Anjing Tak Terlihat yang Diikat

Cerpen Sherman Alexie berikut ini terhimpun dalam buku War Dances. Dialihbahasakan oleh penerjemah gadungan kita: Yoga Akbar.

--






1


Pada tahun 1973, aku dan ayahku menonton Enter the Dragon, film seni bela diri terhebat sepanjang masa. Aku menyukai Bruce Lee. Aku ingin menjadi Bruce Lee. Setelah itu, saat kami berjalan ke mobil, aku melemparkan pukulan dan tendangan ke udara.

“Hei, Ayah,” tanyaku, “apakah Bruce Lee orang terkuat di dunia?”

Ayahku berkata, “Tidak mungkin. Ada lima orang di Spokane yang mungkin bisa menendang pantat Bruce Lee.”

“Benarkah? Maksudmu dalam adu tinju yang adil dan sebagainya?”

“Siapa yang bilang adil? Dan siapa yang mau beradu tinju dengan Bruce Lee? Aku tidak berbicara tentang tinju. Maksudku setidaknya ada lima orang di Spokane yang, jika mereka melihat Bruce Lee, mereka akan menghampirinya dan langsung memukulnya dengan tongkat bisbol atau kayu berukuran dua-kali-empat atau semacamnya.”

“Itu enggak benar.”

“Kau tak bertanya tentang benar atau tidak. Kau tanya aku tentang kuat.”

“Apakah kau lebih kuat dari Bruce Lee?”

“Yah, aku memang kuat dalam beberapa hal, kurasa. Tapi aku bukan tipe orang yang akan memukul kepala seseorang dengan tongkat bisbol. Aku tidak akan melakukan itu pada Bruce Lee. Tapi percayalah, ada lebih dari lima orang di Spokane yang akan melakukan itu. Ketika aku semakin memikirkannya, kupikir mungkin ada lima puluh orang gila yang akan menyelinap di belakang Bruce Lee di sebuah restoran dan langsung memukulnya dengan wajan besar atau semacamnya.”

“Oke, Ayah, sudah cukup.”

“Dan aku bahkan belum bicara tentang orang-orang di penjara. Astaga, setiap orang di penjara akan senang meninju Bruce Lee. Mereka akan menunggu di sudut gelap selama seminggu, hanya menunggu untuk menyergap Bruce Lee dengan gergaji mesin atau semacamnya. Astaga, orang-orang di penjara itu tidak akan main-main dengan orang Jeet Kune Do seperti Bruce Lee. Tidak mungkin. Orang-orang penjara itu akan membuat ketapel dan melemparkan batu-batu besar ke Bruce Lee.”

“Baiklah, Ayah, aku percaya kepadamu. Aku sudah cukup mendengar. Hentikan, Ayah, hentikan!”

“Baiklah, oke, aku minta maaf. Aku hanya mengatakan yang sebenarnya.”


2

Di TV, Uri Geller membengkokkan sendok hanya dengan pikirannya.

“Wow,” kataku. “Keren banget.”

Lantas, tiga hari kemudian, saat aku menjelajahi Rick's Pawn Shop, aku mengambil buku trik sulap dan belajar cara membengkokkan sendok dengan sangat baik. Aku menamakan aksiku URI GELLER AKAN MASUK NERAKA.


3

Di Expo '74, di Spokane, aku melihat anjing tak kasat mata pertamaku yang diikat dengan tali kekang. Seorang pria Tionghoa yang lucu dan lincah menjualnya. “Anjingku cepat,” ujarnya. Dan hewan peliharaannya yang kecil, dengan tali kekang dan alat kekangnya, menyeretnya melintasi rumput. Kupikir itu sihir sungguhan. Aku tidak tahu itu hanya ilusi. Aku tidak tahu bahwa kawat tebal dan lentur telah terhubung melalui tali kekang dan alat kekang itu lalu dibentuk agar tampak seperti anjing—anjing tak kasat mata. Sebenarnya, aku baru mengetahui kebenarannya dua tahun kemudian di powwow* suku kami, ketika seorang pria kulit putih yang tampak jahat mencoba menjual seekor anjing tak kasat mata dengan tali kekang yang putus. Tanpa tali kekang yang kencang, anjing tak kasat mata itu enggak bergerak atau menari di dalam kekangnya. Keajaiban itu hilang. Aku adalah anak yang emosional, jadi aku mulai menangis, dan pria jahat itu berkata, “Sial, Nak, ambil saja, aku menemukannya di tempat sampah.”


