnis yang pernah gue jalanin dan gagal terus gara-gara nggak bisa memanage uangnya dan kedapetan tim yang nggak solid. Emang masih bocah juga sih waktu itu wkwkk :))
ReplyDeleteTim emang penting banget, Lam. Ahaha. Gue juga berapa kali gagal, tapi tidak akan menyerah. \m/
DeleteErrr... bener banget sih Yog ._. orang cenderung terlalu berpikir resiko-resikonya gitu dan akhirnya malah nggak pernah mau mulai.
ReplyDeleteNah, makanya itu jangan kebanyakan mikir sebelum bertindak. Mikir boleh, kelamaan jangan.
DeleteKalau menurut saya mah gampang gampang susah kang, karena kalau kita menjalankan bisnis baru itu harus punya niat dan keyakinan dan kalau keduanya sudah muantappp lama kelamaan juga akan berkembang tapi ingat kunci harus sabar kang.
ReplyDeleteYoi. Sabar aja dan nikmati prosesnya, Kang. :))
DeleteUdah page one di google belum?
ReplyDeleteKirain lo bakal nyontohin buka usaha es krim. Iya, es krim beneran.
..beneran mesum. Uhuy.
Tulisan kayak gini susah ngangkat, Yog. :( Gue masih perlu #terusbelajar.
DeleteAh, taek!
Ih. Bener banget itu. Kalo mikir mulu, kaga mulai-mulai. Berlaku buat hal apapun. Huufff.
ReplyDeleteBisnis.Entah gue bakat dagang apa engga. Gue pernah jualan makanan gitu sih pas SMP dan SMK. Tapi bentaran doang. Wakaka. Pas kuliah pernah juga jualin jam sama kerudung punya temen, tapi baru laku satu dua biji, gue udah nggak jualan lagi :/ Males ._. Mungkin belum ada tuh jiwa dagang di diri gue. Atau... gue yang membatasi diri ya (?)
Yaps. :))
DeleteKadang kalo gak laku emang males, bikin pengin nyerah. Jangan pernah membatasi diri. Coba aja terus selagi muda, Bil. Hohoho.
jaman gue skul banget ni (っ╯_╰c). pernah bisnis tapi berenti ditengah jalan, gara2 kekurangan sumber daya dan tidak bisa menejemen uang.
ReplyDeleteManage uang emang gak gampang, Lam. Manage gaji aja misalnya.
Deletekeren..
ReplyDeletebtw, yg gue tau lo emang lagi jalanin bisnis kan? donat itu tuh.eheheheheheheheheehehehehehehehehe...
Thanks! Ahaha, iya bantu-bantu bisnis orangtua. :)
DeleteLumayan berat kali ini pembahasn lo Yog. :D tapi, syukurlah karena ini bisa jadi bukti bahwa jurusan lo kepake. :D
ReplyDeleteDari semua yang lo omongin, gue setuju banget. Gini, menurut gue sih, membuka suatu usaha itu memang kita membutuhkan saran dari orang lain. Tapi.. jangan kebanyakan. Nanti seperti yg lo bilang, belum mulai udah mikir jeleknya. DUlu.
Kan kalo gak dicoba memulai mana pernah tau akhirnya akan seperti apa? bener gak?
Ya, semoga yang mau memulai usaha, bisa dimulai dari sekarang.:)
((jurusan lo kepake))
DeleteAsyek, Pangeran setuju. Semoga bisa ngangkat nih tulisan. :))
Bener sekali!
Jadi... gue mnyimpulkan gini, lu mestinya udah nembak itu cewek, gapeduli si cewek itu bakal nolak, iya kan?
ReplyDeleteIya, Haw. Kok lu bisa nebak gitu? :)
DeleteCiyee kasmaran.
ReplyDeleteMemulai itu memang beneran susah, apalagi memulai sesuatu yang tidak pasti kayak memulai bisnis dan memulai hubungan. Waktu SMK pelajaran kewirausahaan perah nyoba jualan dan ya ada enaknya dan ada nggak enaknya.
Semua hal emang nggak pasti, Ki. Satu-satunya yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian itu sendiri. :)
Deleteini kali prtama gw mmbaca tulisan mu yg brmanfaat yog....
ReplyDeleteUdah masuk ke ranah bisnis ajaaa....Oiya, bdw, kok paragraf terakhirnya lumayan ngegantung ya...?? "Agar tujuan pemerintah menciptakan satu juta bisnis UMKM di" ngkk keliatan
Coba baca ulang deh. Browser-mu eror kah? Itu ada lanjutannya tau. Di tahun 2019 dapat tercapai. :D
DeleteJiaaah tumben banget tulisan lu bertema pendidikan gini cees. Hmmm jadi Yoga anak Ekonomi ya?
ReplyDeleteKalimat pertama di tulisan ini sering banget saya alami. Yap, yang sulit itu memulai.
Studi kasusnya saya, dalam hal ini, ngeblog. Jujur, setiap kali mau nulis postingan, kendala utama saya itu ada pada paragraf awal. Kalau masalah ide, judul, plot dsb itu sebenarnya udah ada di kepala. Tapi 'duduk di depan laptop' nya itu lho yang susah. Itu salah satu contoh. Haha.
