Menulis bukan untuk abadi, tapi hanya siasat mengecoh kesepian.
Barang Bernilai Sentimental
Dalam beberapa hari terakhir, adik saya tumben betah menonton televisi sampai larut malam, …
Lanjutkan Membaca »
Vaksin Corona, Gratis atau Berbayar?
Sampai pertengahan Desember ini saya belum bisa bernapas dengan lega dan kudu tetap menggun…
Lanjutkan Membaca »
Dialog Dini Hari Bersama Rani
I Sewaktu terbangun pada dini hari, kau merasa dunia begitu sepi. Tak tahu harus melakukan…
Lanjutkan Membaca »
Sajak Cinta yang Dungu
Saat Afeksi Menyengat Duduklah di sebelahku, lalu pandangilah sekeliling kita. Kau bebas me…
Lanjutkan Membaca »
Noktah pada Kerumunan
“Kerinduan yang digumamkan (bisa kudengar-bisa kudengar-bisa kudengar). Pelarian ini telah …
Lanjutkan Membaca »
Mendengar Songar
Suatu kali dalam hidupnya yang jauh dari kata sejahtera, Raka Bagoy pernah berusaha mencerm…
Lanjutkan Membaca »
Malam Kelam
Malam ini terasa begitu jahat. Malam yang membuatku lupa bahwa masih ada hari esok. Jam ta…
Lanjutkan Membaca »
Solilokui
Catatan 10 November 2018. Disalin dari buku harian Novita Andini, Berjuang dengan Rendah Ha…
Lanjutkan Membaca »
Tempat Pulang Paling Damai
Tempat pulang paling damai, katamu, berada di pelukan maupun pangkuan ibu. Kebanyakan lelak…
Lanjutkan Membaca »
Terinfeksi oleh Afeksi
—Buat AI -- “Tumben. Hahaha. Sontak tersenyum aku,” tulisnya di WhatsApp. Aku juga la…
Lanjutkan Membaca »
Media Sosial