4

Pada tahun '76, aku juga menonton pembuatan ulang King Kong. Itu mengerikan. Bahkan ayahku yang sangat menyukai film eksploitasi lantatur terburuk, berkata, “Itu Kong, Bung. Apa yang salah?” Tetapi itu mengingatkanku pada film lantatur yang judulnya tidak dapat kuingat. Film itu tentang kawanan Sasquatch yang menyelinap ke rumah geng pengendara motor dan menculik semua wanita pengendara motor. Lantas, geng motor itu memasang roda berpaku pada tongkat mereka, mengaum ke dalam hutan, entah bagaimana menemukan Sasquatch, dan bertempur untuk para wanita. Saat Sasquatch bertarung dan jatuh dan berpura-pura mati, dua atau tiga dari mereka kehilangan kepala kostum mereka. Topeng berbulu mereka hanya berlayar tetapi para aktor yang memerankan Sasquatch, dan para aktor lainnya, dan sutradara, dan penulis, dan produser, dan Tuhan terus berjalan seolah-olah itu tidak penting. Dan aku kira, demi anggaran, itu enggak penting, tetapi aku berdiri di atas van kami dan berteriak, “Itu enggak nyata. Itu enggak nyata. Itu enggak nyata. Itu enggak nyata!” Dan beberapa pria yang sadar politik tetapi tak terlihat, berteriak dari kegelapan, “Oke, Crazy Horse Cilik, kami tahu itu tidak nyata, jadi kembalilah ke van kamu.”


5

Berbicara tentang Sasquatch, aku bertemu cinta dalam hidupku pada tahun 1979, di Redding, California, jantung Bigfoot Country. Oke, dia bukan cinta dalam hidupku, dia hanya kebetulan menjadi wanita cantik kelas dunia pertama yang pernah aku lihat. Jujur saja. Dia bisa saja ada di sampul majalah Glamour. Tapi dia hanyalah seorang gadis remaja dari Redding, California, yang, sebagaimana kukatakan, adalah jantung Bigfoot Country. Dan aku terobsesi dengan Bigfoot, dengan Sasquatch yang asli, bukan tipe yang suka berkelahi dengan geng motor dan suka menculik cewek. Jadi, ketika gadis cantik ini bertanya apa yang aku inginkan (keluargaku berhenti untuk makan di restoran cepat saji dalam perjalanan kami ke Disneyland), aku berkata, “Bukankah menyenangkan tinggal di Bigfoot Country? Di jantung Bigfoot Country. Di jantung dari jantung Bigfoot Country.”

“Oh,” katanya. “Itu enggak nyata. Kedua pamanku—Little Jim dan Big Jim—yang membuat semua jejak kaki itu dengan kaki kayu besar yang mereka ukir dan ikat di sepatu bot mereka.”

“Apa?”

“Ya. Kalau kau pernah nonton film Planet of the Apes, kau pasti pernah lihat pamanku, sebab mereka berperan sebagai gorila.”

“Kau bercanda?”

“Tidak, pamanku dulu bekerja di Kebun Binatang San Francisco saat mereka kuliah. Mereka membantu mengasih makan gorila, monyet, simpanse, dan sebagainya. Jadi, mereka benar-benar belajar cara berjalan seperti kera. Tapi orang-orang Hollywood enggak menghargai mereka, tahu? Mereka hampir tak membayar mereka apa pun untuk tampil di film Planet pertama itu. Jadi, pamanku tak bekerja di sekuelnya.”

“Aku tak percaya apa yang kudengar.”

“Yah, itu semua benar. Kau bahkan bisa mengunjungi pamanku jika kau mau. Mereka punya banyak kaki Bigfoot palsu yang bisa kau beli. Dan jika kau memberi tahu mereka bahwa aku yang mengirimmu, mereka bahkan akan menunjukkan kostum Bigfoot mereka kepadamu.”

“Mereka punya kostum?”

“Ya, dan kau tak akan percaya betapa kostum-kostum itu terlihat seperti Bigfoot sungguhan. Big Jim-lah yang memerankan Bigfoot dalam film terkenal itu. Kau pernah menontonnya, kan? Yang memperlihatkan Bigfoot berjalan menyeberangi dasar sungai? Ya, setiap kali aku melihat video itu di TV, aku berteriak, ‘Hei, Paman Big Jim!’ Pokoknya, aku harus ingat pekerjaanku. Apa yang ingin kau makan, Nak?”

“Roti lapis jagung, kurasa.”


6

Oh, tahun 70-an menghancurkan hatiku.

Tidak, tahun 70-an benar-benar bangsat dan menghancurkan hatiku.

--


Catatan penerjemah:


*) Powwow adalah acara yang diselenggarakan oleh suku Indian Amerika untuk merayakan tradisi dan budaya mereka. Acara ini biasanya menampilkan tarian, nyanyian, upacara penghormatan, serta pemberian hadiah. Kata “powwow” berasal dari kata pau wau dalam bahasa Narrtick, yang berarti “medicine man”. Kata ini kemudian disalahgunakan oleh pemukim Inggris untuk merujuk pada pertemuan para pendeta adat Indian.

**) Lantatur adalah layanan tanpa turun. Di konteks ini berarti si tokoh menonton bioskop dari mobil.


***) Crazy Horse adalah nama pemimpin perang suku Oglala Lakota yang bernama Tašúŋke Witkó (1840-1877). Ia dikenal sebagai pemimpin perang yang terkenal dan dihormati di Amerika Serikat. Crazy Horse memimpin suku Oglala Lakota dalam Pertempuran Little Bighorn pada tahun 1876.

0 Comments