Tapi sekarang mah udah ada kok solusinya. Mau tau cees? Yap, #konsistensi dan keinginan untuk #terusbelajar
Iya, anak Ekonomi yang gagal. :)
DeleteAhaha. Sama, kok. Gue juga sering ngalamin kayak gitu. :)
Anjaaay. Oke, mari kita #terusbelajar
Bisnis ternyata berkaitan juga ya dengan cinta,...
ReplyDeletePelajaran dari dulu yang belom pernah saya dapatkan adalah "memulai"
Tanpa memulai segala sesuatunya tidak akan terjadi... gagal dan berhasil adalah result dari memulai... so thanks "saya akan memulai"...
Itu analogi ngawur dari saya aja, Dhi. :D
DeleteYoi, sama-sama! Mari kita memulai~
Serius? Mengurus hak cipta itu mudah? Share donk gimana caranya, gua pengen tau nih hehehe
ReplyDeleteLah, iya mudah. Lu tinggal datang aja tuh ke daerah Kuningan, Jakarta. Nanti dijelasin cara ngurusnya, kok. :D
DeleteGilak, baca komen di atas udah kek grup chat. Gue sampe lupa tadi mau komen apa. nah, ini gue udah komen. sip lah, memulai memang susah.
ReplyDeleteKOMENTAR MACAM APA INI!!!
Taek. Komen apaan, sih? Dasar ayam sakit!
DeletePostingan yg kali ini emg bener bgt sih. Apalagi banyak anak muda sekarang yg masih bingung apakah ingin memulai bisnis dg keadaan yg pasti akan merasakan rugi juga atau lbh memilih bekerja diperusahaan tp ujung2nya cmn jd anak buah. Semoga banyak yg termotivasi dr hasil tulisan ini ya. Keep writing��
ReplyDeleteAhahaha. Gue juga masih ada keinginan buat jadi anak buah gitu, sih. Tapi maunya di perusahaan yang bergerak di industri kreafit.
DeleteYosh! Karena menulis adalah hidupku. Halah.
Sabar, May. Yang penting jangan menyerah. Ehehe. :))
ReplyDeleteYahh.. analogi cintanya udh dipake, baru pgn make buat komen... Gak jadi dah klo gtu :'D
ReplyDeleteIya yah, memulai bisnis itu trkadang sulit. Psti slalu ada pikiran, "Emang ntar laku? Ada yang beli? Kalo gak ada?" Pokoknya udh keburu nethink dluan, pdhal namannya usaha kan psti gak slalu laku yak? Hehe. Sok bgt ngmng bgini, pdahal gue sndiri pikirannya negatif mulu...
Baca postingan ini, jd inget, gue jg skrg udh nyoba bisnis iseng kcil2an, tp itu jg krna pada mesen aja. Kalo gak mah males. Eh trnyata enak jg sih jualan. Lumayan buat nambah2 uang jajan :D
Btw, itu iklan KTM apaan yak? Asa2 inget deh? Mamaku prnah ngmng gtu dlu, klo blg "Kata siape? KTM!" Iklan motor apa kipas angin yak? Wkwkw *Penting bgt mlah ngebahas ini :'D
Ahaha. Ciye yang lagi jatuh cinta sok mau komen analogi gitu juga. :p
DeleteNah, jangan keburu nethink. Nggak baik. :) Waseeek dah, bisnis apaan nih kalo boleh tau, Lu? Semoga lancar, ya! :))
Kalo nggak salah iya motor deh. Gue juga rada lupa. Wqwqwq
Bener Yog... untuk berbisnis itu jgn takutlah intinya.. papaku dulu kerja kantoran, trs pensiun, bingung mw diapain itu uang pesangonnya.. akhirnya malah bisnis bakery, pdhl bisa dibilang papaku mah orang teknik perminyakan banget.. tau apa soal bikin roti ;p.. tapi terbukti, skr malah udah ada 4 cabang.. intinya, berani dulu sih.. tapi kemudian ttp belajar utk bikin inovasi dan kreasi2 baru supaya org ga bosen :)..
ReplyDeleteAlhamdulillah ya, Mbak. Keren banget bisa berkembang sampe 4 cabang. Iya, intinya berani memulai dulu. :))
Deletememang bisnis susahnya memulai...tp klw g difikirkan yang matang ya ancur....ciptakan dulu korelasi,,,,mudah tanpa modal...jangan menutup diri dikamar....mwnya berbisnis...bisnis kentut...klw sudah banyak relasi....kan ntar muncul kebutuhan.....jd makelar dulu...trus jd supplier...lanjut produksi.....disitulah awal bisnis dimulai....klw sudah berilmu ya bagikan.....
ReplyDeleteMantap sekali komentarmu ini, Bang! :D
Deleteawal bisnis itu karena ada umpan....tergantung pinter2 nya aja manfaatin...ingat market itu sangat penting.....jadi marketer dulu???bingung......masalah bisnis....???email aja....
ReplyDeleteWoah, paham banget ya. Oke, nanti kalau udah siap memulai bisa kutanya-tanya lewat email. :D
Delete—Berkomentarlah karena ingin, bukan cuma basa-basi biar dianggap sudah blogwalking.